Sunday, May 6, 2018

Etika dan Etiket: Dosa Uang ~ Ps. Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 06 Mei 2018 
(youtu.be/PBA_JRkE_ds dan youtu.be/RP4tTETaK0U)

Etika dan etiket harus dipelajari oleh setiap orang Kristen agar tidak terbawa oleh nilai-nilai dunia. Sekalipun niat kita baik, jika caranya salah, ini tetap salah. Contoh: Robin Hood yang mencuri uang demi menolong orang miskin. Ini tidak benar. Begitulah film-film Amerika.
Amsal 1:1-2 Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel, untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
Hikmat merupakan etika atau karakter yang berfungsi sebagai pondasi kekristenan, sedangkan etiket merupakan kepandaian. Etiket harus mencari jalan keluar untuk menerapkan etika. Kita tidak bisa hanya tulus hati, tetapi kita juga harus cerdik seperti ular. Orang Kristen jangan sampai menjadi batu sandungan atau penghalang bagi orang lain untuk menerima Tuhan karena beberapa orang non Kristen seringkali ragu menerima Yesus karena melihat kelakuan orang Kristen.
Amsal 1:3-4 untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda —
Selain pandai, kita juga harus memiliki integritas atau moralitas yang baik. Sekalipun kehilangan pekerjaan, kita masih bisa mendapatkan pekerjaan baru jika kita masih memiliki integritas. Di sini orang muda tidak berbicara tentang usia tetapi kedewasaan rohani.
Amsal 1:7-8 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
Biasanya papa mengajarkan pengetahuan (IQ), sedangkan mama mengajarkan emosi (EQ). Keduanya penting bagi kehidupan kita.

DOSA UANG
Amsal 1:15-19 Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah. Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap, padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri. Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.
Uang bukan Allah
Uang bisa mendekatkan orang kepada Tuhan jika digunakan untuk kebaikan, seperti pemberian dua peser dari janda miskin yang dipuji Tuhan. Namun, uang juga bisa menjauhkan orang dari Tuhan jika disalahgunakan, seperti dikorupsi.

Dosa uang bukanlah dosa terbesar. Sebenarnya tidak ada dosa besar dan dosa kecil karena di mata Tuhan semua dosa sama saja. Namun, dosa uang adalah dosa akar. Akar segala kejahatan adalah cinta uang. Jika hati kita belum beres soal uang, kita bisa melakukan kejahatan, seperti korupsi. Korupsi bukan hanya soal uang tetapi juga waktu. Jika kita sengaja berlambat-lambat makan agar jam istirahat semakin lama, ini sudah termasuk korupsi. Korupsi waktu semacam ini membuat orang lain kehilangan kesempatan untuk memperoleh uangnya.

Bagi Tuhan, korupsi sama dengan mengambil nyawa orang lain. Contoh: Karena terdesak kebutuhan hidup, seorang ayah bersedia kerja lembur demi mendapatkan tambahan sejumlah uang hingga tak bisa menghabiskan waktu dengan anaknya. Karena ada waktu yang dikorbankan oleh ayah tersebut, ini sama saja dengan mengambil nyawanya jika ada yang mengambil uangnya atau korupsi. Maka, Tuhan pasti membalas pencuri tersebut hingga ke anak cucunya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.