Sunday, February 23, 2020

Memikirkan Diri Sendiri

Musuhnya Batman
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 Feb 2020

Saul membenci Daud karena Daud lebih berhasil mengalahkan musuhnya, padahal sebenarnya Filistin adalah musuh mereka berdua bersama orang Israel lainnya. Sayangnya, Saul hanya mengejar kemenangan pribadi.
1 Samuel 18:7, 9 dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Keesokan harinya ketika dibonceng motor dalam perjalanan pulang ke rumah, tiba-tiba kulihat sesosok wanita paruh baya sedang berjalan ke arahku. Dia tampak memakai topeng dengan riasan wajah yang amat tebal, seperti joker.

Motor terus melaju dan aku tidak melihatnya lagi, tetapi aku bertanya-tanya: "Mengapa dia memakai topeng seperti itu? Ada acara apa? Hari apa ini? Ada peringatan apa? Apa dia akan mengemis sehingga menutupi wajah dengan topeng? Tidak mungkin karena baju dan tasnya tidak sesuai untuk mengemis. Apa dia penggemar joker? Apa ada kaitannya dengan mimpiku?"

Beberapa hari kemudian seorang pemberi saran curhat perihal tukang lapor yang tersinggung ketika diberi saran. Padahal, dia memberi saran demi kebaikan bersama. Saran tak didengar karena tukang lapor terlalu fokus pada kemenangan pribadi. Dia tampak berambisi menguasai segalanya bagi dirinya sendiri hingga teman-teman baiknya pun dikorbankan.

Hal ini membuat pemberi saran kecewa sehingga dia memutuskan untuk tidak mempedulikan semua hal yang berkaitan dengan tukang lapor. Sekalipun dunianya hancur, pemberi saran tak mau peduli lagi. Bahkan, pemberi saran juga ditegur manusia pelindungnya agar tidak menjuluki orang itu sebagai tukang lapor padahal usaha tak pernah mengkhianati hasil. Karena orang itu memang suka melaporkan kesalahan orang lain, dia pun amat tenar sebagai tukang lapor. Julukan itu muncul dengan sendirinya sebagai upah atas taburannya.

Sementara itu pemberi saran sempat dibela oleh temannya, tetapi pembelaannya juga hanya membentur dinding. Jadi, biarkanlah sang waktu yang berbicara. Pada akhirnya nanti tukang lapor akan menyadari bahwa semua usahanya adalah kesia-siaan belaka. Di puncak tangga kesuksesan dia akan semakin hampa karena musuhnya akan semakin bertambah dan temannya semakin berkurang.

Prediksi Masa Depan
Bahkan, dia bisa kehilangan kepercayaan dari manusia pelindungnya, seperti nasib tukang lapor yang dulu pernah melaporkanku. Hehehe... sekalipun laporannya benar, dia telah menambahkan bumbu yang salah ke dalam kebenaran yang ada. Akibatnya, malah senjata makan tuan dech.

TEGAK KEPALAKU ~ GMS Live
Kaulah benteng hidupku, terang dan keselamatanku. Pada siapa harus takut dan gemetar?
Walau badai mengepung, Kaulah tempatku berlindung. Hanya satu tekadku tak 'kan tinggalkan imanku. Mujizat kemenangan 'kan nyata kala kuberseru kepada-Mu.
Maka sekarang tegak kepalaku mengatasi musuh di sekeliling. Dalam kemah-Mu 'kan kupersembahkan korban pujian, sorak kemenangan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.