Dipulihkan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 5 Mar 2023
Suatu hari di dalam Dunia Catur terdengar
Pion Putih A berkata kepada Benteng Putih, "Ada yang mau kukatakan
kepadamu, tetapi tidak sekarang." Tak lama berselang Benteng Putih
mengetahui bahwa kubu catur hitam telah lama beraksi untuk menguasai area
putih.
Maka, Pion Putih A berkata kepada Benteng
Putih, "Hal inilah yang tadinya ingin kukatakan kepadamu supaya kamu
berhati-hati." Terlambat. Benteng Putih sudah mengetahuinya dari pion
lain. Lantas dia meminta bantuan Menteri Putih, tetapi tampaknya menteri itu
tidak berani.
Sementara itu, Pion Putih C berkata kepada
Benteng Putih, "Majulah! Aku akan mendukungmu dari belakang." Jawab
Benteng Putih, "Emang enak kalau hanya jadi pendukung. Aku juga
mau." Balas si Pion Putih C, "Ya, mau bagaimana lagi? Saya tidak bisa
membantu, selain mendukung." "Kasih ide donk," timpal Benteng
Putih.
Namun, Gajah Putih menjawab, "Jangan meminta bantuannya. Lebih baik meminta bantuan Menlu. Nanti aku saja yang berbicara kepadanya." Eh, ternyata Menlu sedang sangat sibuk. Maka, tanpa persetujuan Gajah Putih, Benteng Putih meminta bantuan kepada Kuda Putih.
Namun, sebelum itu Benteng Putih bertanya
kepada Kuda Putih, "Mengapa Bapak mau membantu catur-catur putih?"
Ternyata dia hadir saat ada badai besar di Dunia Catur. Dialah yang
memperkecil dampak kerusakan dari badai besar itu.
Maka, Benteng Putih tidak segan
menceritakan permasalahannya. Kata Benteng Putih kepada Kuda Putih, "Jika
Bapak melibatkan diri ke dalam masalah ini, Bapak juga akan mendapatkan
masalah."
Jawab Kuda Putih, "Tak masalah. Saya
siap." Rupanya dia WL di gereja Bethany dan anaknya ada di GMS hitam. Anak-anak
muda memang suka berada di sana, batin Benteng Putih. Seperti biasa, orang
yang pelayanan di gereja akan bertanya, "Rumahmu dimana? Kok gerejamu
jauh? Sekarang pelayanan apa?"
Benteng Putih pun bercerita secara singkat tentang Before 30, KKR di Kenjeran, baptisnya, dan Simon dari Kirene yang dipaksa memikul salib Yesus. Ah, rupanya itu jalan Tuhan untuk bersaksi. Sepertinya Kuda Putih juga bukan sekadar WL di mimbar, tetapi juga WL di kehidupan sehari-hari. Baguslah. Tampaknya memang lebih baik melibatkan Kuda Putih daripada Menlu karena iman Menlu masih belum bertumbuh.
Ketika Covid melanda, Menlu masih takut dan
perlu dikuatkan. Padahal, masalah yang sedang terjadi di Dunia Catur justru
lebih besar daripada Covid. Kuda Putih pun berkata, "Jika tak ada yang
berani, kapan masalah ini bisa selesai?" Benteng Putih tidak takut karena
tiba-tiba hatinya memperdengarkan nyanyian sorgawi.
"Ku tidak takut, ku tidak bimbang. Ku tidak gentar
s'bab Kau Allahku. Kau memegangku, Kau menuntunku. Dalam tangan-Mu kemenanganku
/ selama-lamanya."
Namun, keberanian saja tidak cukup. Dia
membutuhkan strategi. Sayangnya, dia belum mendapatkan ide selain menunggu
badai besar itu datang. Sementara itu, Pion Putih A menjadi tidak sabar.
Katanya, "Kita tidak bisa menunggu saja. Kita harus melakukan
sesuatu." Benteng Putih menjawab, "Jangan bertindak gegabah. Apa kau
kenal ahlinya? Cobalah berkonsultasi dulu dengannya."
Jawab Pion Putih A, "Ada kenalan dan
aku sudah berkonsultasi dengannya." Lantas Benteng Putih bertanya lagi,
"Apa kau sudah mencari tahu kelemahan catur-catur hitam?" Dengan
sigap Pion Putih A berkata, "Aku akan segera mencari tahu."
Hehehe ... orang yang tidak sabaran memang
harus dibuat sibuk terlebih dahulu untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Zaman
sekarang masalah jiwa adalah masalah krusial. Jika tidak berhati-hati dalam
menghadapi mereka yang memiliki masalah kejiwaan, bisa-bisa batal menjadi
pahlawan dan malah ada korban.
Ah, kira-kira kapan ya badai besar itu
datang? Semoga tidak lama lagi. Hmm ... jadi penasaran nih dengan lirik
lengkap lagu tadi.
ALLAH yang SETIA (GMS Living Worship)
Verse 1: Kutahu siapa yang
pimpin hari depan hidupku. Kutahu siapa yang sanggup menjaga setiap langkahku.
Verse 2: Lewati badai gelombang aku tak 'kan menyerah kar'na kutahu Kau
s'lalu berjalan bersamaku.
Korus: Kau gunung batuku dan keselamatanku. Allah yang setia s'lalu
menjaga, tak pernah tinggalkanku. Kau kota bentengku, tempat perlindunganku.
Aku tak 'kan goyah s'lama-lamanya s'bab Engkau besertaku.
Bridge: Ku tidak takut, ku tidak bimbang. Ku tidak gentar s'bab Kau
Allahku. Kau memegangku, Kau menuntunku. Dalam tangan-Mu kemenanganku /
selama-lamanya.
0 komentar:
Post a Comment