Halfway Point
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 25 Agustus
2024
Luo Qinglian tidak ingin tinggal di istana.
Dia sengaja membuat dirinya tampak jelek agar tidak dipilih oleh pangeran,
tetapi usahanya gagal. Ketika sudah memasuki istana, dia menerima banyak
tuduhan. Sekalipun dia mengaku bersalah atas semua tuduhan tersebut, dia tidak
dihukum karena masih ada orang-orang yang berusaha menolongnya.
Beberapa kali dia berusaha melarikan diri
dari istana. Namun, ketika kesempatan ini tiba, dia justru batal kabur
karena dia tidak bisa mengabaikan hati nuraninya. Dia pun merawat pangeran yang
terluka parah karena diserang oleh saudaranya sendiri. Pada akhirnya dia tidak
lagi berusaha kabur karena tersentuh dengan kepedulian pangeran terhadap rakyat
jelata. Inilah sepenggal cerita drama Cina yang berjudul Blooming Days
(Hari Penuh Bunga).
Hidup di istana memang tak enak karena raja dan pangeran pada masa itu selalu memiliki banyak wanita. Selain itu, di istana terlalu banyak aturan yang bertele-tele. Ini sebabnya gadis Sunem juga memilih pergi dari istana Raja Salomo dan dan dia berhasil kabur. Namun, aku tidak mengerti kenapa Ester mau menjadi ratu padahal raja Ahasyweros tentu juga memiliki banyak selir.
Aku pun berusaha kabur dari suatu tempat yang tidak menyenangkan. Aku sengaja memberikan kritik tanpa filter dan terang-terangan menanyakan persoalan pribadi yang ingin disembunyikan oleh seorang duda. Aku berharap dia mengusirku agar aku tidak lagi berurusan dengan dementornya. Namun, aku malah dipuji olehnya sebagai orang baik. Apa aku salah bicara atau dia yang salah mengerti ya?
Secara diam-diam aku pun telah berusaha mencari penggantiku, tetapi tak jua kutemukan. Bahkan, ketika ada kesempatan untuk kabur karena ada tawaran dari tempat lain, aku juga batal kabur karena pada saat itu ada masalah. Karena keberatan hati nurani, aku pun tak bisa meninggalkannya dalam masalah karena aku masih ingat kata-kata awalnya.Lukas 18:19 (TB) Jawab
Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari
pada Allah saja. 😄
Pengkhotbah 7:20-22
(TB) Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan
tak pernah berbuat dosa! Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang
diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau. Karena
hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.
"Sebenarnya,
setiap orang hanya peduli pada dirinya sendiri. Hanya sentuhan Tuhan yang dapat
membuat seseorang berperilaku baik."
Dulu dia bilang akan menempatkan dementor
di area mesin agar dia lebih banyak berinteraksi dengan mesin daripada manusia.
Namun, tiba-tiba kudengar kabar bahwa dia mau menempatkan dementor itu
di area yang masih berkaitan denganku. Jelas kesal donk karena dementor
tuh selalu berusaha menghisap kebahagiaanku.
Aku gagal menciptakan patronus yang
sempurna untuk menghadapi dementor itu. Karena aku kesal, aku mau dia
turut merasakan kekesalanku. Eh, kenapa malah dipuji sebagai orang baik? Emang
sih aku baik, tetapi hanya kepada orang yang baik terhadapku. Jika terhadap dementor,
mana bisa aku baik?
Matius 5:44-45
(BIMK) Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: cintailah musuh-musuhmu, dan
doakanlah orang-orang yang menganiaya kalian,
Lantas kukunjungi grup menulis di Telegram.
Di sana kulihat salah satu penulis bercerita tentang novelnya yang bersumber
dari pengalaman pribadinya. Tokoh utama dalam novel tersebut tidak percaya
karena dirinya bisa terserang oleh virus cinta. Cinta lagi?!? Ada apa dengan
cinta? Hahaha... untunglah aku ini INFJ sehingga tak mudah diserang virus
cinta seperti Simson.
Jadi, aku berkata kepadanya, "Jika
tentang cinta, maaf, bolehkah aku tahu: apa mantan istrimu telah menikah lagi?
Jika belum, kudoakan pernikahan kalian dipulihkan." Eh, alih-alih
menjawab, dia malah memuji kebaikanku dan ingin belajar dariku. Ah, aku jadi
merasa tak enak hati karena kebaikanku tuh ada motifnya.
Jika dia bisa kembali bahagia bersama
mantan istri dan kedua anaknya, dia pasti bisa menciptakan patronus yang
sempurna untuk menjauhkan dementor dari hidupnya. Maka, secara otomatis,
aku juga akan terbebas dari sosok dementor menyebalkan itu. Nah, masa gini
dibilang baik? Aku hanya ingin terbebas dari dementor dengan cara
yang baik... wkwwkw...
Jadi, kuminta dia membaca Alkitab agar dia
mengenal Yesus karena Yesus adalah cinta. Tugasku hanyalah menyampaikan bahwa
di dunia ini ada cinta sejati, yaitu Yesus.
BAHASA CINTA
Verse 1: Andaikan aku lakukan
yang luhur mulia, jika tanpa kasih cinta, hampa tak berguna.
Verse 2: Andaikan aku pahami bahasa semua, hanyalah bahasa cinta kunci tiap
hati.
Verse 3: Cinta itu lemah lembut, sabar, sederhana. Cinta itu murah hati,
rela menderita.
Verse 4: Andaikan aku dermakan segala milikku, tapi hanyalah cintaku
sanggup membahagiakan.
Chorus: Ajarilah kami, bahasa cinta-Mu agar kami dekat pada-Mu, ya
Tuhanku. Ajarilah kami bahasa cinta-Mu agar kami dekat pada-Mu.
0 komentar:
Post a Comment