Sunday, October 10, 2021

Mencari Kebenaran

Keluar dari Rutinitas
Catatan Ibadah Online Minggu 10 Okt 2021

P: "Setelah kamu pindah-pindah agama, menurutmu agama mana yang paling benar?"
J: "Kenapa bertanya-tanya? Apa mau pindah agama? Hehehe…”

2 Timotius 4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

J: “Aku ini tidak pindah-pindah agama. Dulu aku tidak beragama, tetapi belajar di sekolah Katolik. Ketika mau ikut pelajaran pra-baptis Katolik, aku malah mimpi didatangi biksu sehingga batal baptis karena mimpi itu amat nyata. Lalu aku sempat mengikuti aliran kepercayaan Taoisme bersama ortuku tetapi tidak kutemukan biksu yang ada di dalam mimpiku dan di sana berbahasa mandarin. Karena kurang paham bahasanya, jadi ya kurang suka. Setelah itu gara-gara pajak, aku terpanggil masuk Kristen."


J: "Sebenarnya agama itu buatan manusia. Tuhan tidak pernah membawa agama tertentu. Nanti saat kita meninggal Tuhan juga tidak akan bertanya: "Apa agamamu?", tetapi Dia akan bertanya: "Apa kamu sudah melakukan kehendak-Ku?" (Hehehe... Ini karena ingat firman yang berbunyi: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 7:21)")

J: "Penyebaran agama itu mungkin seperti permainan pesan berantai. Tuhan mengutus beberapa orang untuk menyampaikan pesan. Nah, pesan yang diterima oleh orang pertama dan orang terakhir bisa berbeda. Jadi, sekalipun para utusan Tuhan telah menyampaikan kebenaran, para pendengarnya bisa saja mendengar atau menafsirkan secara berbeda karena salah dengar atau salah mengerti. Ini sebabnya bisa muncul banyak aliran agama."

Contoh sederhananya:
* Kemarin lusa aku memberitahu mama bahwa aku mau membeli jas hujan untuk Hos (nama orang). Eh, mama malah mendengar bahwa aku mau membeli jas hujan untuk bos (posisi orang). Hah! Salah dengar tuh.
* Beberapa waktu lalu mama memberitahu engku bahwa titi pergi pcr. Karena tidak terbiasa dengan istilah tersebut, engku balik bertanya: "Titi pergi pacaran dengan siapa?" Lho... jadi salah paham... pcr yang dimaksud mama adalah tes PCR, tetapi engku mengira pcr sebagai pacar… wkwwkw...
Kadang kala untuk hal-hal sederhana saja, kita bisa salah dengar atau salah mengerti. Bagaimana dengan daya tangkap para pendengar ajaran kebenaran? Tentunya bisa berbeda-beda pula.

P: "Kalau begitu, Kristen itu apa?"
J: "Setahuku pada awalnya Kristen itu julukan bagi pengikut Yesus, tetapi akhirnya dijadikan agama. Meskipun begitu, Kristen lebih menekankan hubungan dengan Tuhan daripada ritual agama. Percuma rajin beribadah, ke luar masuk tempat ibadah kalau hati dan pikirannya tidak tertuju kepada Tuhan."

P: "Lalu darimana kita mengetahui kehendak Tuhan?"
J: "Dari firman-Nya, dari kitab-Nya. Orang Kristen percaya bahwa hukum Tuhan itu hukum kasih. Pertama: kasihi Tuhan dengan segenap hati, pikiran, jiwa, akal budi. Kedua: kasihi sesama seperti dirimu sendiri. Semua hukum dan aturan lain sudah tercantum di dalam hukum itu."

P: "Tapi, kok bisa ada yang mengetahui kebenaran padahal tidak beragama dan tidak memiliki kitab suci? Bagaimana mereka mengenal Tuhan?"
J: "Mungkin mereka mengenal Tuhan sebagai Pencipta Alam Semesta. Agama lain tidak mengenal nama Tuhan, tetapi orang Kristen mengenal nama Tuhannya, yaitu Yesus. Mungkin mereka juga belajar dari suara hati dan kehidupan, seperti nenek moyang kita zaman dulu. Manusia dibenarkan oleh iman. Nantinya kita akan dinilai sesuai standar keyakinan kita, tetapi pastikan kita mempercayai hal yang benar."

~ Biarkan hatimu menjadi kompasmu saat kamu tersesat karena Tuhan akan berbicara di dalam hatimu. ~

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.