Sunday, April 29, 2018

Tikus Berhati Harimau

Bisa Dibeli? Eits, Belum Tahu Mereka
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 April 2018

Suatu hari di marketplace ada seorang pembeli yang komplain perihal barang yang telah dibelinya. Intinya dia salah membeli produk karena tidak membaca deskripsi produk dengan teliti. Karena komplainnya tidak memenuhi peraturan toko, penjual pun tidak bisa menerimanya. Namun, pembeli marah-marah, menghina penjual, dan mengancam akan melaporkan penjual ke lembaga perlindungan konsumen.

Karena kasihan kepadanya yang tidak bisa membaca peraturan toko dengan baik, penjual pun berbaik hati menawarkan diskon kepadanya tetapi pembeli tidak tahu berterima kasih. Dia justu semakin marah dan menyalahkan penjual atas kebodohannya yang tidak membaca dengan baik. Akhirnya penjual ikut kesal dan membatalkan diskon yang telah dia tawarkan.

Selanjutnya, penjual meminta bantuan customer service untuk menyelesaikan masalah komplain tersebut. Customer service pun meminta pembeli memberikan bukti-bukti lengkap perihal komplain yang dia ajukan. Namun, pembeli tidak bisa memberikan bukti-bukti yang diminta dan justru menjelek-jelekkan toko.

Penjual pun bertanya: "Apa aku harus mengabulkan semua komplain demi mempertahankan reputasi toko? Seorang pembeli  menuduhku mengambil keuntungan atas kebodohannya dalam melakukan pembelian. Padahal, semua informasi yang dibutuhkan pembeli sudah kucantumkan dan akhirnya pembeli  sendiri mengakui bahwa dia tidak membacanya dengan teliti tetapi tetap saja dia menyalahkanku. Apa aku ini pengganti Tuhan yang harus bisa membuatnya pintar dalam sekejap? Jika pembeli tidak mau membaca dengan teliti, kenapa penjual yang disalahkan?"

Pohon Kurma
Hehehe... aku pun teringat kepada komplain yang diterima Mark Zuckerberg. Kulihat Mark tidak langsung menyerah dengan mengabulkan semua komplain yang ditujukan kepadanya tetapi dengan tenang dia menyatakan pembelaannya. Wow... mengagumkan. Bagaimana dia masih bisa berdiri dengan tenang di hadapan para pembesar? Pasti prosesnya tidak instan. Untuk bisa sekuat dia, tentu harus bisa bertumbuh seperti pohon kurma. ^_^ Sekalipun biji kurma ditindih batu besar, dia tidak kepahitan tetapi justru menghasilkan buah yang manis. So sweet.

Aku pun teringat kemarahan seorang manajer keuangan karena direktur dan para manajer lainnya selalu menyetujui semua komplain sekalipun melanggar peraturan komplain yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mereka semua beralasan bahwa mereka tidak ingin kehilangan pembeli dan manajer keuangan pun dituduh tak peduli jika perusahaan kehilangan pembeli.

Padahal, sebenarnya mereka tidak peduli dengan keuntungan perusahaan. Mereka hanya takut kepada pembeli atau atasan mereka yang penakut. Manajer penjualan pernah keceplosan. Dia mengatakan bahwa sekalipun komplain pembeli tidak benar, komplainnya harus dipenuhi karena pembeli marah-marah. Wuih... baik sekali manajer itu. Karena terlalu baik kepada pembeli, manajer penjualan pun terkesan tidak peduli jika keputusannya merugikan keuangan perusahaan.

Apa untungnya mempertahankan pembeli tidak jujur? Bukankah keputusan ini bisa memancing para pembeli tidak jujur lainnya? Daripada menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan dana untuk mempertahankan pembeli yang merugikan perusahaan, bukankah jauh lebih baik jika dia menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan dana yang ada untuk mencari dan mempertahankan pembeli potensial?

 Pembeli potensial tuh tidak bisa hanya dilihat dari besarnya omzet penjualan, tetapi harus dilihat dari besarnya profit yang diberikan kepada perusahaan. Jika pembeli sering komplain dan retur karena alasan tidak benar, serta sering menunggak pembayaran, buat apa dipertahankan? Ketika tak lagi di sana, aku pun sempat bertanya kepada anak bos: koko ini mau bisnis atau amal? Kenapa bisa membiarkan direktur dan para manajer mengambil keputusan seperti itu? Jika profit per produk Rp10.000,- lalu pembeli meminta ganti rugi Rp150.000,- tanpa mau meretur produknya, masa langsung dikabulkan?

Selanjutnya, jika pembeli mau meretur produk yang telah dibelinya, dia pun harus bisa menunjukkan bukti-bukti yang benar terlebih dahulu. Jika tak ada bukti yang diberikan, masa langsung percaya? Bahkan, untuk menekan kerugian, beberapa perusahaan juga memberlakukan larangan retur untuk pembelian dalam jumlah kecil. Lantas kebijakan retur dan komplain tersebut sudah disampaikan oleh tenaga penjualan mereka sebelum pembeli melakukan transaksi.

Jika direktur dan para manajer sampai mengabulkan komplain tidak benar, kemungkinan besar mereka hanya takut akan ketidaknyamanan yang harus mereka terima ketika dimarahi atau dimaki-maki oleh pembeli tidak jujur. Takut kehilangan pembeli hanyalah alasan mereka untuk mengalihkan persoalan yang sebenarnya.

Beranikan Dirimu
Ternyata memang lebih baik menjadi tikus berhati harimau daripada menjadi harimau berhati tikus. Lebih baik menjadi staf berhati bos daripada menjadi manajer atau direktur yang berhati staf. Manajer atau direktur berhati staf selalu takut kehilangan pekerjaan sekalipun posisinya sudah tinggi sehingga senantiasa baik di depan anak bos tetapi di belakangnya mmm.... bikin capek telinga.
Kisah Para Rasul 16:17-18 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Hehehe... sekarang aku mengerti kenapa Paulus marah ketika dipuji-puji oleh seorang perempuan. Rupanya pujian yang kita terima tidaklah selalu tulus. Beberapa anak bos pun bernasib malang karena dikenyangkan oleh pujian palsu. Ada kalanya pujian bisa membuat kita terlena hingga menjadi besar kepala. Selanjutnya, pujian yang tidak benar juga bisa menghambat kemajuan kita karena kita akan berpikir bahwa semuanya baik-baik saja sehingga kita berhenti belajar. Padahal, zaman terus maju dan berkembang sehingga tak sepantasnya kita meninggalkan hati dan pikiran kita di masa lalu yang indah.

Digendong dalam Perjalanan
Sementara itu staf atau manajer berhati bos tidak takut kehilangan pekerjaan sehingga tak perlu membicarakan keburukan anak bos di belakangnya doank. Lebih baik berbicara terus terang kepada anak bos agar dia bisa memperbaiki diri. Jika saran didengar, ini bagus. Jika saran tidak didengar dan kamu diusir, bersiaplah untuk melanjutkan perjalananmu. ^_^ Jangan takut sobat. Kamu telah melakukan hal benar karena kita adalah anak-anak Kerajaan Allah, bukan anak-anak kerajaan babel. Ketika kita lelah berjalan, kita pun masih memiliki Bapa di surga yang mau menggendong kita.
Yesaya 46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
JOURNEY 張 韶涵 (Angela Zhang)
It's a long long journey Till I know where I'm supposed to be. It's a long long journey And I don't know if I can believe. When shadows fall and block my eyes, I am lost and know that I must hide.
It's a long long journey Till I find my way home to YOU. Many days I've spent Drifting on through empty shores. Wondering what's my purpose. Wondering how to make me strong. I know I will falter. I know I will cry. I know YOU'll be standing by my side.
It's a long long journey And I need to be close to YOU. Sometimes it feels no one understands. I don't even know why I do the things I do. When pride builds me up till I can't see my soul, Will you break down these walls and pull me through?
Cause It's a long long journey Till I feel that I am worth the price YOU paid for me on calvary Beneath those stormy skies. When Satan mocks and friends turn to foes, It feels like everything is out to make me lose control. It's a long long journey Till I find my way home to YOU, to YOU.

PERJALANAN ~ Angela Zhang
Perjalanan ini begitu panjang hingga kutahu dimana tempatku yang sebenarnya. Perjalanan ini begitu panjang Dan aku tak tahu apakah aku dapat mempercayainya. Ketika bayangan menimpa dan menghalangi pandanganku, aku tersesat dan tersadar, aku harus bersembunyi.
Perjalanan ini begitu panjang hingga kutemukan jalan pulang menuju ke sisi-MU. Sekian hari kulalui terhanyut ke tepi pantai hampa. Apakah tujuan hidupku sebenarnya? Bagaimanakah agar aku menjadi kuat? Kutahu aku akan bimbang. Kutahu aku akan menangis. Kutahu KAU akan berdiri di sisiku.
Perjalanan ini begitu panjang dan kuingin berada dekat dengan-MU. Terkadang, rasanya tak seorang pun memahamiku. Aku bahkan tak tahu mengapa aku melakukan apa yang kulakukan. Ketika rasa bangga menutupiku hingga aku tak bisa melihat jiwaku, Akankah KAU merobohkan dinding ini dan menarikku ke luar?
Karena perjalanan ini begitu panjang Hingga aku merasa berharga pantas untuk mendapat tebusan dosa-MU di bukit Golgota di bawah langit badai itu. Ketika setan menghalau dan kawan menjadi lawan, Semuanya terasa membuatku hilang kendali. Perjalanan ini begitu panjang Hingga kutemukan jalan pulang menuju ke sisi-MU, ke sisi-MU.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.