The Heaven Stories
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 1 Juni 2025
Yohanes 15:5 (TB) Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.
Tadi doa pembuka pak Arman berkaitan dengan
pokok anggur. Ketika pertama kali mendengar cerita ini, aku masih anak bau
kencur. Saat jam istirahat di asrama, kami mengulang kembali pelajaran agama
Katolik di sekolah. Lalu aku bercerita, "Kamu pernah makan anggur di dekat
kandang ayam asrama?" Jawab mereka, "Kita tidak boleh masuk ke
sana."
Timpalku, "Iya, tetapi saat liburan tiba, kami boleh masuk ke sana. Nah, saat itu kupetik salah satu anggurnya. Warnanya hijau muda dan rasanya kueeecuuuuttt. Tidak enak. Makanya suster tidak pernah memberikan anggur itu kepada kita. Nah, kalau Yesus itu pokok anggur, buahnya lak kecut."
Jawab temanku, "Tidak semua anggur itu kecut. Ada anggur yang manis, kulitnya berwarna merah.""Masa sih? Aku belum pernah
melihatnya. Di rumah aku hanya pernah mencoba anggur hitam dan rasanya juga ada
kecutnya." Tanyaku heran.
Ujarnya lagi, "Anggur merah itu mahal.
Makanya jarang terlihat. Yesus itu pokok anggur yang manis."
Ehmm... kenapa dia bukan pokok tebu. Batang tebu jauh lebih manis... wkwwkw...
Karena cerita-cerita semacam itu, beberapa
ayat Alkitab menjadi tak terlupakan. Sampai sekarang Yesus tidak pernah
menyebutkan jenis anggurnya. Namun, pengalaman membuktikan bahwa buah karya
Yesus tidak selalu manis.
Ada buah yang pahit getir, seperti Yudas
Iskariot. Ada buah yang uasem tenan, seperti Petrus. Setelah diperam dan
disirami Kasih, barulah dia manis. Namun, ada pula buah yang memang manis,
seperti Yohanes. Ini semua karena kehendak bebas yang kita miliki dan daya
serap kita terhadap nutrisi firman berbeda-beda.
YESUS POKOK
Yesus pokok dan kitalah
carang-Nya, tinggallah di dalam-Nya, Pastilah kau akan berbuah.
Yesus cintaku, kucinta kau, kau cinta Dia.
Pssst... pilihlah berbuah manis, tetapi
jangan kemanisan pula agar tidak membuat sesama jadi diabetes rohani alias
malas bertekun dalam firman... hehehe... Sedikit pedas dan masam boleh juga
agar mereka bergantung kepada Tuhan, bukan kita.
0 komentar:
Post a Comment