Sunday, September 13, 2020

Pekerja dan Pelayan ~ Ps. Lukas Wibisono

Serving Selflessly
Catatan Ibadah Online Minggu 13 Sept 2020

Di dalam Matius 20 ada 5 kloter pekerja. Mereka melamar kerja dengan membawa CV (curriculum vitae) masing-masing. Lalu si majikan memilih beberapa pekerja. Pekerja kloter 1 (yang masuk jam 6 pagi) telah sepakat mendapat upah 1 dinar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sebelum menerima pekerjaan tersebut tentulah mereka telah mempertimbangkan hal ini.

Upah Pantas
Pekerja kloter 2-4 (yang masuk jam 9 pagi, 12 siang, dan 3 sore) dijanjikan akan mendapat upah yang pantas. Mereka tidak mengetahui besaran upah mereka, tetapi mereka yakin akan mendapat upah dari tuannya. Pekerja kloter 5 (yang masuk jam 5 sore) merasa tidak layak untuk dipekerjakan karena lemah. Namun, mereka tetap menunggu hingga si majikan pun meminta mereka bekerja. Di sini sama sekali tidak ada pembicaraan tentang upah. Mereka mau bekerja sekalipun tidak ada kejelasan upah.
Matius 20:8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.
Pekerja kloter 5 yang hanya bekerja 1 jam diberi 1 dinar. Pekerja kloter 2-4 juga masing-masing diberi 1 dinar. Pekerja kloter 1 yang telah bekerja selama 12 jam berharap memperoleh lebih dari 1 dinar karena mereka melihat yang bekerja 1 jam saja diberi 1 dinar. Namun, pekerja kloter 1 juga diberi 1 dinar. Mereka pun merasa kecewa. Mereka lupa bahwa mereka telah membuat kesepakatan di awal.
Matius 20:13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
Dari perumpamaan tersebut pekerja kloter 5 merupakan pekerja yang paling mendapatkan kasih karunia. Seorang pekerja patut mendapat upah, tetapi kasih karunia diberikan sekalipun kepada orang-orang yang tidak layak menerimanya. Paulus berbeda dengan Petrus. Paulus tidak memperhitungkan upahnya karena dia telah beroleh kasih karunia. Dia telah diselamatkan dengan kasih karunia. Maka, dia pun melayani dengan kasih karunia.
1 Korintus 9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Kembali kepada Ribka. Dia bukan hanya memberi minum Eliezer, dia juga memberi minum 10 untanya. 1 unta biasanya minum 50 liter air dalam sekali minum. 10 unta = 500 liter / 500 kg air. Ribka bukanlah gadis yang lemah. Dia tidak akan berkata: "Maaf, aku habis manicure, pedicure, nanti kukuku jadi rusak." Dia juga tidak akan berkata: "Maaf, nanti kulitku jadi hitam." Dia gadis yang tangguh.
Kejadian 24:19-20 Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum." Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu.
Memberi Unta Minum
Ribka berlari. Ini menunjukkan semangatnya. Jika Ribka seperti gadis Jawa yang memakai sewek, pastilah dia akan mengangkat sedikit seweknya agar bisa berlari. Jika 1 ember bisa membawa 25 liter air dan dia membawa 25 liter dengan tangan kanan dan 25 liter dengan tangan kiri, tentulah dia harus berlari bolak-balik ke mata air sebanyak 10 kali. Apa dia tidak capek?

Kelelahan dalam hidup bukan karena banyaknya tugas dan tanggung jawab, tetapi karena terlalu Fokus dengan Diri Sendiri. Orang yang melayani Tuhan akan beroleh kekuatan. Ini seperti Kaleb. Sekalipun sudah berusia 85 tahun, dia tidak pensiun dan tetap kuat.
Yosua 14:10-11 ... Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, ... Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.
Matius 11:28-29 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Yesus pun mengundang orang yang kelelahan untuk memikul kuk-Nya. Di sini Yesus ingin berkata: "Ketika engkau kelelahan, alihkan fokusmu kepada orang lain dan kepentingannya. Belajarlah pada-Ku yang datang ke dunia untuk melayani dan bukan untuk dilayani." Kita melayani bukan untuk terkenal. Kita melayani bukan untuk upah. Kita melayani karena kasih karunia. Jadi, jika usher tersenyum dan senyumnya tidak dibalas, jangan kesal karena nanti Tuhan sendiri yang akan melimpahkan kasih karunia-Nya.

Pada akhirnya Ribka beroleh upahnya. Dia bukan hanya mendapatkan 10 unta, tetapi juga menemukan sumbernya, yaitu Ishak sehingga hartanya tidak pernah habis. Ini bukan mengajar kita untuk fokus kepada upah. Namun, ketika kita melayani Tuhan, kita pasti beroleh kasih karunia-Nya sehingga kita akan memperoleh lebih dari yang kita pikirkan. Kita boleh memiliki keinginan untuk kaya, tetapi pastikan bahwa kekayaan tersebut untuk menjadi berkat.

KUB'RIKAN
Telah kudapati kasih yang sejati yang mampu mengubahkan hatiku. Kasih yang Kau beri jauh melebihi segalanya di dalam hidupku.
Reff: Kub'rikan semua yang berharga, semua yang mulia, semua yang terbaik dari hidupku. Hanyalah bagi-Mu, hanyalah untuk-Mu, hanyalah bagi kemuliaan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.