Catatan Ibadah ke-1
Minggu 24 Agustus 2025
Kita
pasti sering mendengar bahwa banyak jalan menuju Roma. Ketika bersaksi kepada
orang lain, kita juga sering mendengar mereka berkata, "Semua agama sama
saja." Semua agama memang mengajarkan kebaikan. Setiap umat
beragama pun berusaha untuk melakukan kebaikan agar mendapatkan pahala, yaitu
masuk surga. Namun, Kristen berbeda.
Orang
Kristen sudah diselamatkan secara gratis karena keselamatan kita sudah dibayar
mahal lewat pengorbanan Yesus. Kita diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan,
bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan. Kita melakukan kebaikan bukan
untuk masuk surga, melainkan untuk memuliakan Tuhan yang telah
menyelamatkan kita. Jadi, keselamatan kita bukan kebetulan, melainkan ada
rencana Tuhan di dalamnya.
Pak
Hendra biasa mempersiapkan khotbah dengan membuat catatan di kertas. Setelah
itu dibaca ulang dan diketik di WA lalu kertas dibuang. Draft khotbah akan
dikirim ke nomer WA-nya yang lain. Jika ada yang kurang, dia akan copy
pesan baru untuk diedit dan yang lama akan dihapus. Suatu hari ketika dia
menghapus yang lama, yang baru ikut terhapus padahal draft khotbah sudah 90%.
Sekalipun
untuk mempersiapkan khotbah, dia kesal juga karena harus mulai dari nol. Karena
baru selesai membaca dan masih ingat sebagian besar isinya, dia terpaksa mulai
menulis ulang di atas kertas lagi. Lalu tiba-tiba ada pesan WA ucapan selamat
ulang tahun di grup. Karena dia memiliki banyak grup WA, biasanya dia akan copy
pesan ulang tahun dari salah satu pesan. Ketika paste pesan, ternyata
yang muncul adalah draft khotbahnya yang terhapus.
Jika
Tuhan peduli dengan hal kecil ini, tentulah dia juga peduli dengan hal besar,
seperti keselamatan.
Yakobus 2:25 (TB) Dan
bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh
itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Rahab
jarang dibicarakan di Alkitab. Dia merupakan seorang pelacur yang tinggal di
antara orang-orang yang tidak kenal Tuhan. Bahkan, dia berada di dalam sebuah
kota yang penduduknya sangat berdosa hingga Tuhan mau memusnahkan kotanya dan
tak seorang pun boleh membangunnya kembali. Meskipun demikian, di tempat yang
terlihat amat mustahil untuk mengenal Tuhan, Rahab memiliki iman kepada
Tuhannya orang Israel. Imannya mulai tumbuh ketika dia mendengar tentang
perbuatan Tuhan bagi Israel.
Yosua 2:10-11 (TB) Sebab
kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu,
ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua
raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og,
yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan
jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah
Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
Ketika raja Yerikho mendengar bahwa ada dua orang utusan Israel sedang mengintai negerinya, dia mengutus orang untuk membunuh mereka. Namun, Rahab menyembunyikan kedua orang itu. Hal ini berbahaya bagi keselamatan Rahab jika raja Yerikho mengetahuinya. Namun, karena dia percaya bahwa Tuhannya bangsa Israel adalah Tuhan di langit dan di bumi, dia bertindak.
Yakobus 2:26 (TB) Sebab
seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa
perbuatan-perbuatan adalah mati.
Agar
bisa hidup, iman harus disertai perbuatan. Sebenarnya Tuhan bisa menghancurkan
kota Yerikho tanpa bantuan Rahab. Namun, Tuhan memilih Rahab karena Tuhan lebih
suka mengubah orang berdosa agar mereka beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 10:10 (TB) Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Kita
pasti familiar dengan ayat tersebut. Nah, jika ingin hidup, tentu saja harus
melangkah dengan iman karena iman tanpa perbuatan adalah mati.
Melalui
Rahab, kita bisa belajar bahwa:
1. Tuhan
mengubah kegagalan masa lalu menjadi sarana pelayanan. Namun, jangan
membiasakan diri hidup dalam dosa karena percaya bahwa Tuhan akan selalu
mengampuni kita. Memang Tuhan akan mengampuni dosa kita, tetapi kita harus
menghargai pengorbanan dengan darah-Nya yang sangat mahal. Kita pun tidak akan
luput dari hukuman Tuhan jika terus hidup dalam dosa, seperti penduduk Yerikho
selain Rahab.
2. Manusia
memberikan label, tetapi Tuhan memberikan tujuan. Ketika Charles Colson -
penasihat presiden AS di penjara, dia menerima Injil. Hal ini membuatnya
mengalami perubahan hidup. Dia bertobat. Setelah keluar dari penjara, dia
mendirikan organisasi pelayanan yang menjangkau para napi.
Namun,
untuk dipakai oleh Tuhan, tidak harus masuk penjara dulu. Kisah ini hanya untuk
menunjukkan bahwa manusia bisa memberi label yang buruk karena kejahatan masa
lalu seseorang, tetapi Tuhan bisa mengubah kegagalan masa lalu seseorang
sebagai sarana untuk melayani-Nya.
SEJAUH
TIMUR dari BARAT
Verse: Sejauh Timur dari
Barat, Engkau membuang dosaku. Tiada Kau ingat lagi pelanggaranku. Jauh ke
dalam tubir laut, Kau melemparkan dosaku. Tiada Kau perhitungkan kesalahanku.
Chorus: Betapa besar kasih pengampunan-Mu Tuhan. Tak Kau pandang hina
hati yang hancur. Kuberterima kasih kepada-Mu ya Tuhan. Pengampunan yang Kau
beri pulihkanku.
0 komentar:
Post a Comment