Sunday, August 28, 2016

Mengalahkan Musuh Terbesarku

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Agustus 2016
Matius 10:26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
Oalah... ternyata itu salahku: Mengecewakan Tuhan. Bagaimana bisa memberkati musuh?” Okey dech mungkin aku belum bisa menjadi kurban penebus salah seperti Yesus yang rela mati bagi orang-orang berdosa tetapi setidaknya aku bisa meneladani Yusuf yang rela menanggung hukuman atas kesalahan yang tidak dilakukannya. (Kejadian 39) Aku yakin akan tiba waktunya semua kebenaran akan terungkap seperti janji-Nya. Namun, sebelum kebenaran terbuka aku benar-benar harus membiarkan rasa pahit itu menekan karena aku tidak boleh menulis atau mengatakan sesuatu dalam keadaan emosi.

Sisi Terburuk Pemarah
Beberapa hari kemudian tampaknya pimpinan pun masih marah kepadaku perihal masalah tersebut sehingga dia berkata: "Kesalahanmu itu sangat fatal. Kalau masih bekerja di perusahaan kita yang lama, kamu pasti sudah dipecat. Di sana atasanmu mungkin tidak mau melindungimu tetapi di sini aku pasti melindungi semua bawahanku."

Karena dia terlihat emosi, aku hanya bisa berkata di dalam hati: "Justru dulu aku selalu memiliki atasan yang selalu menjadi tamengku sehingga aku merasa aman dan enggan naik jabatan. Namun, di sini aku tidak merasakan perlindunganmu karena yang kurasakan hanya kemarahanmu dan penghakimanmu. Pantas saja banyak orang takut kepadamu. Rupanya kamu berfokus pada siapa kambing hitamnya (siapa yang bersalah) dan bukan apa solusinya."

Pimpinan pun melanjutkan perkataannya: "Sekarang coba buat laporan untuk menjelaskan perubahan apa saja yang telah kamu lakukan dan cantumkan alasannya. Saya tidak mungkin mengatakan kepada anak bos bahwa semua perubahan ini terjadi karena kamu mengambil keputusan berdasarkan telepon semata. Setiap keputusan harus ada penjelasan tertulis."
Roma 15:1-2 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.

Maka, jawabku: "iya pak". Namun, hatiku berkata: "Sebenarnya aku sudah siap menjadi kurban penebus salah. Jika kamu takut disalahkan dan selalu ingin terlihat sempurna, aku siap menjadi kambing hitamnya. Sebut saja namaku dan katakan saja bahwa aku yang bertanggung jawab atas masalah tersebut dan aku sudah siap dihukum karena orang yang paling banyak dipersalahkan justru akan menjadi orang yang paling banyak mendapatkan kasih karunia. Tak apa jika kau mau melaporkanku kepada bos atau anak bos. Tak apa jika kau mau memecatku karena jika aku dipecat, itu berarti aku kalah perang dan Tuhan akan mengutusku ke medan perang yang lebih mudah kutangani. Jika aku dipecat, aku pun tak perlu membereskan masalah yang ada. Jika aku dipecat, aku bisa kembali ke kantor lama karena tiba-tiba mantan atasan juga memintaku balik kucing. Namun, Tuhan tidak izinkan hal itu terjadi sehingga aku tak mungkin dipecat. Jika aku tidak dipecat, bagaimana aku bisa membuat laporan atas sesuatu yang telah lama terjadi? Aku dan rekan-rekanku juga tidak punya catatan lengkap. Jadi, bagaimana aku bisa mengingat semua itu? Aduh... Tuhan..."
Kejadian 39:21a Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya,
Hahaha... dengan ilham dari Tuhan akhirnya aku pun bisa memberikan laporan tertulis untuk menjelaskan perubahan apa saja yang telah kulakukan dengan disertai alasannya. Caranya adalah rekonstruksi ulang beberapa kejadian untuk membangkitkan ingatan yang terpendam. Hore... Tuhanku benar-benar hidup dan berkuasa atas segalanya... hahaha... Hanya Tuhan yang bisa memberikan solusi dan bukan sekedar mempersalahkan atau menghakimi perbuatan kita.

KUBERLARI PADA-MU (Jeffry Rambing)
Hanya Tuhan yang kuandalkan menghadapi semua. Tak 'kan pernah Dia kecewakan saat kumenyembah. Pertolongan yang Dia sediakan tepat pada waktu-Nya. Kuberseru, Dia lepaskanku tempat harapanku.
Dan kuberlari pada-Mu gunung batuku. Kau hapuskan air mataku. Tetap kupegang janji-Mu Kar'na kutahu kuberpegang pada Yesus yang hidup.
(youtu.be/Mi8nSrID5ic)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.