Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Maret 2017
Move on
berarti terus bergerak maju dan tidak berfokus pada kegagalan masa lalu.
Kejadian
34:30-31 Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi: "Kamu telah mencelakakan
aku dengan membusukkan namaku
kepada penduduk negeri ini, kepada orang Kanaan dan orang Feris, padahal kita
ini hanya sedikit jumlahnya; apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah
mereka akan memukul kita kalah, dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku."
Tetapi jawab mereka: "Mengapa adik
kita diperlakukannya sebagai seorang perempuan sundal!"
Mengapa Yakub tidak sehati dengan anak-anaknya? Simeon dan Lewi selalu menghormati ayahnya tetapi saat
itu mungkin mereka lupa menyampaikan rencana mereka kepada ayahnya. Dulu Yakub
berhasil menang dari Esau dengan menipu ayahnya. Lalu setelah menikahi kedua
anak pamannya, dia juga lihai mendapatkan kambing-kambing pamannya. Kebiasaan
ini terus terbawa olehnya hingga dia dewasa. Semua tentang 'aku'.
Yakub seharusnya sadar bahwa
dia tak lagi sendiri. Namun, ketika Simeon dan Lewi melakukan tindakan
pembelaan demi Dina, Yakub banyak menggunakan kata "aku", bukan
"kita". Memang tak salah jika dia memikirkan dirinya tetapi dia pun
harus berusaha memberikan yang terbaik kepada keluarganya.
Nama Baik. Yakub
takut kehilangan nama baik. Nama baik memang penting. Gajah mati meninggalkan
gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama
baik. Namun, keluarga yang baik lebih penting daripada nama baik.
Keluarga Baik. Ada
seorang pria yang terkenal handal dalam berlayar. Namun, suatu hari dia tidak
pulang-pulang dari pelayarannya. Keluarganya cemas tetapi teman-temannya
mengatakan bahwa mereka tak perlu khawatir karena dia orang yang hebat. Namun,
hingga 10 hari dia tak kembali sehingga keluarganya meminta bantuan tim
penyelamat untuk menemukan perahunya.
Hamba yang Baik. Meskipun
demikian, ada yang lebih penting dari nama baik dan keluarga yang baik, yaitu
menjadi hamba Tuhan yang baik. Jika kita menjadi hamba yang baik, kita pasti
memiliki nama baik dan keluarga yang baik. Ini merupakan suatu kebahagiaan bila
Tuhan berkata kepada kita: "Baik
sekali, hai hambaku yang baik dan setia..."
Pengkhotbah 3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Di dalam film 'Funeral' seorang
wanita bercerita di dekat jenasah suaminya. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan
menceritakan kelebihan atau kehebatan suaminya karena sudah banyak orang yang
menceritakannya. Kemudian dia bercerita tentang kebiasaan mendengkur dan kentut
suaminya yang berbunyi sangat keras. Ketika suaminya sakit parah, dia merasa
bersyukur atas bunyi tersebut karena itu merupakan pertanda bahwa suaminya
masih hidup. Pada akhirnya, ketika suaminya meninggal, hal-hal kecil itulah
yang dia ingat.
HOW GREAT is OUR GOD ~ Chris Tomlin
Verse 1: The splendor of the King, clothed in majesty. Let all
the earth rejoice, all the earth rejoice. He wraps Himself in light, and
darkness tries to hide and trembles at His voice, trembles at His voice.
Chorus: How great is our God, sing with me How great is
our God, all will see How great, how great is our God.
Verse 2: Age to age He stands, and time is in His hands .
Beginning and the end, beginning and the end. The Godhead, three in one Father,
Spirit, Son. The Lion and the Lamb, the Lion and the Lamb
Bridge: Name above all names Worthy of all praise. My heart
will sing How great is our God.
Versi Indonesia: BESAR TUHANKU
Kemegahan Raja dalam kemuliaan. Bumi pun
bersuka, Bumi pun bersuka. Dia datang dalam t'rang, Keg'lapan pun sirna.
Umat-Nya bersujud Mendengar suara-Nya.
Reff: Besar Allahku. Nyanyikan besar Allahku. S'lamanya
besar dan ajaib Tuhanku.
Bridge: Layak disembah. Kau Raja s'gala Raja. Hatiku bernyanyi
Kau besar.
0 komentar:
Post a Comment