Sunday, July 26, 2015

Kerajaan Allah vs. Kerajaan Pribadi

Catatan Ibadah ke-4 Minggu, 26 Juli 2015

Wah... pendetanya kok menyuarakan isi hatiku. hehehe... iya sich... meskipun aku mengetahui bahwa kehendak Tuhan pasti terbaik, kadang kala aku tetap sulit untuk membiarkan kehendak-Nya terjadi karena sesuatu yang baik 'kan belum tentu enak. Misalnya: aku tahu kalau buah pisang baik untuk kesehatan tetapi bagiku itu tidak enak. Jadi, tetap saja ada keinginan untuk berkata: "aku mau taat... akan kuserahkan semuanya tapi untuk 'yang satu itu' jangan sekarang yaaa..."

Ingatlah: menunda taat kepada Tuhan adalah pemberontakan. (Khotbah ini sudah kamu dengar 2 kali lho dari pendeta yang sama di waktu berbeda.)

Ya... ya... Rupanya ini meneguhkan lagi pesan ibadah minggu lalu. Ini berarti aku harus benar-benar melepaskan semua hakku (tanpa kecuali ...) agar semua terjadi seturut kehendak-Nya.
Ow... oke dech... 'yang satu itu' akan kuserahkan juga tapi apa boleh dicicil?

Tuhan akan bekerja lewat waktu dan proses. Tuhan juga bekerja lewat keinginan yang ditimbang di hati kita. Tuhan akan menata hati orang yang berdoa sehingga bisa memiliki radar untuk dapat menata keputusannya. "...harus ada perasaan senang, tidak boleh dipaksa..." (http://youtu.be/CuXlztsymG0)

hahaha... siiiiippp dech...^.^

Filemon 1:14  tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.

Terima Kasih Seribu...^.^
Philip Mantofa: “Ketika anda dicobai, evaluasi motivasi di dalam hati agar mengerti mengapa pencobaan di luar anda tersebut sangat menggoda di hati anda.”
Evaluasi motivasi di dalam hatimu. Mengapa 'yang satu itu' sulit kauserahkan kepada-Ku?

 Hahaha... ada kalanya kesan pertama begitu menggoda... Selanjutnya terserah Anda...^.^ Iya... ya... Betul... betul... betul... Motivasi hati harus tetap selaras dengan firman Tuhan. Baiklah... jika 'yang satu itu' kuserahkan, apa aku akan menyukainya?

Mungkin awalnya kamu tidak suka tetapi pada akhirnya kamu akan menyukainya.

Bagaimana jika aku tetap tidak menyukainya?

Ingatlah doanya: "Tetap Bersyukur. Tetap Bersyukur."

Terima Sukacita Surga
Hahaha... bisa aja sich... Kenapa 2 kata itu diulang 2 kali di awal doanya? Oh... aku ingat pernah dapat kado-kado istimewa yang berisikan berkat 2 kali lipat. Ini dia:
"Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu." (Yesaya 61:7)
SUKACITA SURGA
T'rima sukacita surga Itulah kekuatan bagi jiwa. Kudapat rasakan kasih-Nya Di tengah badai yang bergelora. T'rima sukacita surga Itulah kekuatan bagi jiwa. Kudapat saksikan kuasa-Nya Taklukan badai yang bergelora.
Reff: Haleluya KAU ada dalam hatiku, Tak 'kan patah semangatku, Tak 'kan hilang kekuatanku. Haleluya kumau bersorak bagi-Mu. Sukacita surga nyata penuhiku.

hahaha... Karena berkatnya 2 kali lipat, rasa syukurnya juga 2 kali lipat apapun yang terjadi. ...hahaha... kebetulan tahun ini umurku dinyatakan dengan 2 angka kembar lagi. Wow... tahun ini akan menjadi tahun terindah dalam hidupku seperti yang Bapa sampaikan pada awal tahun. (http://youtu.be/gABN-aTRjnM)
Kembar... double... ganda... double happiness... berkat ganda... hahaha... Tahun-tahun selanjutnya pasti lebih indah dari tahun ini... LeBiH dari TeRiNDah dan sULiT TeRLuPa...
Amsal 3:17  Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.

Yesaya 48:18  Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,
Gimana? Apa sekarang mau menyerahkan 'yang satu itu' kepada-Ku?

Mmmm... "Mau." (Kejadian 24:58) ^.-

INI AKU di HADAPAN-MU (Edward Chen)
Kuterpesona melihat semua kemurahan-Mu, kebaikan-Mu dalam hidupku. Tak sekalipun Kau kecewakan, s`lalu setia, tak ingkar janji dalam hidupku.
Reff: Ini aku di hadapan-Mu kus`rahkan diriku apa adanya. Tak ada lagi keraguanku, bentukku jadi seperti yang Kau mau. Kini aku sujud berlutut menyembah-Mu dalam Roh dan Kebenaran. Aku percaya, Engkau yang sanggup bawa diriku masuk indah rencana-Mu.
Bawa diriku masuk indah rencana-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.