Catatan Ibadah Online Minggu 26 Apr 2020
Ada orang yang tak henti-hentinya mengeluhkan keadaan saat
ini.
Wanita bersuami: "Ya apa ini gaji terus dipotong? Semakin lama potongannya semakin banyak. Aku ini harus banyak jualan agar bisa makan. Enak yang masih single."
Wanita bersuami: "Ya apa ini gaji terus dipotong? Semakin lama potongannya semakin banyak. Aku ini harus banyak jualan agar bisa makan. Enak yang masih single."
Single: "Single
pun perlu makan."
Wanita bersuami: "Tetapi
tidak perlu membeli susu untuk anak. Harga susu mahal."
Single: "Kamu ini
masih punya suami. Suamimu masih bisa menafkahimu. Yang single ini justru tidak punya orang lain untuk menafkahinya."
Wanita bersuami: "Oh,
Rully ini yang enak. Dia tidak pusing karena sudah kaya." Lha... dari
tadi aku diam saja kok malah namaku dicatut juga sich? Karena bukan pembicara
yang baik, aku hanya bisa berkata: "Berapapun yang kita terima, disyukuri
saja."
Janda dan wanita bersuami lainnya berkata: "Dengar tuh! Disyukuri. Syukur."
Seseorang pun berkata: "Seharusnya dalam situasi seperti ini
orang kaya mau beramal dengan tidak memotong gaji karyawan." Mana
bisa? Orang yang terlihat lebih kaya daripada kita belum tentu orang kaya lho.
Kebanyakan orang hanya bisa memberi dari kelimpahannya. Jika mereka masih
merasa kurang, bagaimana bisa memberi? Ini sebabnya Tuhan Yesus memuji seorang
janda yang mau memberi dari kekurangannya.
Markus 12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Sebenarnya kaya atau miskin tidak ditentukan oleh banyak
sedikitnya gaji atau penghasilan yang kita terima. Kaya atau miskin juga tidak ditentukan oleh banyak sedikitnya harta yang kita miliki. Ada orang yang punya
rumah gedongan dan uang
berember-ember, tetapi tetap merasa miskin. Di sisi lain ada orang yang tak
punya rumah dan penghasilan serba tak pasti, tetapi tetap merasa cukup.
Filipi 4:12-13 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
KUBERSYUKUR BAPA
[Verse 1]: Banyak yang Kau perbuat di dalam hidupku. Rancangan indah-Mu terjadi
di hidupku.
[Verse 2]: Bapa yang mengerti...^.^ segala yang kuperlu. Kasih-Mu sempurna. Nyata
dalam hidupku.
[Chorus]:
Kubersyukur Bapa, kubersyukur Tuhan. Buat kasih setia-Mu di dalam hidupku, kubersyukur
Tuhan.
Bridge: Tak ada lembah kelam yang tak
kulewati tanpa hadir-Mu. Hatiku tak 'kan gentar s’bab kutahu tangan-Mu yang
menopangku.
Kaulah Yesus, Kaulah Tuhan, Hanya Kau kupercaya. Kaulah Yesus, Kaulah Tuhan, Harapan
Hidupku.
0 komentar:
Post a Comment