Sunday, July 2, 2023

Pembaca Hati

The Heart of Home
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 2 Juli 2023

"Ya Tuhan, jangan terlalu membuka hatiku kepadanya. Tolong sedikit tutup kemampuannya itu." Pinta seorang wanita dengan gemas.

Sore itu 4 pria dan 1 wanita berkumpul di dalam sebuah ruangan berpintu tertutup dengan jendela terbuka di lantai 2 sebuah gedung perkantoran. Sebelum pembicaraan dimulai Maskul meminta Femin duduk di dekatnya karena semula Femin duduk cukup jauh darinya.

Femin melihat di depan mereka ada sebuah teko kaca yang sangat jernih hingga isinya terlihat dengan sangat jelas. Teko tersebut berisi penuh dengan air teh yang berwarna bening sedikit kehijauan.

Ketika melihat Maskul meminum secangkir teh di depannya, Femin berkata-kata di dalam hati, "Tumben dia menyiapkan teh di meja. Apa tehnya manis? Kelihatannya teh hijau. Kemungkinan besar rasanya tawar dan sedikit pahit. Jika aku gulanya, dia pasti mau menelanku agar tehnya manis."

Pikirnya pula, "Kemarin sore dia pasti kesal karena aku batal meminta bantuannya. Pastilah harga dirinya sebagai laki-laki sedikit tersentil, tetapi aku sudah siap dengan segala konsekuensinya. Ngapain juga dia lupa menepati janjinya? Saat itu aku sudah terdesak. Jadi, apa boleh buat?"

Lalu Maskul meletakkan cangkir tehnya dan mulai berbicara, "Miss Hao itu hebat." Seketika Femin menunduk agar tak dibaca oleh Maskul. Dia teringat kepada kejadian beberapa hari sebelumnya. Saat itu Femin ke tempat Miss Hao dan memintanya belajar program baru, tetapi Miss Hao menjawab, "Nanti saja saya tanyakan ke Pak Engkok perihal siapa yang harus belajar."

Femin menjawab, "Kamu yang harus belajar karena ini tanggung jawabmu." Namun, Miss Hao berkata, "Tapi, aku masih baru." Tanpa menjelaskan kelemahan Pak Engkok yang selalu menunda-nunda pekerjaan, wanita itu meminta bawahan Miss Hao mempelajarinya.

Namun, bawahan Miss Hao mengatakan bahwa dia tidak paham. Maka, Miss Hao langsung bangkit dari kursinya sambil berkata, "Sini, biar aku yang mencobanya." Femin hanya tersenyum kecil sambil membatin, "Bagus. Kelak kamu akan mengerti kenapa aku enggan menunggu pak Engkok."

Jadi, Femin pun setuju jika Miss Hao hebat. Ini karena dia cepat tanggap. Namun, rupanya pujian untuk Miss Hao hanyalah sekadar kata-kata pembuka dari Maskul. Jadi, dia mulai memberitahu pak Engkok bahwa wanita zaman sekarang berbeda dengan wanita zaman dulu karena wanita zaman sekarang tidak mau bergantung kepada pria.

Hal tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di berbagai negara. Dulunya wanita telah banyak ditekan, termasuk dalam keluarga. Ini sebabnya saat ini kemampuan para wanita cenderung meningkat.

Sementara itu, kemampuan para pria cenderung menurun, terutama anak pria yang memiliki orang tua kaya raya. Pria-pria itu mungkin berpikir, "Aku bisa santai karena orang tuaku kaya. Apapun yang kuminta pasti kudapatkan." Jadi, tidak heran jika sekarang makin banyak wanita yang mandiri.

SELALU BERSAMAKU
Hanya Kau tempat kuberlindung. Hanya Engkau laguku dan kekuatanku. Ijinkanlah kudatang menyembah, Membawa syukurku.
Sedalamnya hatiku Kau pun tahu dan kasih-Mu tak jauh dalam jiwaku. Di dalam kesesakan, di dalam kemenangan kutahu Engkau selalu bersamaku.

Membuka Hati

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.