Tuesday, June 27, 2023

Jadilah Gula!

Dilupakan Tapi Tak Terlupakan

Eh, malam harinya Roh Kudus menegur Lui lewat sebuah kutipan. "Hidup harus setulus gula dalam teh. Saat teh kurang manis, orang akan berkata, "Gulanya kurang". Namun, saat rasanya pas, orang akan berkata, "Tehnya enak". Tak penting bagi gula apakah ia diingat atau dilupakan, asalkan ia telah meredam pahit pada teh. Itu sudah cukup."

Ketika Lui memposting tulisan itu sebagai status WAnya, Obi langsung menanyakan hasil pembicaraannya dengan bos. Teman lain juga mengomentari statusnya, "Kata-katanya menohok sekali. Bagaimana hasil pembicaraan dengan bos?" Hehehe ... tentu saja berhasil.

Karena sisi koleris Obi tidak kuat, keesokan harinya Lui pun tidak segan menegur Obi yang melupakan janjinya. Lui tidak marah kepadanya dan hanya ingin mengetahui alasan Mr. Smart memindahkan dirinya dan semua peserta rapatnya ke tempat bos. Namun, Obi juga tidak mengetahui alasannya.

Lui juga tidak kesal lagi kepada Mr. Smart. Dia berpikir, "Jika aku sesibuk Mr. Smart, kemungkinan besar aku juga akan melupakan janjiku untuk membantu orang lain. Seharusnya aku yang membantunya dan bukan dia yang membantuku. Lagipula jika gagal bernegosiasi dengan bos, aku bisa langsung menagih janjinya tanpa melalui Mr. Bright. Lebih baik Mr. Smart terlambat hadir daripada tak peduli sama sekali."

Lalu Senin pagi Lui berbincang dengan seseorang perihal bos dan Mr. Smart yang tidak suka berlibur hingga pernah mengadakan rapat pada hari Minggu. Orang itu berkata, "Di perusahaan lain ada acara wisata bagi karyawan produksi, tetapi di sini tidak pernah karena bos juga tidak suka berlibur." Lui pun menjawab, "Ya, seharusnya karyawan produksi diajak liburan.” (Seperti di tempat kerjaku dulu.)

Eh, sore harinya tiba-tiba Lui dipanggil Mr. Smart. Dia meminta Lui merapikan semua data secara tepat waktu dan akurat. Katanya, "Jika data sudah rapi, nanti saya bisa melihat jumlah uang yang bisa disisihkan untuk jalan-jalan / travelling-nya karyawan produksi."

Lui hanya bisa membatin, "Hah! Apa lawan bicaraku telah melaporkanku kepadanya? Apa aku disadap? Wah, ciamik benar orang ini. Kini impian rekreasinya karyawan produksi malah dibebankan di pundakku. Kini semuanya bergantung pada usahaku. Mungkin ini karma karena membicarakan dia dan papanya secara diam-diam.”

Lui pun tak habis pikir. Rasanya baru kemarin akuntan dimanja dan diperhatikan seperti anak kecil. Namun, dalam hitungan bulan akuntan sudah dibebani dengan tanggung jawab beberapa pria dewasa. Masa remajanya pun langsung terasa dilewati begitu saja. Hahaha …

Sebelum sore itu Lui pun dibuat terkejut oleh Mr. Bright. Saat itu dia diberitahu oleh bos bahwa dia ingin membahas hal tertentu. Lui pun bertanya-tanya dalam hati, "Itu hal baru bagiku. Data apa yang harus kusiapkan? Aku tidak paham. Mungkin aku bisa bertanya kepada Mr. Bright, tetapi bagaimana cara menanyakannya?"

Eh, beberapa menit kemudian Mr. Bright japri Lui dan menjelaskan bahwa bos meminta data-data terkait hal ini dan itu. "Lho, kebetulan sekali, seperti sebelumnya. Aku hanya bertanya di dalam hati, tetapi kok bisa-bisanya Mr. Bright menjawab pertanyaanku dengan tepat? Biasanya sih dia diarahkan oleh Mr. Smart."

Mr. Smart benar-benar membuat Lui was-was. Tampaknya dia memiliki keahlian tertentu yang langka. Dia seringkali seolah-olah bisa membaca pikiran Lui padahal biasanya tak ada yang bisa memahami Lui.

Papa Mr. Smart pun kembali berpesan, "Kamu di sini jangan hanya bekerja selama 2 tahun, tetapi yang lama, seperti Ms. Funni dan Ms. Sirius yang sudah di sini selama 30 tahun." Setelah itu Lui agak protes kepada Obi dan Aon, "Kenapa cuma aku yang diminta bekerja di sini selama 30 tahun? Seharusnya kalian juga bekerja di sini selama 50 tahun atau 100 tahun." Timpal Obi, "Oh, Aon siap di sini selamanya."

Astaga ... Lui tak bisa membayangkan masa yang sepanjang itu. Saat ini sejauh mata memandang Lui hanya melihat masalah dan rambu larangan, "Dilarang keluar sebelum misi selesai." Padahal, misinya tuh besar sekali. Lalu kapan selesainya?

Fiuh ... Lui hanya bisa tersenyum pasrah. Hehehe ... Agar tidak terkena diabetes rohani, orang Kristen memang harus membagikan manisnya hidup, terutama kepada mereka yang masih mengalami kepahitan hidup.

SANTAI SAJA ESOK MASIH ADA
Nana.. nana.. nana.. na.. wala yo o.. o.. Jah love! Nana.. nana.. nana.. na.. wala yo o.. o.. Jah love! Good vibra.. good sensa..
Jika gagal hari ini kawan, Santai saja esok masih ada. Terima semua dengan lapang dada. Anggap itu sukses yang tertunda.
Jangan menyerah, jangan putus asa. Serahkan semua pada Yang Kuasa. Tetap melangkah dan gapai semua mimpi. Setiap masalah pasti punya makna indah.
Oh.. la.. lala.. la.. hidup ini indah.. uye..
Oh.. la.. lala.. la.. penuh dengan warna.. na..na.. Oh.. la.. lala.. la.. hidup ini indah.. uye.. Oh.. la.. lala.. la.. penuh dengan warna.. Jah!
Hadapilah, hidup ini indah penuh dengan warna. Suka duka datang silih berganti. Kadang ada suka dan juga ada duka. Nikmatilah semua, jangan putus asa!
Karena hidup ini indah penuh dengan warna. Suka duka datang silih berganti. Kadang ada suka dan juga ada duka. Nikmatilah semua, jangan putus asa!
Ya.. ya.. let's free your mind and free your soul, buddy! Santai man.. everything is gonna be fine! Haha.. Jah love..

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.