Sunday, June 18, 2017

Mujizat Masih Ada ~ Ps. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 18 Juni 2017

Setan tidak selalu muncul dalam wujud yang menyeramkan. Setan bisa muncul dalam bentuk pemikiran atau keyakinan yang salah sehingga perkataan kita bisa berbeda dari hati dan pikiran kita. Jadi, pemikiran kita harus diperbaharui agar tidak terhanyut oleh pemikiran dunia dan selalu selaras dengan kehendak Tuhan. Jika beribadah, milikilah hati yang haus dan lapar akan Tuhan. Jangan main HP agar fokus dengan khotbah sehingga bisa mendapatkan firman iman (rhema) pada menit-menit Tuhan berbicara kepadamu.
Markus 9:21-22 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
Selalu Ada Jalan
Setan memang selalu berupaya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan. Mungkin ayah itu sudah putus asa karena anaknya mengalami gangguan sejak kecil. Bahkan, murid Yesus sudah mendoakannya tetapi anak itu belum pulih juga. Ketika melihat fakta yang ada, dia mungkin sudah putus asa sehingga berusaha meminta tolong kepada Yesus jika Dia dapat. Hal ini menunjukkan ketidakpercayaan. Jika kita percaya kepada seseorang, kita akan berkata: "Tolong aku" karena kita yakin dia bisa menyelesaikannya. Namun, jika kita meragukan kemampuannya tetapi membutuhkan pertolongan, kita akan berkata: "Tolong aku jika kamu bisa".
Markus 9:23-24 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Yesus pun menegurnya dan ayah anak itu segera mengatakan bahwa dia percaya kepada Yesus. Namun, sekalipun dia mengaku percaya, di dalam hati dan pikirannya masih terbersit keraguan sehingga dia melanjutkan perkataannya: "Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Banyak orang Kristen yang juga seperti itu. Mereka ke gereja hanya untuk sekedar beribadah sehingga tidak mengalami pembaharuan hati dan pikiran sehingga tidak bisa mengalami mujizat. Ketika melihat mujizat, mereka juga percaya kepada Tuhan tetapi mereka tidak percaya bahwa mujizat itu juga untuk mereka. Seringkali mereka berkata: "Bukannya tidak percaya kepada Tuhan. Saya percaya kepada Tuhan tetapi bagaimana jika mujizat tidak terjadi?"

Akibatnya mereka terus menerus berusaha dengan kekuatan sendiri sehingga tidak mengalami mujizat. Mujizat baru terjadi saat kita berhenti berusaha dengan kekuatan kita dan menyerahkan segala permasalahan kita kepada Tuhan. Selanjutnya, saat Tuhan memberikan petunjuk penyelesaian atau firman-Nya, kita harus percaya dan segera action atau melangkah dengan ketaatan.

Ada orang yang dipinjami toko di Tanah Abang tetapi lokasi stand-nya di jalan buntu. Meskipun demikian, usahanya laris karena Tuhan membuat banyak pembeli kelas kakap tersesat di jalan itu. Jadi, jika Tuhan mau memberkati kita, tak ada yang bisa menghentikan-Nya. Tuhan berkuasa atas segalanya. Tiada yang mustahil bagi orang percaya.

Ketika Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, dia pun menghadapi kesulitan karena orang-orang Israel tetap tidak mempercayai Tuhan sekalipun mereka telah melihat banyak mujizat selama 40 tahun di padang gurun. Selama itu tentulah ada bayi-bayi yang lahir dengan memakai sepatu kecil tetapi sepatunya tidak pernah rusak. Ini berarti sepatunya bisa membesar sendiri sesuai ukuran kaki mereka. ^_^

Membelah Laut
Meskipun begitu, mereka tetap ingin kembali ke Mesir karena mereka pikir bahwa Tuhan akan membunuhnya di padang gurun. Musa pun tidak mengetahui jalan keluarnya tetapi dia taat. Ketika tiba di ujung laut dan Tuhan meminta dia mengedangkan tongkatnya, dia langsung melakukannya dan laut pun terbelah. Apa yang tak pernah dilihat mata dan didengar telinga, itu disediakan Tuhan bagi orang yang percaya kepada-Nya.

Ketika para pemimpin suku bertanya kepada Musa: "Mengapa Harun yang harus menjadi wakilmu dan bukan orang lain?" Musa meminta semua tongkat mereka dan tongkat Harun untuk dikumpulkan. Selanjutnya, pemilik tongkat yang bertunas adalah wakil pilihan Tuhan dan ternyata tongkat Harun yang keluar tunasnya. Padahal, semua tongkat itu sudah mati dan tidak mungkin bisa bertunas. Dunia mengenal kata 'impossible' tetapi di kamus Tuhan tidak ada kata itu. Semua mungkin bagi Tuhan.

Ketika Daniel dibuang ke gua singa yang lapar, singa tersebut mendadak puasa. Hanya Tuhan yang sanggup membuat singa lapar berpuasa dan menahan diri. Manusia yang berpuasa atau tidak lapar saja belum tentu bisa menahan diri. Ini mujizat. Ketika Daniel dikeluarkan dari gua dan orang yang memfitnahnya dimasukkan ke gua itu, orang tersebut langsung mati diterkam.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.