It Starts from Me
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 2 April 2023
3. Discipleship / Pemuridan.
Ulangan 6:6-7
(TB) Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu
dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang
dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Pemuridan berarti mengajar, mengarahkan,
dan menegur. Ajarkan berulang-ulang setiap saat dan setiap waktu sampai seperti
mau muntah. Ajarkan saat duduk-duduk, dalam perjalanan, leyeh-leyeh, dan saat
bangun.
Matius 28:20
(TB) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman."
Ada dua kata penting di dalam ayat itu,
yaitu ajarkan dan lakukan. Pak Alvi dimuridkan oleh ibunya. Dia
tidak mau bercerai sekalipun telah tiga kali diselingkuhi. Andaikata mereka
bercerai, tentulah pak Alvi berpikir bahwa perceraian itu diperbolehkan.
Ketika ayahnya minta cerai, ibunya selalu
berkata, "Dulu aku telah berjanji untuk bersamamu hingga maut
memisahkan." Maka, suatu hari ayahnya menjawab, "Jika begitu, hari
ini harus ada yang mati. Aku akan membunuhmu."
Pak Alvi langsung menarik ibunya dan dia berada di depan ibunya sambil berkata, "Bunuh aku dulu sebelum membunuhnya." Meskipun demikian, ibunya tetap mengajar pak Alvi untuk tidak membenci ayahnya. Dia berkata, "Itu bukan ayahmu. Itu ulah roh jahat yang merasuki ayahmu." Jika yang mau dibunuh aja bisa seperti itu, mana mungkin pak Alvi tidak mendengarkannya?
Selama 13 tahun ibunya juga berjuang
melawan kanker, mulai dari kanker tulang belakang hingga terus menyebar dan
terkena kanker otak. Namun, ibunya tetap melayani. Setelah kemoterapi dia pun
masih mendoakan pasien-pasien lain.
Menjelang akhir hidupnya dia juga berkata
kepada pasien kanker lain, "Tuhan itu baik. Tetaplah pegang
firman-Nya." Jika kita tidak menyukai firman dan jarang membaca
Alkitab, bagaimana kita bisa mengajarkannya?
Akhirnya kisah perjuangan hidup ibu Yanti
tersebut dibukukan dengan judul 'Perkasa Mengawal Asa.' Hidupnya menunjukkan
bahwa kanker hanyalah sebatas catatan di kertas dokter. Hal ini tidak
menghentikannya. Sambil minum obat dia tetap beriman akan kesembuhannya.
4. Koneksi. Tempatkan koneksi di
atas koreksi. Anak pak Alvi bertanya kepadanya, "Kapan papa pelayanan di
Amerika lagi? Apa tas yang telah dibeli di sana harganya mahal?"
Pertanyaan ini telah diulang-ulang olehnya hingga membuat pak Alvi hilang
kesabaran.
Dengan nada tinggi pak Alvi bertanya,
"Kenapa adik nanya-nanya terus?" Anaknya pun hampir menangis lalu
istri pak Alvi menenangkannya. Kemudian anak itu bercerita bahwa dia ingin ke
konser dengan mengenakan tas tersebut, tetapi kakaknya tidak mau meminjamkan.
Kedua anaknya sama-sama perempuan sehingga sama-sama menyukai tas itu.
Pak Alvi langsung berteriak dengan nada tinggi, "Kakak ..." Dari kejadian tersebut pak Alvi belajar untuk menjalin koneksi sebelum melakukan koreksi. Kita bisa saja langsung mengoreksi anak kita, tetapi apa gunanya jika di kemudian hari mereka tidak mau lagi terbuka kepada kita?
Sebagai orang tua yang masih terus belajar,
jangan terpaku pada kegagalan masa lalu. Teruslah menjalin koneksi dengan Tuhan
sehingga kasih Bapa juga dapat dirasakan oleh orang lain lewat hidup kita.
Ada seorang anak yang memberitahu ketua
CGnya bahwa dia selalu berpikir untuk bunuh diri. Hal ini tidak pernah
diceritakan kepada orang tuanya. Jika orang tua tidak bisa menjalin koneksi
yang baik dengan anaknya, tentu saja mereka lebih suka bercerita kepada teman
sebayanya.
5. Waktu. Bagi anak-anak, kasih =
waktu. Anak-anak akan merasa dikasihi jika orang tuanya mau meluangkan waktu
bagi mereka. Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri jika orang tua
sama-sama bekerja.
Sediakan waktu untuk bertanya kepada anak, “Apa
yang dia pelajari di sekolah? Hari ini siapa yang telah dibantunya? Siapa yang
telah berbuat baik kepadanya?” Jadi, milikilah pembicaraan berkualitas dengan mereka.
Untuk mengatur waktu, pak Alvi menggunakan Google
calendar. Di sana dia mencatat semua jadwalnya, jadwal istrinya, dan jadwal
anak-anaknya. Makin bertambah usia kita cenderung makin mudah lupa. Maka,
penting sekali untuk mencatatnya.
JEHOVA JIREH
To the one who
understands my troubles, who holds me and listens to what I feel, to the source
of peace that goes beyond me, I give my life to You.
You’re the answer to my burning questions. For You know the plans that You
have for me. You’ve prepared my way into the future. I give my life to You.
Jehovah Jireh, You provide all my needs. Jehovah Jireh, nothing else that I
seek.
From the beginning until the end, Father, You’re with me, fear has no
place. For I put my trust in You alone, the Lord who provides.
Though I still struggle, it’s not the end. Father, You’re with me and You
have a plan. So I’ll walk by faith and look to You, the Lord who provides. So
I’ll walk by faith and look to You, the Lord who provides.
0 komentar:
Post a Comment