Saturday, December 10, 2016

Senantiasa Mengalami Kristus di Musim Baru ~ Gina Dharmawan

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Desember 2016

Sesuai kalender Ibrani saat ini kita memasuki tahun Ayin Zayin (2 Okt 2016 - 23 Sept 2017). Saat ini kalender Ibrani menunjukkan tahun 5777 = tahun 2017 pada kalender Gregorian. Bukan kebetulan banyak angka tujuhnya. Angka 5 melambangkan anugerah. Angka 7 melambangkan kesempurnaan, berkat, dan hari peristirahatan. Ayin berarti eyes to see (mata yang melihat).
Mazmur 33:18-19 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Untuk mendapatkan pemeliharaan dan kelepasan jiwa dari maut, kita harus takut akan Tuhan dan selalu berharap kepada-Nya. Namun, susahnya harapan itu tak terlihat. Hellen Keller: "Harapan itu memandang yang tak terlihat dan merasakan yang tak berwujud."
Roma 8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Jangan berharap kepada yang terlihat, seperti manusia, tempat kerja, atau gereja karena bisa kecewa. Berharaplah hanya kepada Tuhan saja. Harapan = asa. Orang yang berhenti berharap disebut putus asa. Jika ingin menang, kita tak boleh putus asa atau menyerah.
Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Zayin berarti pedang dan mahkota. Pedang dibutuhkan untuk masuk dalam peperangan. Kita harus berani mengambil resiko dan membuang rasa takut. Saat ini peperangan terasa semakin intens tetapi kita tidak perlu takut karena Tuhan akan membuat kita menjadi lebih dari pemenang.
Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Takut itu Pilihan
KHAWATIR. Kita harus melawan kekhawatiran yang bersumber dari dalam diri kita. Hidup ini adalah pilihan. Takut (Fear) memberikan 2 pilihan, yaitu:
1. Forget Everything and Run (Lupakan Segalanya dan Lari)
2. Face Everything and Rise (Hadapi Segalanya dan Bangkit)

Ketika memutari area sirkus, bu Gina melihat seekor gajah yang salah satu kakinya diikat dengan tali rafia pink. Meskipun demikian, gajah tersebut tidak melarikan diri atau berupaya melepaskan diri dari tali itu. Padahal, seharusnya gajah itu bisa melepaskan diri tetapi dia tidak menyadari potensinya yang besar.

Rupanya semasa kecil kaki gajah diikat dengan rantai besi sehingga kaki gajah terluka ketika berupaya melepaskan diri. Beberapa bulan kemudian setelah agak besar gajah mencoba lagi untuk melepaskan diri tetapi lagi-lagi kakinya terluka karena rantai besi yang mengikatnya juga dibuat semakin kuat. Karena selalu gagal meloloskan diri dari rantai besi, gajah dewasa tak lagi mencoba kabur sekalipun hanya diikat tali raffia yang ringkih.

Inilah kekhawatiran. Kekhawatiran itu mengikat. Kekawatiran itu seperti kursi goyang yang membuat kita sibuk tetapi tidak kemana-mana. Jangan takut mengambil resiko. Jangan berkata: "tidak bisa" atau "tidak mungkin". Resiko terbesar dalam hidup adalah tidak mengambil resiko sama sekali. Sukses berarti tidak berada di zona nyaman. Tingkatkan imanmu hingga melampaui ketakutanmu.
Filipi 4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Untuk mengatasi kekhawatiran, obatnya ada 3, yaitu doa, permohonan, dan ucapan syukur.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.