Catatan Ibadah Online Minggu 26 Apr 2020
Beberapa waktu sebelumnya ada pula dua orang yang sama-sama
diberi Rp3.000.000,- oleh Tuhan melalui tangan-tangan yang baik. Orang pertama
ditanya: "Apa ini cukup?" Dia menjawab: "Cukup" padahal sebagai kepala keluarga, dia harus
membiayai dirinya sendiri, seorang isteri, dan 6 orang anak. Beberapa di antara
anaknya juga masih balita yang membutuhkan susu.
Orang kedua juga ditanya: "Apa ini cukup?"
Dia menjawab: "Ini tidak cukup.
Kalau bisa, ditambah lagi sekian juta." Padahal, sebagai janda dia
hanya perlu menghidupi dirinya sendiri. Lho?!? Kok bisa orang pertama merasa
cukup sedangkan orang kedua ini merasa tidak cukup? Jumlah uangnya sama-sama Rp3.000.000,-.
Bahkan, uang orang pertama justru dihabiskan oleh lebih banyak mulut daripada
uang orang kedua.
Pembedanya adalah rasa syukur di hati karena tingkat
pengenalan mereka akan Allahnya. Orang pertama mengenal Allahnya sebagai
pemelihara hidup yang baik dan dia bergantung kepada-Nya yang serba tak
terbatas di tengah segala keterbatasannya.
Matius 7:9-11 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Namun, orang kedua kurang mengenal Allahnya sebagai
pemelihara hidup sehingga dia masih banyak bergantung kepada manusia yang ada
di sekitarnya. Padahal, manusia itu terbatas. Nah, ketika manusia andalannya
tidak bisa mencukupkan dirinya, dia pun marah dan kecewa kepada mereka.
Mazmur 118:8-9 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.
Daripada meminta atau berharap kepada manusia, mengapa tidak
meminta kepada Bapa di Sorga saja?
Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Mujizat kelimpahan roti dan ikan yang dibuat oleh Yesus juga
tidak terjadi begitu saja. Mujizat tersebut disertai dengan ucapan syukur dulu.
Maka dari itu, apapun yang terjadi, disyukuri saja karena rasa syukur juga
merupakan suatu bentuk pengakuan kepercayaan kita kepada-Nya sebagai pemelihara
hidup.
MUJIZAT dalam BERSYUKUR
Tangan Tuhan tak kurang panjang untuk s’lalu menolong hidupku. Telinga-Nya tak kurang tajam untuk mendengar seruan hatiku.
Ada mujizat dalam bersyukur, Engkau tempat perlindunganku, Tuhan. Imanku tetap teguh dalam-Mu, 'ku menang, ‘ku menang bersama-Mu.
Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah. Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah.
Tangan Tuhan tak kurang panjang untuk s’lalu menolong hidupku. Telinga-Nya tak kurang tajam untuk mendengar seruan hatiku.
Ada mujizat dalam bersyukur, Engkau tempat perlindunganku, Tuhan. Imanku tetap teguh dalam-Mu, 'ku menang, ‘ku menang bersama-Mu.
Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah. Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah.
0 komentar:
Post a Comment