Catatan Ibadah ke-1 Minggu 04
Desember 2016
1. Cintai Alkitab tetapi jangan
menyembahnya karena Alkitab hanya buku. Jika bertemu iblis lalu kamu acungkan
Alkitab, iblis tidak akan takut. Berada di sekolah teologi pun belum tentu
membuat seseorang mencintai Alkitab. Cinta itu pilihan dan pilihan itu yang
akan menentukan diri kita menjadi seperti apa. Jika kita mencintai Tuhan,
tentulah kita akan memiliki gairah untuk tinggal di hadirat-Nya: berdoa dan
membaca Alkitab. Jangan hanya perpuluhan uang tetapi juga lakukan perpuluhan
waktu. Sediakan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Alkitab telah ada di toko
buku semenjak kita kecil.
2 Timotius 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
2 Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
2. Baca Firman di dalamnya setiap
hari seperti kita makan setiap hari. Jika ko Philip terdampar di sebuah
pulau dengan hanya membawa 2 tas. Tas berisi makanan minuman dan tas berisi Alkitab
lalu nasib mengharuskannya memilih barang bawaan, dia akan memilih tas yang
berisi Alkitab. Tanpa membawa makanan minuman, mungkin dia kelaparan. Namun,
dia bisa mengklaim janji Tuhan yang ada di Alkitab sehingga burung gagak pun
bisa datang ke pulau itu untuk memelihara hidupnya.
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
3. Renungkan artinya. Membaca
Alkitab saja tidak cukup. Kita pun perlu memikirkan aplikasinya dalam kehidupan
kita. Buatlah coretan-coretan penting di dalam Alkitabmu. Jika pilih menantu,
ajaklah di ke gereja lalu lihatlah Alkitabnya. .................................
4. Selesaikan baca Alkitab setiap
tahun. Meskipun ko Philip telah membaca Alkitab berulang-ulang selama 24
tahun, dia tidak merasa sebagai pakar Alkitab. Dia tidak mau melayani
perdebatan tentang Alkitab karena itu tidak perlu. Dengan semakin sering
membaca Alkitab, kita dapat memprioritaskan hal yang lebih penting daripada
perdebatan kitab.
Dulu ada sekelompok orang yang menjauhkan dirinya dari hal-hal duniawi.
Mereka mengkhususkan hidupnya untuk mendengarkan suara Tuhan lalu pesan-pesan
Tuhan dituliskannya di dalam kitab dan disembunyikan di suatu tempat. Mereka
semua mati dibunuh. Lalu suatu hari ada seorang anak kecil yang bermain lempar
batu di dekat tebing hingga terdengar bunyi pecahan benda.
Seseorang memeriksa sumber bunyi tersebut dan menemukan banyak kertas.
Kertas-kertas itu pun dijualnya ke pasar dengan harga murah lalu ada yang
membukukannya menjadi Alkitab dan sekarang kita bisa membelinya dengan harga
sekitar Rp100.000,- atau Rp200.000,- Hanya Alkitab yang isinya saling mendukung
meskipun gaya tulisannya berbeda-beda sesuai dengan karakter penulisnya yang
berbeda-beda.
5. Lakukan perintah-Nya. Tujuan
membaca Alkitab adalah agar kita semakin mengenal Tuhan dan melakukan
perintah-Nya, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama.
Kesaksian Philip Mantofa: Alkitab
Tiada Duanya
Tahun 1995 ko Philip masih belajar di sekolah Alkitab. Kala itu
teman-temannya jarang membaca Alkitab dan banyak membaca buku-buku lainnya yang
best seller. Maka, ko Philip
mengatakan kepada Tuhan bahwa dia akan berhenti membaca Alkitab selama setahun
agar bisa mengejar ketertinggalannya dalam membaca buku-buku best seller tersebut. Dia pun mengunci
Alkitab di dalam laci mejanya dan segera memborong 2000 buku. Wow... Jika dia
memutuskan sesuatu, dia tidak tanggung-tanggung dan akan melakukannya sepenuh
hati.
Keesokan harinya dia ingat bahwa ada catatannya yang tertinggal di dalam
Alkitab. Maka, dia membuka lacinya dan melihat ada minyak yang membasahi sampul
Alkitabnya. Karena dulu dia sering membawa minyak urapan, dia pikir Alkitabnya
terkena tumpahan minyak urapan sehingga dia pun kembali mengunci Alkitabnya.
Esoknya dia penasaran ingin melihat Alkitabnya lagi karena dia berpikir
bahwa kejadian kemarin itu tidak wajar. Ketika dia membuka lacinya, dia melihat
minyak urapan sudah memenuhi bagian dalam lacinya dan merusak benda-benda lain
yang ada di dalamnya. Alkitabnya pun sudah basah hingga ke bagian dalam, basah
dari depan dan belakang hingga hampir ke bagian tengah, yaitu hampir sampai
kitab Yesaya. Lalu ko Philip mendengar suara: "Kamu ingin diurapi dan
dipakai oleh Tuhan? Bacalah Alkitab." Lantas karena ko Philip
khawatir Alkitabnya disembah oleh orang lain, dia pun memusnahkannya.
0 komentar:
Post a Comment