Eh, malam harinya Roh Kudus menegur Lui
lewat sebuah kutipan. "Hidup harus setulus gula dalam teh. Saat teh kurang
manis, orang akan berkata, "Gulanya kurang". Namun, saat rasanya pas,
orang akan berkata, "Tehnya enak". Tak penting bagi gula apakah ia
diingat atau dilupakan, asalkan ia telah meredam pahit pada teh. Itu sudah
cukup."
Ketika Lui memposting tulisan itu sebagai
status WAnya, Obi langsung menanyakan hasil pembicaraannya dengan bos. Teman
lain juga mengomentari statusnya, "Kata-katanya menohok sekali. Bagaimana
hasil pembicaraan dengan bos?" Hehehe ... tentu saja berhasil.
Karena sisi koleris Obi tidak kuat,
keesokan harinya Lui pun tidak segan menegur Obi yang melupakan janjinya. Lui
tidak marah kepadanya dan hanya ingin mengetahui alasan Mr. Smart memindahkan
dirinya dan semua peserta rapatnya ke tempat bos. Namun, Obi juga tidak
mengetahui alasannya.
Lui juga tidak kesal lagi kepada Mr. Smart.
Dia berpikir, "Jika aku sesibuk Mr. Smart, kemungkinan besar aku
juga akan melupakan janjiku untuk membantu orang lain. Seharusnya aku yang
membantunya dan bukan dia yang membantuku. Lagipula jika gagal bernegosiasi
dengan bos, aku bisa langsung menagih janjinya tanpa melalui Mr. Bright. Lebih
baik Mr. Smart terlambat hadir daripada tak peduli sama sekali."
Lalu Senin pagi Lui berbincang
dengan seseorang perihal bos dan Mr. Smart yang tidak suka berlibur hingga
pernah mengadakan rapat pada hari Minggu. Orang itu berkata, "Di
perusahaan lain ada acara wisata bagi karyawan produksi, tetapi di sini tidak
pernah karena bos juga tidak suka berlibur." Lui pun menjawab, "Ya,
seharusnya karyawan produksi diajak liburan.” (Seperti di tempat kerjaku
dulu.)
Eh, sore harinya tiba-tiba Lui dipanggil Mr. Smart. Dia meminta Lui merapikan semua data secara tepat waktu dan akurat. Katanya, "Jika data sudah rapi, nanti saya bisa melihat jumlah uang yang bisa disisihkan untuk jalan-jalan / travelling-nya karyawan produksi."
Lui hanya bisa membatin, "Hah! Apa
lawan bicaraku telah melaporkanku kepadanya? Apa aku disadap? Wah, ciamik
benar orang ini. Kini impian rekreasinya karyawan produksi malah dibebankan
di pundakku. Kini semuanya bergantung pada usahaku. Mungkin ini karma karena
membicarakan dia dan papanya secara diam-diam.”
Lui pun tak habis pikir. Rasanya baru
kemarin akuntan dimanja dan diperhatikan seperti anak kecil. Namun, dalam
hitungan bulan akuntan sudah dibebani dengan tanggung jawab beberapa pria
dewasa. Masa remajanya pun langsung terasa dilewati begitu saja. Hahaha …
Sebelum sore itu Lui pun dibuat terkejut
oleh Mr. Bright. Saat itu dia diberitahu oleh bos bahwa dia ingin membahas hal
tertentu. Lui pun bertanya-tanya dalam hati, "Itu hal baru bagiku.
Data apa yang harus kusiapkan? Aku tidak paham. Mungkin aku bisa bertanya
kepada Mr. Bright, tetapi bagaimana cara menanyakannya?"
Eh, beberapa menit kemudian Mr. Bright
japri Lui dan menjelaskan bahwa bos meminta data-data terkait hal ini dan itu.
"Lho, kebetulan sekali, seperti sebelumnya. Aku hanya bertanya di
dalam hati, tetapi kok bisa-bisanya Mr. Bright menjawab pertanyaanku dengan
tepat? Biasanya sih dia diarahkan oleh Mr. Smart."
Mr. Smart benar-benar membuat Lui was-was.
Tampaknya dia memiliki keahlian tertentu yang langka. Dia seringkali
seolah-olah bisa membaca pikiran Lui padahal biasanya tak ada yang bisa
memahami Lui.
Papa Mr. Smart pun kembali berpesan,
"Kamu di sini jangan hanya bekerja selama 2 tahun, tetapi yang lama,
seperti Ms. Funni dan Ms. Sirius yang sudah di sini selama 30 tahun." Setelah
itu Lui agak protes kepada Obi dan Aon, "Kenapa cuma aku yang diminta
bekerja di sini selama 30 tahun? Seharusnya kalian juga bekerja di sini selama
50 tahun atau 100 tahun." Timpal Obi, "Oh, Aon siap di sini
selamanya."
Astaga ... Lui tak bisa membayangkan
masa yang sepanjang itu. Saat ini sejauh mata memandang Lui hanya melihat
masalah dan rambu larangan, "Dilarang keluar sebelum misi selesai."
Padahal, misinya tuh besar sekali. Lalu kapan selesainya?
Fiuh ... Lui hanya bisa tersenyum pasrah. Hehehe
... Agar tidak terkena diabetes rohani, orang Kristen memang harus membagikan
manisnya hidup, terutama kepada mereka yang masih mengalami kepahitan hidup.
SANTAI SAJA ESOK MASIH ADA
Nana.. nana.. nana.. na..
wala yo o.. o.. Jah love! Nana.. nana.. nana.. na.. wala yo o.. o.. Jah
love! Good vibra.. good sensa..
Jika gagal hari ini kawan, Santai saja esok masih ada. Terima semua
dengan lapang dada. Anggap itu sukses yang tertunda.
Jangan menyerah, jangan putus asa. Serahkan semua pada Yang Kuasa. Tetap
melangkah dan gapai semua mimpi. Setiap masalah pasti punya makna indah.
Oh.. la.. lala.. la.. hidup ini indah.. uye..
Oh.. la.. lala.. la.. penuh dengan warna.. na..na.. Oh.. la.. lala.. la..
hidup ini indah.. uye.. Oh.. la.. lala.. la.. penuh dengan warna.. Jah!
Hadapilah, hidup ini indah penuh dengan warna. Suka duka datang silih
berganti. Kadang ada suka dan juga ada duka. Nikmatilah semua, jangan putus
asa!
Karena hidup ini indah penuh dengan warna. Suka duka datang silih berganti.
Kadang ada suka dan juga ada duka. Nikmatilah semua, jangan putus asa!
Ya.. ya.. let's free your mind and free your soul, buddy! Santai man..
everything is gonna be fine! Haha.. Jah love..
0 komentar:
Post a Comment