Bersama Yesus
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 2 Okt 2022
Kadangkala yang menghalangi berkat Tuhan
bukan hanya hal-hal buruk. Hal-hal baik pun bisa menghalangi Tuhan memberi yang
terbaik dalam hidup kita.
Mungkin Tuhan mau mengajak kita berlayar
mengarungi samudera kehidupan. Kita hanya perlu melepaskan jangkarnya, tetapi
kita enggan. Mengapa harus berlayar? Bagaimana jika diterjang badai di tengah
lautan? Bagaimana jika kapal karam dihantam ombak?
Memang seringkali bukan hal mudah untuk
melepaskan hal-hal baik dalam hidup kita. Apa yang salah dengan menyimpan
hal-hal baik? Coba bayangkan, apa yang mungkin terjadi jika anak burung
enggan meninggalkan sarangnya untuk belajar terbang? Tentu saja dia tak akan
bisa terbang seumur hidupnya.
Maka, induk yang baik tak akan membiarkan
anaknya tetap diam di sarang sekalipun di sana dia begitu baik dan nyaman serta
tidak mengganggu siapapun. Begitu pula dengan Bapa kita di Surga. Nah, dulu
Tuhan pernah mengatakan bahwa aku akan menulis di segala tempat, tetapi
tentu saja tak pernah terbersit olehku untuk menulis online. Namun, semua itu berubah setelah si jago merah mencari gara-gara denganku.
Eh, beberapa tahun setelah peristiwa itu tiba-tiba kulihat ada kelas menulis online gratis setelah bergabung dengan grup jago jualan. Pada mulanya aku ragu mengikuti kelas tersebut karena sepertinya untuk muslim. Namun, iklannya terus muncul dimana-mana.
Lama-lama penasaran juga dan akhirnya
kuputuskan mendaftar: "Di web hanya tertulis kelas menulis online,
bukan kelas menulis online khusus muslim, jadi apa salahnya kucoba? Lagipula
mayoritas penduduk Indonesia memang muslim."
Nah, ketika mendaftar di web, aku diarahkan untuk kirim pesan WA. Eh, admin WA malah memintaku daftar di web. Akhirnya aku daftar lagi di web. Eh, lagi-lagi diarahkan untuk pesan WA, tapi tidak kukirim lagi di WA. Pikirku: "Piye toh? Kok seperti dipingpong gini? Gak jelas. Mungkin kelas gratisnya hanya sekedar iklan penarik perhatian."
Namun, beberapa hari kemudian tiba-tiba aku
dikonfirmasi terkait pendaftaran kelas menulis online itu. Akhirnya kuikuti
kelas itu dan aku agak terkejut juga dengan tugas pertamanya. Kami harus menulis
ikrar untuk menghasilkan buku best seller.
Tanyaku pada hati ini: "Buku best
seller? Oh TIDAK. Kalau sudah berikrar, ini sama saja berjanji pada diri
sendiri. Mana bisa membohongi diri sendiri? Hmm... Apa masih perlu
kulanjutkan?"
Menerbitkan buku best seller dan posting
di media sosial tuh bisa menjadi sarana popularitas. Banyak orang normal memang
ingin tenar, tetapi penulis introvert harus menulis dulu nih untuk
mengurai kekusutan di depan mata... hahaha...
0 komentar:
Post a Comment