Sunday, June 18, 2017

Mujizat Masih Ada (2) ~ Ps. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 18 Juni 2017

Di kitab 2 Raja-raja pasal 6 dan 7 kita dapat membaca tentang peristiwa kelaparan di Samaria. Saat itu kelaparan amat parah hingga ada orang yang tega memasak anaknya sendiri dan kotoran merpati pun amat berharga. Lalu raja menyalahkan Elisa. Pendeta pun seringkali dipersalahkan. (Hmmm... beda profesi kok senasib ya? _._ , red.)
2 Raja-raja 7:1 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."
2 Raja-raja 7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."
Elisa langsung menyampaikan firman Tuhan tetapi ajudan raja tidak percaya. Sebagai ajudan raja tentu dia kenal semua menteri, termasuk menteri keuangan dan dia pasti telah melihat semua data keuangan yang menunjukkan semua hal buruk. Karena melihat fakta, dia tidak bisa mempercayai firman Tuhan sekalipun dia mengaku percaya kepada Tuhan. Karena tidak mempercayai firman Tuhan, pada saat mujizat terjadi dia pun hanya bisa melihat mujizat tersebut lalu mati terinjak-injak oleh rakyat. Tuhan sanggup mengubah semua fakta dan kondisi yang ada. Mujizat masih ada.

Jadi, agar mujizat terjadi, kita harus:
1. Menerima firman iman.
2. Percaya.
3. Bertindak atau melangkah dengan ketaatan.

Ketika rumah pak Leo hendak direnovasi, kontraktor meminta dia pindah rumah terlebih dahulu. Kebetulan tetangganya menyewakan rumah tetapi dia minta pembayaran langsung untuk 2 tahun. Karena dia juga memerlukan uang untuk renovasi rumah, dia pun menawar agar pembayarannya bisa setahun saja. Karena dia pendeta, permintaannya pun disetujui. Inilah salah satu keuntungan menjadi pendeta... hehehe... Dengan demikian, dia juga bisa langsung mengawasi proses renovasi rumahnya.

Kuasa DoaDia pun meminta kontraktor agar perbaikan rumah bisa selesai sebelum setahun dan kontraktor berhasil menyelesaikannya dalam 9 bulan. Lantas pak Leo mendapat firman iman untuk membeli rumah yang dia sewa selama setahun itu tetapi isterinya mengatakan agar dia jangan bermimpi. Maka, dia pun tidak bermimpi tetapi tumpang tangan dan berdoa agar mendapatkan rumah tersebut. ^_^

Ketika rumah pak Leo masih direnovasi, pemilik rumah tidak mau menjualnya tetapi ketika rumah pak Leo selesai direnovasi, dia berubah pikiran dan meminta pak Leo membeli rumahnya. Karena uang pak Leo sudah habis untuk merenovasi rumah, dia pun berdoa agar mendapatkan uang untuk membeli rumah itu. Berdoanya cukup sekali saja karena dia yakin akan dikabulkan. Tak lama berselang ayahnya menelepon dia dan menanyakan nomer rekeningnya. Tiba-tiba saja Roh Kudus membantu dia untuk langsung mengingat nomer rekeningnya karena biasanya dia lupa... hahaha... Ternyata ayahnya mau membagi warisan dan dengan uang tersebut dia bisa membeli rumah yang tadinya dia sewa. ^_^

Ketika kita mendoakan orang lain, kita juga bisa meminjamkan iman kita. Di Alkitab ada beberapa orang yang menjebol atap rumah agar bisa mempertemukan seorang lumpuh dengan Yesus. Ketika Yesus melihat iman orang-orang itu, dia pun menyembuhkan orang lumpuh tersebut. Mujizat masih ada.

Suatu ketika pak Leo menyeberangi suspension bridge. Jembatan itu terasa bergoyang sehingga dia merasa was-was karena dia termasuk heavy weight... hehehe... Pengakuan adalah awal pemulihan. Dia pun pernah berbuat salah tetapi justru dari kesalahan tersebut kita bisa belajar. ^_^

Setelah tiba di ujung jembatan tersebut, dia bertanya kepada pemandunya: "Nanti pulangnya kita lewat jalan lain ya?" tetapi ternyata tak ada jalan lain sehingga pulangnya harus melewati jembatan itu lagi. Kalau kita sampai terjatuh di jembatan ini, kita tidak akan bisa berteriak: "help" karena jembatannya terletak di tempat yang amat tinggi. Ponsel pun harus disimpan di dalam tas karena bila sampai jatuh, tentu akan raib.

Melewati Jembatan
Pemandunya berkata: "Wajar kok jika bapak takut karena Margaret Thatcher pun takut saat melewati jembatan ini." Wah, dia saja takut, maka pak Leo memperoleh pembenaran atas ketakutannya... hehehe... Selanjutnya, di seberang jembatan dia memperoleh penjelasan bahwa jembatan itu tak akan roboh sekalipun tertimpa pesawat dan dilewati gajah-gajah.

Karena gajah jauh lebih berat daripada berat badannya, dia pun kembali pulang melewati jembatan itu dengan gagah berani sehingga jembatan terasa bergoyang dan orang-orang yang baru pertama kali melewati jembatan tersebut berteriak: "Sir, please slowly". Hahaha... mereka belum mengetahuinya. Oleh karena itu, percayalah kepada Tuhan dan beranikan dirimu melangkah dengan iman melewati jembatanmu jika Tuhan sudah memberikan firman iman.
Mazmur 56:3 (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
Mujizat terjadi setiap hari. Jika mendadak kita bisa melakukan sesuatu yang awalnya tak bisa kita lakukan, ini mujizat. Jika kita ada masalah dengan teman kerja, keluarga, atau masalah lainnya, percayalah bahwa Tuhan sanggup menyelesaikannya. Mujizat masih ada.

MUJIZAT SETIAP HARI
Tiada berubah kuasa nama-Mu. Tiada berkesudahan kasih setia-Mu. 'Pabila Tuhan sudah berfirman maka semuanya jadi.
Reff: Selama ku menyembah-Mu kupercaya bahwa mujizat masih terjadi. Selama Kau besertaku kumelihat ada mujizat setiap hari.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.