Friday, March 25, 2016

Simon dari Kirene - Pdt.Judy Koesmanto

Catatan Ibadah ke-2 Jumat Agung 25 Maret 2016
Matius 27:32  Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Simon baru saja datang dari luar kota lalu dia melihat ada keramaian. Dia tidak mengetahui ada peristiwa apa. Bahkan, mungkin saja Simon belum pernah mendengar tentang Yesus.
Markus 15:21  Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Ketika melihat ada kerumunan orang di sana, mungkin saja anak-anak Simon menarik-narik tangan Simon agar melihat peristiwa tersebut. "Ayo pa... kita lihat ada apa di sana." Mungkin karena menuruti keinginan mereka, Simon pun menggandeng kedua anaknya menerobos kerumunan orang banyak untuk mengetahui peristiwa yang terjadi.
Lukas 23:26  Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.
Tiba-tiba Simon dipaksa memanggul salib Yesus. "Hei kamu... bawa salib ini!"
Nah, di sini ada yang aneh. Seandainya saya diminta tolong oleh seorang nenek untuk mengangkat segalon air, pasti saya langsung bertanya: "dibawa kemana nek?" Ketika nenek menjawab: "di rumah yang itu", pasti saya akan mengangkat galon dan segera membawanya dengan cepat menuju ke rumah yang ditunjukkannya (bukan berjalan perlahan di belakang si nenek sambil mengangkat galon, kecuali saya bocor alus...hehehe...)

Yesus Penolong Setia
Mengapa Simon tidak bertanya: "Dibawa kemana salib ini dan dimana Bukit Tengkorak?" Yesus kelelahan dan kesakitan sehingga tak bisa berjalan cepat tetapi Simon masih sehat dan kuat sehingga dia bisa berjalan mendahului Yesus sambil memikul salib. Seharusnya dia bisa segera membawa salib ke Bukit Tengkorak lalu kembali untuk memarahi anak-anaknya: "Gara-gara kalian ingin melihat keramaian, papa harus memikul salib yang berat. Ayo... lebih baik sekarang kita pulang..." (hahaha... ini cerita dalam imajinasi Ko Judy)

Namun, Simon malah memikul salib sambil mengikuti Yesus. Ya, ini merupakan pertama kalinya Simon dari Kirene mengenal Yesus. Karena dia mau mengikuti Yesus, dia pun mampu memikul salib yang berat. Dampaknya: bukan hanya Simon yang dipakai oleh Tuhan. Keluarganya juga dipakai oleh Tuhan.
Roma 16:13  Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.
Inilah surat dari Paulus yang ditujukan kepada Rufus dan ibunya. Siapa Rufus? Dia adalah salah satu anaknya Simon dari Kirene dan ibunya tentu saja merupakan isteri Simon. Oleh karena itu, jika sekarang ada yang dipaksa memikul salib, jangan mengeluh dan menggerutu. Tuhan sedang memprosesmu untuk dipakai-Nya agar berbuah.
Yohanes 15:2  Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Jika ada dosa, segera akui dan tinggalkan. Jangan pula menyimpan kepahitan. Suatu ketika ada seorang anak menelepon Ko Judy karena emak dan engkongnya bertengkar. Bahkan, emaknya minta cerai padahal umur mereka sudah 70an. Suatu hari emak sakit lalu engkong membawanya ke rumah sakit yang sepi supaya tidak antri lama. Tanpa mereka ketahui itu adalah rumah sakit hewan.

Ketika tiba giliran mereka dipanggil ke ruang periksa, dokter bertanya: "mana binatangnya?" Karena sudah terlanjur malu, engkong mulai iseng dengan mengatakan bahwa emak adalah binatangnya. Meskipun engkong bercanda, emak tersinggung lalu menyebut engkong sebagai buaya darat dan juga mengatakan bahwa engkong tidak pernah mempedulikannya. Maka, emak minta cerai.

Oh, usut punya usut ternyata ada kepahitan yang belum dibereskan sehingga saat terjadi konflik semuanya diungkit kembali. Maka, jangan simpan kepahitan. Bereskan sekarang juga.
Di dunia ini pun tidak ada kebetulan. Jika ada kebetulan, itu semua sudah diatur oleh Tuhan untuk memberkati kita.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.