Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 10 Feb 2019
Ada yang percaya bahwa angka 13 merupakan angka sial. Ada pula yang
percaya bahwa angka 4 (四) berarti mati (死) karena keduanya sama-sama dibaca 'si' dengan intonasi yang
berbeda. Jika angka 4 tersebut diucapkan dengan intonasinya 'mati', jadinya diartikan
mati. Jadi, tidak ada yang mau menikah pada tanggal 13 April karena diartikan apes (sial) mati. Padahal, tak ada
gunanya percaya kepada tanggal tertentu atau hari tertentu jika tidak percaya
kepada Tuhan. Seseorang bisa saja menikah pada tanggal atau hari yang
dianggap baik, tetapi kemudian selingkuh karena tidak takut kepada Tuhan.
Yosua 6:3-4 Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.
Kita seringkali tidak teliti dalam membaca ayat tersebut. Jika ditanya: "Berapa kali mereka mengelilingi tembok
Yerikho?", biasanya akan dijawab 7 kali. Mari kita hitung. Selama 6
hari mereka mengelilingi tembok sehari satu kali, berarti dalam 6 hari sudah 6
kali. Lalu pada hari ketujuh, mereka harus mengelilinginya sebanyak 7 kali.
Jadi, berapa 6+7? Tentu saja 13 kali. Di sini Tuhan telah menunjukkan bahwa
angka 13 bukan angka sial. Angka 13 merupakan angka keberuntungan bagi Israel.
Sebaliknya, angka 13 merupakan angka sial bagi Yerikho yang tidak disertai
Tuhan.
Jadi, bersama Tuhan angka sial justru bisa menjadi angka keberuntungan.
Oleh karena itu, tidak masalah jika mau menikah pada tanggal 13 April karena
justru akan kelimpahan berkat. Jika banyak yang menikah pada hari Sabtu, ini
bukan karena hari Sabtu merupakan hari yang baik, tetapi pada hari inilah
banyak yang bisa datang. Tak masalah jika mau menikah pada hari biasa. Setiap
hari adalah harinya Tuhan.
Hari Senin harinya Tuhan. Hari Selasa harinya Tuhan. Hari Rabu harinya
Tuhan. Hari Kamis, hari Jumat (termasuk
Kliwon) harinya Tuhan. Hari Sabtu harinya Tuhan. Hari Minggu harinya Tuhan.
Setiap hari, harinya Tuhan.
Mazmur 118:25-26 Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.
Jadi, setiap kemujuran datangnya dari Tuhan dan bukan dari tanggal atau
hari tertentu.
0 komentar:
Post a Comment