Sunday, July 21, 2019

Hukuman Tuhan

Takut Tuhan: Benci Kejahatan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Juli 2019
Nahum 1:3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.
Masa penghakiman Tuhan memang belum tiba. Namun, Tuhan tidak akan membiarkan orang yang bersalah, termasuk anak-anak-Nya. Jika kita melukai perasaan orang lain, tentu kita akan ditegur oleh-Nya lewat hati nurani. Meskipun demikian, ada kalanya beberapa orang sudah tidak bisa lagi mendengarkan suara hatinya.

Balasan Perlakuan
Alhasil, ada orang yang mudah sekali memecat atau mempermalukan karyawannya atas kesalahan yang mereka perbuat. Padahal, sebenarnya mereka melakukan kesalahan karena kurang pengarahan dan penjelasan. Maka, yang dipecat cenderung sakit hati pula. Karena sakit hati, mereka pun berulah:
-: "Eh, jangan makan di sana. Makanannya tidak fresh dan menggunakan banyak pengawet."
+: "Masa sich? Bagaimana kamu tahu? Di sana lho laris."
-: "Dulu aku pernah bekerja di sana. Bosnya begini begitu..."

Nah, pernah dengar percakapan semacam itu? Apa itu hukuman Tuhan? Bukan. Itu pembalasan dari manusia. Namun, orang Kristen sejati tidak akan membalas dan menyerahkan perkara itu kepada Tuhan. Nah, jika orang Kristen sudah melakukan hal benar, tetapi masih mengalami peristiwa negatif, ya anggap saja itu ujian dari Tuhan atau serangan iblis yang ingin menghancurkan iman kita.
1 Petrus 1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Boss LeaderAda pengusaha yang menganggap karyawan sebagai anggota keluarga sehingga senantiasa memperlakukan mereka dengan baik. Maka, banyak karyawannya yang loyal terhadap mereka. Sebaliknya, ada pengusaha yang menganggap karyawannya hanya sebagai alat pencetak uang semata sehingga sering memecat orang dengan cara dan alasan yang tidak pantas. Maka, beberapa karyawannya sering kecewa karena sikapnya. Jika orang-orang semacam ini berseru kepada Tuhan dengan segenap hatinya yang hancur remuk itu, niscaya akan terjadi goncangan yang berimbas kepada pengusaha tersebut.
Mazmur 34:19 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Apakah Tuhan mengasihi kedua tipe pengusaha itu? Tentu saja karena Tuhan adalah kasih. Namun, Tuhan membenci perbuatan pengusaha yang hanya memperlakukan karyawan sebagai alat pencetak uang. Jadi, jika kita menjumpai pengusaha semacam ini, marilah kita turut berdoa agar pengusaha-pengusaha tersebut beroleh pelajaran nan berharga agar bisa bertobat sebelum masa penghakiman Tuhan tiba.
Amsal 6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Nah, jika sudah melakukan hal benar, tetapi masih merasa apes. Berdoa saja seperti Yabes karena Tuhan tidak pernah memandang hina hati yang remuk.
Mazmur 51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
DOA YABES
Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku. !Kupercaya Engkau bekerja!
Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku. !Tuhan mendengarkan dan menjawab doaku!

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.