Sunday, September 13, 2020

Serving Selflessly ~ Ps. Lukas Wibisono

Catatan Ibadah Online Minggu 13 Sept 2020

Tema gereja kita bulan ini adalah bertumbuh dalam pelayanan. PELAYANAN bukanlah apa yang kita lakukan, melainkan yang terpenting adalah apa yang ada di dalam hati kita. MELAYANI berarti fokus kepada orang lain dan kepentingannya. Serve (melayani) bukan karena semua kebutuhan kita sudah terpenuhi, melainkan karena kita mau mengutamakan orang lain. Jika kita baru mau melayani setelah semua kebutuhan kita terpenuhi, kita tidak akan pernah melayani.

Di dalam Kejadian 24 hamba Abraham yang bernama Eliezer diminta mencarikan jodoh bagi Ishak. Lalu dia berdoa agar Tuhan mempertemukan dia dengan seorang gadis yang memiliki hati melayani.
Kejadian 24:14 Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum — dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu."
Kejadian 24:16
Jadi, jika mencari jodoh, jangan mencari yang berkepribadian: punya mobil pribadi, rumah pribadi. Jangan pula memilih jodoh yang berwibawa: wih... bawa Ferrari. Namun, pilihlah orang yang mau melayani kepentingan orang lain, seperti kriteria Eliezer tersebut. Lantas datanglah Ribka ke mata air untuk mengisi buyungnya. Jadi, kedatangan Ribka bukan tanpa alasan. Dia ke mata air karena membutuhkan air.
Kejadian 24:16-17 Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik. Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: "Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu."
Apa Untungnya Buat Saya?
Itulah pertanyaan yang sering diajukan oleh orang-orang ketika diminta melakukan sesuatu. Apa untungnya? Mereka senantiasa berfokus kepada untung ruginya bagi diri sendiri. Namun, Ribka tidak demikian. Dia tidak meminta emas yang dibawa unta-unta tersebut sebagai balas jasanya. Ribka tidak berfokus kepada dirinya sendiri. Sekalipun dia memiliki kebutuhan, dia mau mendahulukan kebutuhan orang lain.

Seorang pekerja layak mendapat Upah, tetapi seorang pelayan layak mendapatkan Kasih Karunia. Di dalam Matius 20:1-16 Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur. Ini berkaitan dengan peristiwa di dalam Matius 19. Saat itu Yesus sempat berjumpa dengan anak muda yang kaya lalu Dia berkata: "Jauh lebih mudah bagi unta masuk lubang jarum daripada orang kaya masuk Kerajaan Allah." Kemudian Petrus mengajukan pertanyaan.
Matius 19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
Yesus menjawab bahwa dia akan duduk bersama-Nya dan memperoleh 100 kali lipat. Lantas dilanjutkan dengan perumpamaan tentang orang-orang upahan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.