Catatan Ibadah ke-1 Minggu 2 Juli 2023
Matius 6:6 (TB) Tetapi
jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah
kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Jika berdoa, lakukan di tempat tersembunyi.
Bapa berada di tempat tersembunyi dan Dia melihat hal-hal yang tersembunyi. Ini
berarti tidak ada rahasia bagi-Nya. Ini juga berarti bahwa Dia akan menghargai
dan membalas hal-hal tersembunyi yang kita lakukan.
Jika berdoa atau berbuat sesuatu,
lakukanlah untuk memperkenan hati Tuhan, bukan manusia. Jika berdoa atau berbuat sesuatu supaya viral, berarti kita hanya
ingin memperoleh perkenanan manusia.
Beberapa orang sampai membahayakan dirinya
supaya bisa viral, padahal hal ini tidak dikenan oleh Tuhan. Ketika viral, kita
menjadi terkenal, tetapi belum tentu berkenan bagi Tuhan. Maka, kejarlah
kebenaran di atas ketenaran. Utamakan untuk lebih mengejar perkenanan Tuhan
daripada perkenanan manusia.
Namun, pak Lukas tidak berencana membelinya
karena dia lebih mengejar perkenanan Tuhan. Padahal, sebenarnya dia hanya tak
punya uang untuk membelinya. Jika ada yang membelinya, persembahkanlah buat
kemuliaan Tuhan.
Beberapa waktu lalu pak Lukas mendampingi
pak Caleb pelayanan di Jakarta. Mama pak Caleb juga ikut mendampinginya. Ketika
melihat pak Caleb menggandeng tangan mamanya, pak Lukas bertanya-tanya, “Kapan
ya terakhir kali aku menggandeng mamaku? Rasanya sudah lama sekali. Tapi,
setelah ini saya akan menggandengnya.” Sekalipun tidak viral, hal semacam
inilah yang akan memperkenan hati Tuhan.
Tuhan akan menghargai perbuatan kita yang
tersembunyi itu. Jadi, sekalipun bekerja di luar rumah, kita tetap harus
berbuat sesuatu di dalam rumah. Jangan sampai kita berhasil dan menuai
banyak pujian di luar rumah, tetapi gagal di dalam rumah. Di dalam rumah
pastikan kita juga berfungsi dengan baik, misalnya sebagai ayah.
Pekerjaan kita di luar rumah bisa
digantikan oleh orang lain, tetapi pekerjaan kita di dalam rumah tidak akan
bisa digantikan oleh orang lain. Jika pak Lukas berhenti melayani sebagai
pendeta, akan ada orang lain yang menggantikannya sebagai pendeta. Namun, jika
dia gagal sebagai ayah, tak ada yang bisa menggantikannya.
Jika pria mempunyai istri cerewet, bersyukurlah
dan jangan banding-bandingkan dengan wanita lain. Wanita seperti ini juga
memiliki kelebihan. Ketika pria harus menyetir untuk menempuh perjalanan
panjang, istri semacam ini tidak akan membuatmu mengantuk karena dia bisa
bercerita banyak hal, mulai dari A sampai Z lalu dari Z kembali ke A.
Jika wanita memiliki suami yang pelit, anggap saja dia pandai mengurus rumah. Bersyukurlah dan jangan banding-bandingkan dengan yang masih single. Jangan menyesal telah menikahinya. Orang tua juga jangan membanding-bandingkan setiap anak. Lakukan PENERIMAAN terhadap masing-masing anggota keluarga.
Seharusnya keluarga menjadi tempat dimana
semua orang bisa diterima apa adanya, tanpa dihakimi. PUJILAH kelebihannya
dan perbaikilah kelemahannya. Ketika memuji anak kita, mungkin mereka diam
saja, tetapi hati mereka pasti berbunga-bunga.
Suami jangan mengeluh ketika masakan istri
tidak enak. Pujilah dulu dengan berkata, "Terima kasih sudah memasak
untukku. Ini akan makin enak kalau ditambahi garam." Yakinlah selanjutnya
pasti ada tambahan garam pada masakannya. Pikirkanlah bagaimana sikap Yesus
andaikata Dia masih hidup hingga saat ini dan menjadi kepala keluarga.
Lukas 15:12 (TB) Kata
yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita
yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara
mereka.
Anak bungsu dalam cerita tersebut memang
keterlaluan. Ayahnya masih hidup, tetapi dia sudah meminta warisan. Ayah-ayah
Asia mungkin akan mengambil cambuk dan memukuli anak kurang ajar tersebut.
Namun, Yesus mengajarkan hal berbeda.
Lukas 15:16 (TB)
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,
tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Ketika anak bungsu itu jatuh miskin hingga
hanya bisa makan ampas yang menjadi makanan babi, dia pun pulang memohon belas
kasih ayahnya. Dengan senang hati ayahnya menyambut kepulangannya. Jadi, jika
ada anggota keluarga yang berbuat salah, tetap terimalah orangnya, tetapi
jangan membenarkan kesalahannya.
BERSAMA KELUARGAKU
Kami datang di hadirat-Mu
dalam satu kasih, dengan bersehati. Berjanji setia sampai akhir mengasihi-Mu,
Yesus.
Chorus: Bersama k'luargaku melayani Tuhan. Bersatu s'lamanya mengasihi
Engkau. Tiada yang dapat melebihi kasih-Mu ya Tuhan. Bagi kami Engkau
segalanya.
Bridge: Gelombang badai hidup coba menghalangi. Namun, kuasa Tuhan buka
jalan kami.
0 komentar:
Post a Comment