Catatan Ibadah ke-1 Minggu 30
Oktober 2016
PsJusuf Soetanto: "Jangan bunuh diri karena
membunuh itu dosa. .... Jangan pula berharap kepada manusia. Ada sepasang
suami isteri yang tidak mempunyai anak lalu dia membesarkan seorang anak angkat
dan berharap bahwa anak yang dikasihinya tersebut dapat menjamin hari tua
mereka. Namun, anak tersebut malah meninggal dalam suatu kecelakaan. Berharaplah hanya kepada Tuhan. Tuhan
pasti punya cara untuk membantumu. Dia akan mempertemukanmu dengan orang yang
tidak kamu sangka-sangka."
Betul... betul... betul... Aku pun sudah membuktikan sendiri bahwa
mengandalkan manusia selalu berakhir dengan kekecewaan, terutama di lembah
kekelaman karena kemampuan manusia terbatas adanya. Misalnya:
* Ketika aku di asrama, orang tua tak bisa menemaniku melewati setiap permasalahan yang ada. Hanya Tuhan yang bisa
menemani dan menguatkan.
* Ketika aku kesakitan di meja operasi, hanya Tuhan yang bisa menguatkan
pula karena dokter ataupun perawat tidak bisa memberikan obat bius yang sesuai dengan tubuhku.
Oleh sebab itu, jangan pernah mengharuskan seseorang menikah agar ada teman di hari tua. Itu alasan paling lemah yang pernah kutemukan. Aku telah melihat
orang-orang tua yang hidup sendirian di masa tuanya sekalipun dia memiliki
banyak anak dan cucu. Kadang kala hal itu terjadi karena orang tua dianggap
cerewet dan suka mengatur. Namun, ada kalanya hal itu terjadi karena orang tua
tersebut tidak mau direpotkan oleh cucu atau cicitnya yang masih imut-imut
dengan tingkah pola yang amit-amit.
Bahkan, ada pula orang tua yang ditinggalkan di panti jompo. Selain itu,
tak sedikit pula anak-anak yang mengeluh atau menggerutu karena harus merawat
sendirian orang tuanya yang sakit tua atau lumpuh atau stroke. Biasanya mereka
mengeluh karena saudara-saudara mereka yang lain tidak mau turut bergantian
merawat orang tua mereka. Dengan kata lain, jika sudah ada bawang putih yang
berbaik hati merawat orang tua, mengapa bawang merah harus ikut repot?
Namun, ada kalanya seorang anak bersedia merawat orang tuanya tetapi
pasangan hidupnya keberatan. Maka, untuk menghindari perselisihan dalam rumah
tangga, tak sedikit pula yang mengabaikan orang tua. Di sisi lain, ada yang
memilih bercerai dengan pasangannya atau tetap melajang agar dapat merawat
orang tua.
Maka dari itu, jangan terlalu mengandalkan manusia. Andalkan Tuhan saja karena kita tidak pernah mengetahui batas usia
orang lain. Kita pun tidak mengetahui masalah apa yang akan terjadi esok. Kita
pun tidak mengetahui batas kekuatan orang-orang yang kita andalkan. Siapakah
yang akan bertahan di sisi kita ketika badai menerpa? Hanya Tuhan yang sanggup.
Yang
S'LALU KUANDALKAN (Edward Chen)
Di setiap persoalan Kau turut
bekerja
Mendatangkan kebaikan bagi
hidupku.
Di setiap pergumulan Kau t'lah
merancangkan
Hari depan yang Sejah’tra dan
penuh harapan.
Kau yang s'lalu kuandalkan, yang
s'lalu kunantikan
Pertolongan-Mu 'kan nyata bagiku.
Hanya Kau yang s'lalu kuandalkan,
yang s'lalu kunantikan.
Selama kumenyembah mujizat pasti
terjadi.
0 komentar:
Post a Comment