Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Mei 2017
Ps. Sukirno Tarjadi: "Saya melihat pak Jusuf memiliki hati untuk mendoakan orang-orang
yang merindukan keturunan. Saya juga mengetahui bahwa sebenarnya masih banyak
orang yang ingin maju untuk didoakan olehnya tetapi mereka tidak mau maju karena ternyata mereka belum menikah."
Uwahahaha... wkwwk... ini nich
yang diharapkan oleh seorang pria atheis. Jumat lalu terjadi sebuah percakapan
singkat di sebuah kantor.
Aku: "Hai, kalau kamu mau mendapat keturunan, ntar Minggu datanglah ke
SIBEC - ITC. Ada pendeta yang akan mendoakan orang-orang yang ingin memiliki
keturunan. Dia punya urapan khusus untuk hal itu. Banyak orang hamil setelah
didoakan olehnya."
Atheis: "Dijamin
berhasil? Nanti kalau tidak berhasil, ntar diminta ke gereja terus. Males."
Aku: "Itu juga bergantung pada kedekatan hubunganmu dengan Tuhan. Kamu
datang saja bersama pasanganmu yang sah. Sesampainya di sana isi form doa dan
cantumkan data-data kalian. Nanti akan didoakan dan di-follow up. Kalau belum
berhasil, akan didoakan terus. Kalau sudah berhasil, bisa kesaksian."
Atheis: "Harus rebah?"
Aku: "Tidak harus."
Atheis: "Tidak harus cantumin nomer
telepon?"
Aku: "Harus camtumin supaya bisa di-follow up. Jangan cantumin nomer
telepon palsu. Datang saja karena doa semacam ini tidak diadakan tiap minggu.
Terserah mau datang jam 7 pagi, 10 pagi, 4 sore, atau 7 malam."
Atheis: "Nanti kutanya isteriku dulu. Jam 10
malam bisa?"
Aku: "Sudah buyar lha..."
Beberapa menit berlalu...
Aku: "Bagaimana jadinya? Ntar Minggu datang ke ITC?"
Atheis: "Nanti saya tanya isteri dulu atau ibu
saja yang mewakili karena ntar Minggu isteri saya sudah ada janji. Saya kasih
data-datanya saja."
Aku: "Tidak bisa. Harus datang sendiri. Tidak bisa diwakilkan."
Atheis: “Bisa. Pasti bisa diwakilkan.”
Others: "Kalau kamu mau dapat berkat, datanglah
sendiri. Kalau Rully yang mewakili, ntar dia yang dapat berkatnya."
Atheis: "Nggak apa-apa... tinggal buat aja
dengan orang lain."
Aku: "Ngaco. Tidak bisa begitu. Semua ada prosedurnya. Tuhan pun punya aturan. Kalau kamu
emang mau punya anak, ya usaha dan berdoa. Datanglah sendiri ke gereja. Ajak
isterimu. Tidak bisa diwakilkan."
Atheis: "Berdoa di rumah saja... di gereja
kecil."
Aku: "Kamu sudah berdoa?"
Atheis: "Oh... sudah."
Aku: "Berdoa kepada siapa?"
Atheis: "Kepada siapa saja. Alam semesta kan
luas."
Aku: "Mana bisa begitu?"
ihihihi... sayang sekali aku
tidak bisa seekspresif Duo Racun dengan lagunya 'Sorry Jack' sehingga tak bisa
menyanyikan lagu ini secara lisan: "Sorry sorry bro, sorry sorry bro. Aku
tak mau menjadi wakilmu. Sorry sorry bro, sorry sorry bro kar'na kau harus
datang sendiri." Namun, siapa tahu Jacky yang suka bernyanyi
secara lisan mau menyanyikan lagu gubahanku ini sehingga terciptalah kolaborasi
duo jemaat GMS... ihihihi...
Sekalipun aku mau menjadi
wakilnya, pendeta pun tak akan mengizinkan. Emangnya Tuhan itu bank? Bank emang
masih bisa menerima perwakilan nasabah asalkan bawa surat kuasa tetapi di
hadapan Tuhan itu tidak berlaku bro.
Yakobus 4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Kalau aku mewakilinya berdoa,
aku akan meminta agar Tuhan memberinya keturunan jika dia sudah bisa menjadi
teladan dalam kebaikan dan kebenaran karena aku tidak mau terlahir generasi
penerus bangsa yang tidak memiliki rasa takut akan Tuhan. Oleh sebab itu,
alangkah indahnya jika dia mau berdoa sendiri kepada Tuhan Yesus sesuai
keyakinan isterinya yang beragama Katolik.
Salah satu kutipan favorit yang
sering diucapkannya adalah: "Semua indah pada waktunya. Preeett." Kuberitahu dia bahwa itu ada ayatnya di Alkitab
tetapi tetap saja dia sering mengatakan hal itu. Hingga suatu hari dia
bertanya: "Semua
indah pada waktunya. Tapi, kapan indahnya?" Maka, kujawab: "Pergilah ke gereja terlebih dahulu.
Ntar baru dapat jawaban." ^_^
Pengkhotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
WAKTU TUHAN ~ Maria Shandi
Waktu Tuhan bukan waktu kita, jangan sesali
keadaannya. Untuk semua ada waktu Tuhan, tetap setia mengandalkan-Nya.
Segala yang terjadi di hidupku, janji Tuhan
menghidupiku s'lalu. Kuyakin percaya ada waktunya Tuhan. Semua 'kan indah pada
waktunya.
0 komentar:
Post a Comment