Sunday, December 4, 2016

Sejarah Alkitabku

Pancasila Alkitab
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 4 Desember 2016

Ps.Philip Mantofa: "Jika pilih menantu, ajaklah dia ke gereja lalu lihatlah Alkitabnya. Jika Alkitabnya penuh coretan, okelah untuk hal lainnya boleh tutup mata."
Wkwwk... hati-hati... hati-hati... berhati-hatilah... karena cara ini bisa membuatmu salah pilih menantu.

Ketika mengikuti kelas MSJ (My Spiritual Journey), aku terkagum-kagum dengan Alkitab teman sebelah kiriku yang penuh dengan coretan. Namun, kekagumanku tak berlangsung lama ketika pak Majid berkata: "buka kitab ini pasal sekian ayat sekian." Setelah cukup berjuang akhirnya kutemukan ayatnya tetapi temanku itu masih kesulitan menemukan ayatnya hingga aku pun membantunya. Aha... sekarang aku ingat. Setelah membantunya aku pun sempat bertanya kepadanya: "Kalau kamu Islam, kenapa kamu bisa punya Alkitab?" Lalu dia mengatakan bahwa itu Alkitab pinjaman. Hehehe... tampaknya apa yang terlihat oleh mata bisa menipu. Alkitab yang penuh coretan belum tentu coretannya sendiri lho. Itu bisa Alkitab pinjaman dan pemilik Alkitab tanpa coretan juga belum tentu jarang membaca Alkitab.

Aku ini paling anti mencorat-coret buku, termasuk Alkitab. Kebanyakan buku cetakku bersih kinclong dan hanya ada sedikit tulisan berupa identitas pemilik buku. Daripada membuat coretan di atas buku cetak yang hanya menyisakan sedikit ruang kosong untuk ditulisi, aku lebih suka menggunakan buku kosong agar tulisannya bisa rapi dan teratur...^.^

Oleh karena itu, bagi yang cari menantu, sebaiknya jangan pilih aku karena dijamin Alkitabku buersih kinclong... bebas dari coretan... wkwwkw... Biar anaknya cari suami atau isteri sendiri... tak usah dijodoh-jodohkan dan cukup diberi pengarahan saja untuk mendekat kepada Tuhan...^.^ Kalau mau pilih pasangan, buka saja mata dan telinga lebar-lebar. Ketika aku ikut iblis, sorot mataku amat sangat menyeramkan hingga aku takut melihat mataku sendiri. Serem bro... Kalau ikut Tuhan, sorot matanya tidak menyeramkan. Namun, jauh lebih baik jika kita mempertajam mata dan telinga rohani kita karena kadangkala ada orang yang manis di depan doank dan pastinya tidak semua orang memiliki karunia membaca ekspresi wajah aktor atau aktris berbakat.
2 Korintus 11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.
Namun, Firman Tuhan bisa menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi di balik topeng mereka. Oleh karena itu, waktu yang kamu gunakan untuk membaca Alkitab tak akan terbuang sia-sia.

Aku telah mengenal Alkitab semenjak sekolah dasar. Namun, aku tak tahu persis asal muasal Alkitab pertamaku. Karena aku suka membaca, aku selalu penasaran dengan isi buku yang ada di sekelilingku. Suatu hari di tumpukan buku dan majalah mama kutemukan Alkitab tersebut. Karena mama bukan Kristen, aku pun menanyakan pemilik Alkitab tersebut. Katanya sich itu Alkitab milik adiknya tetapi entah mengapa tak pernah diminta kembali. Alkitab itu pun kubawa aja ke asrama karena di rumah tak ada yang membacanya dan mungkin saja kubutuhkan di sekolah.

Bukunya cukup tebal sehingga orang yang tidak suka membaca pasti malas membacanya. Meskipun kala itu aku bersekolah di sekolah Katolik, aku tidak tertarik untuk membacanya. Namun, suatu hari aku tertarik untuk membacanya karena semua novel dan majalah yang ada di asrama sudah habis kubaca dan belum ada yang menyumbangkan buku cerita baru lagi. Selain itu, aku juga penasaran dengan asal usulku. Maka, mulailah kubaca Alkitab dari awal secara berurutan dari Kejadian hingga Wahyu. 

Tahun 1995 kuputuskan untuk berhenti membaca Alkitab karena aku merasa Firman-Nya untuk mengampuni 70×7 kali itu sangat berat dan tidak masuk akal. Sekali dua kali disakiti, ya masih bisa lha mengampuni. Namun, jika orang yang sama tetap menyakitiku lagi dan lagi setelah dimaafkan... ya maaf saja. Karena kala itu aku tidak bisa membalasnya, aku pun berusaha membalaskan dendamku kepada orang lain. Namun, aku salah sasaran. Korbanku adalah murid-murid Yesus sehingga akhirnya aku harus mengakui kekalahanku dan mundur teratur.

Menyimpan Alkitab di Lubuk Hati
Sekitar tahun 1998 aku baru tergerak untuk kembali membaca Alkitab dari Perjanjian Baru setelah aku bermimpi dicekik setan. Mimpi itu amat sangat nyata... seakan-akan setan amat dekat denganku tetapi untunglah aku ditolong oleh Roh pendoa syafaat. Aku baru memahami maksud mimpi tersebut beberapa bulan kemudian setelah lahir baru. Meskipun demikian, mimpi itu membuatku ketakutan hingga aku kembali membaca Alkitab pada hari itu juga di tahun 1998. Namun, kala itu aku enggan membaca Perjanjian Lama lagi karena aku masih ingat di sana tertulis kemarahan dan hukuman Tuhan kepada orang-orang berdosa. Jadi, aku memulainya dari Perjanjian Baru yang banyak membicarakan kasih Tuhan kepada orang-orang berdosa.

Akhir tahun 2007 Alkitabku hancur lebur menjadi abu karena dijilati si jago merah yang mendatangi rumahku. Aku pun tak bisa membeli Alkitab baru. Rp100.000,- itu mahal bro bagi orang yang terkena musibah besar...^.^ Untunglah aku masih punya ponsel yang bisa dipasangi aplikasi Alkitab. Semenjak saat itu aku pun membaca Alkitab elektronik. Karena musibah tersebut, aku mulai membaca Alkitab lagi, tetapi dimulai dari kitab Ayub karena aku ingat Ayub pernah mengalami musibah yang mirip denganku. Bahkan, penderitaannya tampak lebih besar daripada penderitaanku tetapi dia tetap bersyukur.
Ayub 1:21  katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Nah, 27 April 2014 aku mendapatkan buku Alkitabku yang kedua pada hari baptisku di gereja Kristen. Gratis lagi seperti Alkitabku yang pertama... hahaha... Tetap bebas coretan seperti yang pertama. Dulu aku membuat coretan di buku tulis kosong dan komputer lokal. Namun, gara-gara si jago merah, sekarang tulisanku bukan hanya ada di komputer lokal, tetapi juga ada di Facebook dan Blogger.

Apakah sekarang aku masih rutin membaca dan merenungkan Alkitab setiap hari? Hehehe... malas jawab dech karena masih saja ada tante-tante yang demen menjadi mak comblang. Kalau kurang kerjaan, kenapa tidak membuka biro jodoh aja sich? Oh, jika itu caranya memilih, ya biar dilihat saja Alkitabku...^.^

IBLIS JAGOAN
Iblis pikir dia yang paling hebat, Merasa paling jago dan paling dahsyat. Iblis memang jago. (Ayam jago...kukuruyuk... petok... petok... hahaha...) Iblis memang kuat (tapi dijegal Firman jatuh... hahahaha...)
Iblis pikir dia yang paling hebat, Merasa paling pintar dan paling kuat. Dia memang pintar... (Pintar ngibul... hahaha...) Dia memang kuat (kuat makannya alias rakus... hahahaha...)
Yang namanya jagoan harus membela yang lemah. Yang namanya jagoan biasanya nggak merusak. Yang namanya jagoan harus rela berkorban. Yang namanya jagoan biasanya nggak pakai curang.
(Original song: JAGOAN - Sherina) 

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.