Sunday, September 1, 2019

How to Make Moses? (2) ~ Pdt. Bambang Budijanto

How to Make Moses?
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 01 Sept 2019

3. Membukakan Peluang atau Kesempatan.
Keluaran 2:4, 7 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia. Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"
Miryam melihat Musa dari jauh dan dia bukan sekedar melihat. Dia berada pada posisi yang tepat untuk memperhatikan segala sesuatunya sehingga dia pun dapat bertindak pada saat yang tepat. Miryam berfungsi sebagai penghubung. Dia berani. Dia menghubungkan Musa dengan puteri Firaun. Maka, ketika Miryam terkena kusta, Musa langsung mendoakan kesembuhannya dan tidak menunggu besok. Musa tidak bisa melihat Miryam menderita dalam waktu lama.

Mungkin ada di antara kita yang lebih dekat dengan kakaknya daripada ibunya. Ketika ada apa-apa, kakaknya yang memberikan bantuan dan mencukupi kebutuhannya. Di sini Musa pun banyak dibantu oleh Miryam. Dia dipanggil nabiah. Ketika menyeberang sungai, Miryam yang memimpin dengan rebana dan diikuti para wanita. Ironisnya Musa gagal masuk ke tanah perjanjian karena dia memukul batu ketika Israel meminta air padahal seharusnya hanya bicara.

Ketika Miryam masih hidup, bangsa Israel selalu menemukan air. Namun, ketika Miryam tiada, mereka kehabisan air. Miryam seperti aliran air hidup bagi Musa. Musa dapat memimpin dengan baik selama Miryam masih hidup. Ketika Miryam tiada, emosi Musa ikut terguncang. Ini sebabnya Musa mudah marah. Dia amat kehilangan Miryam lebih daripada saat ditinggal mati oleh ibunya. Oleh sebab itu, jika ada orang yang bergantung kepada kita, arahkan mereka untuk bergantung kepada Tuhan.

4. Mengangkat Orang dari Kesendiriannya.
Keluaran 2:10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
Akhir-akhir ini banyak orang alone together (sendiri dalam kebersamaan) atau together but alone (bersama-sama tetapi sendiri). Hal ini bisa dijumpai di beberapa restoran. Ada sekelompok orang duduk semeja tetapi masing-masing sibuk dengan gadgetnya.

Bayi Musa
Puteri Firaun bersedia mengangkat Musa sebagai anak agar dia keluar dari statusnya sebagai budak. Ada orang-orang di sekitar kita yang mungkin tersembunyi (tertutup alang-alang). Mereka membutuhkan orang-orang yang bisa menyibakkan alang-alang itu dan mengeluarkannya dari kesendiriannya.

Maka dari itu, jika berada di dalam suatu komunitas, jangan hanya menyapa orang-orang ekstrovert. Sapalah pula mereka yang terkesan pendiam dan pemalu. Jangan hanya memikirkan diri sendiri. Untuk menciptakan Musa, kita harus menciptakan kisah heroik kita sendiri sesuai dengan nilai-nilai yang benar.

10.000 REASONS (BLESS THE LORD)
[Chorus]: Bless the Lord, O my soul, O my soul. I'll worship His holy name. Sing like never before O my soul. I'll worship Your holy name.
Verse1: The sun comes up, it's a new day dawning. It's time to sing Your song again. Whatever may pass, and whatever lies before me, Let me be singing to the evening comes.
Verse2: You're rich in love and You're slow to anger. Your name is great and Your heart is kind. For all Your goodness I will keep on singing Ten thousand reasons for my heart to find.
Verse3: And on that day when my strength is failing, The end draws near and my time has come, Still my soul will sing Your praise unending, Ten thousand years and then forevermore.
Ending: Yes, I will worship Your holy name. Lord, I'll worship Your holy name.
Sing like never before O my soul. I'll worship Your holy name. Jesus, I will worship Your holy name. Worship Your holy name.

ALASAN TAK TERHINGGA (PUJILAH TUHAN)
Reff: Pujilah Tuhan, hai jiwaku, Hai jiwaku. Sembah nama-Nya yang kudus. Bernyanyilah lebih dari biasanya Hai jiwaku. Aku akan menyembah nama-Mu yang kudus.
Verse1: Mentari terbit, menandakan hari baru telah tiba. Saatnya 'tuk bernyanyi bagi-Mu lagi. Apapun yang sudah terjadi dan yang telah ada sebelumku, Biarkan aku menyanyi sampai petang tiba.
Verse2: Kau penuh kasih dan tidak cepat marah. Nama-Mu agung dan hati-Mu baik. Atas semua kebaikan-Mu aku akan tetap menyanyikan alasan yang tak terhingga untuk dicari oleh hatiku.
Verse3: Dan ketika saat itu tiba, dimana kekuatanku melemah, Akhir telah dekat dan waktuku akan usai, Tetap, jiwaku akan memuji-Mu tanpa akhir, Tahun-tahun tak terhingga dan selama-lamanya.
Ending: Yesus, aku akan menyembah nama-Mu yang kudus. Tuhan, aku akan menyembah nama-Mu.
Bernyanyilah lebih dari biasanya Hai jiwaku. Aku akan menyembah nama-Mu yang kudus. Yesus, aku akan menyembah nama-Mu yang kudus. Aku akan menyembah nama-Mu yang kudus.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.