Responding The Future
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 22 Des 2024
Banyak
orang sedang berkerumun di sebuah ruang pertemuan. Di ujung ruangan persegi
panjang itu hanya terlihat meja kayu. Seorang pemimpin berdiri di sana untuk
menyampaikan sesuatu. Di hadapannya ada banyak orang, terutama pria yang duduk
di kursi untuk mendengarkannya. Mereka semua berkemeja putih dengan celana
panjang gelap.
Tanpa
terlihat oleh pimpinan itu, aku melangkah tanpa suara dan menepuk ringan bahu
seorang pria yang duduk di dekat pintu keluar sebelah kanan. Dia yang duduk
menyamping segera menoleh ke arahku. Lalu kusodorkan sepasang kunci laci berwarna hitam kepadanya sambil
berkata, "Nanti tolong letakkan kunci ini di meja pimpinan." Dia
menganggukkan kepala lalu aku pergi.
Aku pun
bergegas ke kantor dengan menaiki beberapa anak tangga yang melingkar. Rasanya
seperti berada di dalam rumah keong yang besar. Semua dindingnya putih bersih
dan sebagian terbuat dari kaca sehingga bisa melihat kondisi di luar ruangan.
Ketika
tiba di lantai dua kulihat ada meja panjang dan beberapa orang sedang bekerja
di sana. Aku bertanya kepada seorang wanita, "Apakah kamu orang
baru?" Dia menjawab, "Iya, tentu saja aku masih baru." Tak lama
berselang pria yang kutitipi kunci juga menyusul naik ke lantai dua. Dia mulai
memberi arahan kepada beberapa bawahan wanitanya. Lalu kusadari bahwa dia masih
single dan senyumnya terlihat cerah.
Aku pun
pergi ke lantai tiga dan mendengar bahwa akan ada acara bazar. Maka, aku
kembali ke lantai dua dan melihat beberapa orang mulai berbelanja. Beberapa
orang lainnya berkerumun di dekat jendela kaca untuk menyaksikan keramaian di
luar ruangan.
Aku berdiri di depan kasir karena akan membayar sebuah tas. Namun, aku menoleh ke kiri dan melihat putri bungsu Mr. Oil menunjukkan tas barunya yang luar biasa bagus dan serasi dengan gaunnya. Tas itu berwarna coklat dengan jahitan benang keemasan. Aku tersenyum kepadanya dan melanjutkan belanjaku. Lantas aku pergi ke halaman dan melihat langit sangat cerah dan cuaca tidak panas.
Aku dan
beberapa teman pergi ke pasar yang bersih. Tampak pria yang kuberi kunci juga
sedang berada di sana bersama serombongan orang. Aku tidak mendekati mereka dan
memilih jalanku sendiri. Ketika langit mulai gelap, aku pun memanggil gojek
untuk menjemputku di blok 2A. Namun, aku teringat ada beberapa barangku yang
tertinggal di sebuah lapak lain.
Jadi, aku
membatalkannya dan berjalan kaki untuk mengambil satu kardus barangku. Kemudian
aku pergi mengambil barang lain di dekat pujasera yang juga tampak mewah dan bersih.
Eh, aku tersesat. Maka, aku tak peduli lagi dengan barang-barang itu dan
bertanya kepada seorang wanita sebaya, "Dimana letak blok A2?" Dia
pun menudingkan jarinya lalu aku pergi ke sana dan merasa lega.
Oh, akhirnya aku bisa keluar
dari alam mimpi.
Peduli amat dengan barang-barang itu. Untung aku tidak mengikuti pria itu
karena sesungguhnya pria itu adalah mantan atasanku yang sudah meninggal karena
serangan jantung.
Matius 16:19 (TB) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan
terlepas di sorga."
Semasa
hidupnya kami berpisah jalan karena perkataannya yang setajam belati. Di dalam
mimpi pun kami berpisah jalan. Rohku belum bisa menetap di sana. Meskipun
demikian, aku telah memberinya kunci maaf tanpa diminta olehnya. Jika itu
adalah sorga, ya biarlah dia tersenyum karena kunci maaf yang telah kuberikan
tanpa dia minta.
Di sorga
semua orang akan kembali single dan semuanya serba cerah. Yach, di dunia
ini sangat jarang sekali ada pasangan yang sehidup semati. Biasanya salah satu pasangan
akan pergi mendahului pasangannya sehingga pasangannya akan kembali single,
baik di dunia maupun akhirat.
0 komentar:
Post a Comment