Seharian ini topik
khotbahnya tentang karakter yang menyerupai Kristus.
I. The New You (Dirimu yang Baru)
II. Wanted Life (Dicari Hidup-hidup). Biasanya kita melihat tulisan penjahat dicari hidup atau mati, tetapi Tuhan mencari kita dalam keadaan hidup.
III. The Meaningful Life (Hidup yang Bermakna)
I. The New You (Dirimu yang Baru)
II. Wanted Life (Dicari Hidup-hidup). Biasanya kita melihat tulisan penjahat dicari hidup atau mati, tetapi Tuhan mencari kita dalam keadaan hidup.
III. The Meaningful Life (Hidup yang Bermakna)
Dari 2 pernyataan di
bawah ini, mana yang paling benar:
1. karakter menentukan identitas kita, atau
2. identitas menentukan karakter kita?
Berbeda jawaban atau cara pandang tak masalah, tetapi nanti di akhir ibadah kita akan menyatukan jawabannya setelah mendengar surat dari Paulus kepada Jemaat di Efesus.
1. karakter menentukan identitas kita, atau
2. identitas menentukan karakter kita?
Berbeda jawaban atau cara pandang tak masalah, tetapi nanti di akhir ibadah kita akan menyatukan jawabannya setelah mendengar surat dari Paulus kepada Jemaat di Efesus.
Efesus 4: 17-18 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
Kita harus hidup semakin
serupa dengan Kristus. Orang yang telah mengenal Kristus seharusnya mengalami
pembaharuan.
Efesus 4: 19-20 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
Jika ingin bertumbuh
semakin serupa dengan Kristus, kita harus mau terus belajar. Dulu pak Robert
mengira bahwa dia bisa berhenti belajar setelah lulus kuliah. Karena dia tidak
suka belajar, dia pun belajar sebaik-baiknya agar cepat lulus. Alhasil, dia
malah pintar. Puji Tuhan. Ketika bekerja, dia masih harus belajar lagi, seperti
belajar adaptasi dengan lingkungan barunya. Kemudian belajar lagi tentang
manajemen gereja ketika mulai menjadi gembala. Maka, dia menyadari bahwa
belajar itu seumur hidup. Jika berhenti belajar, kita akan membeku dan tidak
bertumbuh.
Efesus 4:21-24 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Kita harus mengenakan
manusia baru dan menanggalkan manusia lama. Di sini Paulus menekankan identitas
jemaat Efesus sebagai manusia baru. Kita harus menyadari bahwa sebagai manusia
baru, kita memiliki kuasa dan otoritas yang besar di dalam diri kita.
Nah, jika kita sudah
mengenakan manusia baru dan melepaskan manusia lama, mungkinkah kita bisa
melepaskan manusia baru dan kembali mengenakan manusia lama? Mungkinkah kita
'kan selalu bersama? Mungkinkah? Tidak mungkin. Di sini Paulus tidak
berbicara secara harafiah, tetapi menggunakan ilustrasi. Jadi, sekali kita
mengenakan manusia baru, kita tidak bisa kembali mengenakan manusia lama. Jika
kita sudah menjadi anak Tuhan, selamanya kita tetap anak Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment