Catatan Ibadah ke-1 Minggu 30
Oktober 2016
Filipi 1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Suatu hari pak Andreas bertemu pak Ahok lalu terjadilah sebuah percakapan.
Pak Andreas: "Mengapa pak Ahok
amat berani padahal banyak orang menentang bapak dan ada yang mau membunuh
bapak?"
Bahkan, ada yang menghalalkan pembunuhan terhadap Ahok. Jika kita menerima
ancaman semacam itu, mungkin kita akan bersembunyi di dapur. Namun, Ahok tetap
berani keluar kemana-mana.
Pak Ahok: "Jika Tuhan mengatakan bahwa besok jam 7 kamu meninggal, apa hal
itu bisa dihindari? Itu tidak bisa dihindari sehingga buat apa takut? Apa
kekuatiran dapat menambahkan sehasta di dalam hidupmu?"
Kebanyakan jemaat pun mengatakan bahwa hal itu tidak bisa dihindari. Aku
pun yakin bahwa kematian memang tak bisa dihindari. Namun, aku yakin bahwa
jadwal kematian masih bisa diundur karena aku ingat Hizkia pernah melakukannya.
Jika Hizkia ditolong, tentu aku juga bisa ditolong untuk memperlambat jadwal
kematian.
Yesaya 38:1-2 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
Yesaya 38:3-4 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Meskipun demikian, aku tidak mengerti mengapa Hizkia takut mati. Setiap orang yang meninggal dalam Tuhan
pasti masuk Surga dan di sana benar-benar penuh kebahagiaan. Jadi, buat apa
takut mati jika Hizkia telah hidup seturut kehendak Tuhan? Apa dia pernah melihat
ada orang yang dihukum padahal tidak terbukti bersalah? Apa dia pernah melihat
ada orang benar yang ditentang banyak orang? Apa dia pernah melihat orang
kelaparan? Apa dia pernah melihat ada orang yang dikucilkan dan diabaikan? Apa
dia pernah melihat mayat hidup bergentayangan (orang yang hidup dengan jiwa
yang sudah mati)? Apa Hizkia belum pernah merasakan penderitaan di dalam
hidupnya? Apa hidupnya sangat nyaman sehingga dia ingin hidup lebih lama lagi?
Sebaliknya, bagiku kelahiran atau kehidupan lebih menakutkan daripada
kematian sehingga buat apa meminta perpanjangan usia? Setiap orang yang lahir dan
hidup mau tak mau harus berjuang, baik untuk kehidupan di bumi maupun untuk
kehidupan kekal. Orang yang lahir baru dan semakin dekat dengan Tuhan, tentulah
juga semakin dimusuhi iblis sehingga tidaklah mengherankan bila masalah datang
silih berganti. Jadi, kalau boleh memilih, ya rasanya ingin cepat-cepat ke
Surga tetapi bukan kehendakku yang terjadi. Kehendak Tuhan-lah yang akan
terjadi...^.^
Yohanes 16:33b Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Jika Hizkia takut sakit, itu wajar karena rasa sakit bukan hanya menguras
kantong. Ada kalanya rasa sakit itu tak tertahankan dan tak seorang pun dapat
menggantikan kita (tak ada stuntman)
dalam menahan rasa sakit. Yesus pun harus menghadapi rasa sakit. Rasa sakit juga bisa menurunkan
produktivitas dan bisa membuat kita merepotkan orang lain. Orang yang merasa
direpotkan juga bisa menganggap kita sebagai parasit. Jadi, rasanya sakit itu lebih menakutkan daripada kematian.
Namun, takut sakit masih ada manfaatnya lho. Contoh: Karena takut sakit gigi, kita menjadi rajin sikat gigi dan mengurangi makanan manis. Karena takut
sakit maag kambuh, kita menjauhi makanan pedas dan bersoda, dll.
JANGAN
PERNAH MENYERAH - Edward Chen
Tuhan tak pernah janji langit
selalu biru tapi Dia berjanji selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji jalan
selalu rata tapi Dia berjanji berikan kekuatan.
Jangan pernah menyerah. Jangan
berputus asa. Mujizat Tuhan ada saat hati menyembah.
Jangan pernah menyerah. Jangan
berputus asa. Mujizat Tuhan ada bagi yang setia dan percaya.
0 komentar:
Post a Comment