(youtu.be/PBA_JRkE_ds dan youtu.be/RP4tTETaK0U)
Etika
dan etiket harus dipelajari oleh setiap orang Kristen agar tidak terbawa oleh
nilai-nilai dunia. Sekalipun niat kita baik, jika caranya salah, ini tetap
salah. Contoh: Robin Hood yang mencuri uang demi menolong orang miskin. Ini
tidak benar. Begitulah film-film Amerika.
Amsal 1:1-2 Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel, untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
Hikmat
merupakan etika atau karakter yang berfungsi sebagai pondasi kekristenan,
sedangkan etiket merupakan kepandaian. Etiket harus mencari jalan keluar untuk
menerapkan etika. Kita tidak bisa hanya tulus hati, tetapi kita juga harus
cerdik seperti ular. Orang Kristen jangan sampai menjadi batu sandungan atau
penghalang bagi orang lain untuk menerima Tuhan karena beberapa orang non
Kristen seringkali ragu menerima Yesus karena melihat kelakuan orang Kristen.
Amsal 1:3-4 untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda —
Selain
pandai, kita juga harus memiliki integritas atau moralitas yang baik. Sekalipun
kehilangan pekerjaan, kita masih bisa mendapatkan pekerjaan baru jika kita
masih memiliki integritas. Di sini orang muda tidak berbicara tentang usia
tetapi kedewasaan rohani.
Amsal 1:7-8 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
Biasanya
papa mengajarkan pengetahuan (IQ), sedangkan mama mengajarkan emosi (EQ).
Keduanya penting bagi kehidupan kita.
DOSA UANG
Amsal 1:15-19 Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah. Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap, padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri. Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.
Uang
bisa mendekatkan orang kepada Tuhan jika digunakan untuk kebaikan, seperti
pemberian dua peser dari janda miskin yang dipuji Tuhan. Namun, uang juga bisa menjauhkan
orang dari Tuhan jika disalahgunakan, seperti dikorupsi.
Dosa
uang bukanlah dosa terbesar. Sebenarnya tidak ada dosa besar dan dosa kecil
karena di mata Tuhan semua dosa sama saja. Namun, dosa uang adalah dosa akar. Akar segala kejahatan adalah cinta
uang. Jika hati kita belum beres soal uang, kita bisa melakukan kejahatan,
seperti korupsi. Korupsi bukan hanya soal uang tetapi juga waktu. Jika kita
sengaja berlambat-lambat makan agar jam istirahat semakin lama, ini sudah
termasuk korupsi. Korupsi waktu semacam ini membuat orang lain kehilangan
kesempatan untuk memperoleh uangnya.
Bagi Tuhan, korupsi sama
dengan mengambil nyawa orang lain. Contoh: Karena terdesak kebutuhan hidup, seorang
ayah bersedia kerja lembur demi mendapatkan tambahan sejumlah uang hingga tak
bisa menghabiskan waktu dengan anaknya. Karena ada waktu yang dikorbankan oleh
ayah tersebut, ini sama saja dengan mengambil nyawanya jika ada yang mengambil
uangnya atau korupsi. Maka, Tuhan pasti membalas pencuri tersebut hingga ke
anak cucunya.
0 komentar:
Post a Comment