Sunday, September 10, 2023

Ketika Sehat, Jangan Sombong

Menguji Hati
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Sept 2023

"Sakitnya ditahan dulu. Kalau perlu, punggungmu dikasih kawat, diganjal papan." Begitulah ucapan terakhir yang membekas dalam ingatan Softi ketika dia sudah kehilangan kemampuan untuk membantu WC karena rasa nyeri di sekujur tangan dan punggungnya.

Maka, Softi pergi meninggalkannya bersama semua rasa sakitnya. Sejak saat itu mereka tak lagi berteman, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. TeRiMa KaSiH oh TuHaN, KaU TunJukKaN SiaPa dia. Aku tidak akan kembali lagi.

Yeremia 6:27 (TB) Aku telah mengangkat engkau di antara umat-Ku sebagai penguji, engkau harus tahu bagaimana menyelidikinya, dan harus menguji tingkah langkah mereka.

Softi tidak ingin tahu apapun lagi tentangnya, tetapi suatu hari Marita japri, "Sekarang WC ada di tempat kerjaku. Dia ada di divisi sebelah. Dia baik ga?"

Jawab Softi, "Sebenarnya dia baik, tetapi orangnya keras. Bukan hanya aku yang pergi karena kata-katanya. Bawahanku dan atasan kami juga pergi karena dia. Sebagai sesama wanita, kami tidak tahan dengan perkataannya. Dia hanya manis kalau ada maunya."

Salah satu bawahan Softi menangis karena WC berkata, "Barang itu kalau sudah tidak bisa dipakai, ya harus dibuang." Karena disamakan dengan barang, cewek itu resign sambil berurai air mata.

Beberapa hari setelah kejadian itu Softi sempat menegur WC karena menyakiti hati cewek, tetapi WC bilang sudah lupa akan ucapannya. Pada akhirnya Softi juga menyesal sudah kembali ke sana karena memercayai kata-kata manis WC.

Seharusnya setelah resign yang pertama, Softi tidak kembali lagi ke sana. Namun, WC membohonginya, "Sekarang sudah enak. Tidak seperti dulu. Kembalilah! Kalau ternyata masih tidak enak, kamu bisa keluar lagi."

Lalu beberapa tahun kemudian Marita memberi info lagi, "Kamu tahu? WC sudah menikah dengan janda beranak dua." Softi menjawab, "Aku tidak tahu. Aku sudah menghapus kontaknya dan tidak pernah menghubunginya lagi."

Beberapa tahun kemudian Marita memberi info lagi, "WC sudah resign dari tempatku karena kepalanya sering sakit."

Softi bergumam dalam hati, Oh, akhirnya WC bisa sakit juga. Akhirnya dia tahu bahwa sakit itu tidak bisa ditahan. Siapa sangka dia juga resign karena sakit? Semoga setelah kejadian ini dia bisa berempati kepada bawahannya yang sakit.

Related Posts:

  • Katakan yang Kamu LakukanSay what You Do Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Okt 2019 Hahaha... kejutan tersebut baru terkuak sekitar 5 bulan kemudian. Kala itu pengkhotbah berbicara tentang 3 hari karena 3 hari mengingatkan dia akan beberapa peristiwa … Read More
  • Say what You DoMembangun Kepercayaan Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Okt 2019 Di luar rencana tiba-tiba aku diminta ke tempat yang tak kusukai. Seketika aku teringat kepada seorang anak muda yang sebelumnya sempat mengatakan bahwa dia mau … Read More
  • Bukan GMSKepastian Janji-Nya Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Sept 2019 Beberapa waktu lalu kuberjumpa dengan kenalan baru. Wanita ini diberitahu oleh seorang teman GMS bahwa aku beribadah di GMS pula. Dia pun langsung bertanya kepad… Read More
  • Mikir: Iman atau Akal SehatKeuangan Sehat Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Okt 2019 Kupikir-kupikir lebih baik aku bertanya. Tuhan, Engkau ini membingungkan. Kadang kala Engkau mengatakan bahwa kita harus beriman, seperti Abraham atau janda di Sarfat.… Read More
  • Menikmati HidupKuasa Ucapan Syukur Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22 Sept 2019 Ketika tadi kudengar ilustrasi tentang petani yang menikmati hidup dengan ngopi dan merokok, sebenarnya ingin kusensor, tetapi tidak jadi karena aku teringat ses… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.