Sunday, December 22, 2024

Sebelum Kematian

Setelah Kematian
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22 Des 2024

Beberapa hari lalu Ms. Water mendapat kabar bahwa salah satu mantan bawahannya meninggal dunia karena diabetes. Beberapa bulan sebelumnya Ms. Water telah memecatnya karena dia tidak jujur dalam beberapa hal dan kinerjanya juga tidak beres. Jadi, temannya berkata, "Awas dia mendatangi mimpimu." Biasanya orang meninggal yang mendatangi mimpi Ms. Water hanyalah para kerabat dekat yang ingin berpamitan dengannya.

Mereka semua selalu berbicara kepadanya dengan ekspresi wajah. Tak sepatah katapun mereka ucapkan. Selain itu, di dalam setiap mimpi tersebut selalu terasa ada jarak di antara mereka. Eh, bukannya mimpi didatangi oleh mantan bawahannya itu, dia malah bermimpi mendatangi mantan atasannya. Jika Ms. Water tidak memberinya kunci maaf, apakah atasannya akan terjebak di bumi? Entahlah.

Ms. Water hanya berharap putri bungsu Mr. Oil yang terlihat hadir di dalam mimpinya itu juga bisa memberi maaf kepada papanya sebelum ajal tiba. Ms. Water mendengar Mr. Oil terdeteksi mengidap tumor atau kanker paru-paru. Sekalipun papanya amat sangat menyebalkan, Ms. Water tidak mungkin membiarkannya mati begitu saja.

Setidaknya dia harus memberitahu keluarga dan temannya agar Mr. Oil segera diobati karena dia sendiri terkesan cuek dengan kondisi kesehatannya. Mr. Oil harus berhenti merokok dan mengubah gaya hidupnya. Sekalipun dia amat sangat menyebalkan, minimal dia harus mendapat dukungan dari keluarga intinya.

Ms. Water hanya pernah berdoa agar bisa jauh darinya, bukan memintanya dikirim ke akhirat. Jadi, kalau dia mau pergi ke sana, setidaknya dia harus diberi kesempatan untuk meminta maaf kepada putrinya dan bertobat dari kemunafikannya.

Karena Ms. Water tidak berhak membuka hasil pemeriksaannya, dia pun berkata kepada Mr. Soap, "Apa kamu mengetahui bahwa Mr. Oil telah diusir oleh papamu? Tolong bantu dia mencari tiket pulang. Nanti jika dia sudah kembali ke negaranya, ada hal serius tentangnya yang akan kuberitahukan kepadamu."

Namun, Mr. Soap menjawab, "Biarlah hal itu diurus oleh mereka sendiri." Maka, Ms. Water berkata lagi, "Beberapa hari lalu kamu telah meminta dia melakukan pemeriksaan kesehatan, apa kamu tidak ingin mengetahui hasilnya? Bagaimana jika dia mengidap penyakit serius?" Maka, Mr. Soap mengatakan bahwa dia akan mempelajarinya.

Lantas Ms. Water mencari penerjemah untuk memberitahu putrinya karena keluarga berhak mengetahui kondisinya. Seseorang bertanya, "Bagaimana jika Mr. Oil makin marah karena kamu melakukan hal itu?" Jawab Ms. Water, "Tidak masalah. Justru aku khawatir putrinya tidak peduli dengan kesehatan papanya."

Putrinya selalu berkata kepada beberapa orang, "Jangan sebut dia sebagai papaku." Mungkin semasa kecil dia pernah diabaikan papanya. Tanpa Tuhan, pasti susah baginya untuk memaafkan. Anak kecil tuh susah melupakan momen pahit semacam itu. Jika tidak ada jamahan Tuhan, kepahitan itu akan tetap bersamanya hingga dewasa.

Jadi, dia hanya berkata, "Aku sudah tidak menyimpan nomer kontaknya. Semua sudah kuhapus. Biar kuberitahu ceceku saja." Hmm... Sementara itu, Mr. Soap yang belum mengetahui keadaannya tetap saja membelanya. Jika orang lain bersalah, Mr. Soap akan meminta mereka bertanggung jawab. Namun, jika Mr. Oil yang bersalah, Mr. Soap akan meminta orang lain tidak menyalahkan dia dan menyalahkan benda.

Ms. Water pun berkata, "Mana datanya? Biasanya Mr. Oil sering salah hitung." Eh, Mr. Soap malah menyatakan bahwa cintanya rasional dan mengajari mereka untuk bertindak tanpa emosi. Jika dia memang memiliki cinta yang rasional, dia tidak akan berbicara atas nama Mr. Oil semata. Katanya, "Jumlahnya pasti banyak dan tidak mungkin hanya segitu." Padahal, rasional itu berbicara dengan data dan fakta, bisa dihitung dengan jelas secara logika, dengan membuka mata dan telinga lebar-lebar. 

Kalau mau berbicara secara emosional, Ms. Water akan bertanya, "Seberapa besar dugaannya? Apakah sebanyak bintang di langit dan pasir di lautan hingga tak bisa dihitung dan tak bisa didata?" Mr. Soap tuh selalu memakai kacamata kuda sehingga tidak bisa melihat dari berbagai sudut pandang. Telinganya pun berat sebelah karena hatinya sudah condong kepada Mr. Oil - si penjilat ulung.

Mikha 6:8 (TB) "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

Hmpfh... sekalipun Ms. Water mengetahui Mr. Oil terancam kematian, dia tetap menuntut Mr. Soap bersikap adil terhadap mereka sebelum ajal menjemputnya. Ini yang disebut rasional. Jelas-jelas tindakannya berkata, "Aku mencintai kalian semua, tetapi aku lebih suka membela Mr. Oil karena perkataannya selalu manis, sedangkan kebenaran yang kau sampaikan selalu pahit." Oke... hiduplah di negeri dongeng.

Cintanya terlalu buta hingga dia tidak bisa membedakan cinta rasional dan cinta emosional. Begitu kok mau mengajari Ms. Water yang sudah mengenal cinta rasional sejak umur lima tahun? Karena cinta yang rasional, banyak anak diabaikan oleh orang tuanya dengan alasan mencari uang atau pasangan lain yang menguntungkan. Penganut cinta rasional akan mengutamakan uang dan tahta atas nama cinta.

Sebaliknya, karena cinta emosional, beberapa orang tua bunuh diri dengan mengajak anak-anaknya. Karena cinta emosional, beberapa orang Kristen juga meninggalkan Tuhan ketika ditinggal pergi oleh belahan jiwanya. Jadi, jangan pernah berbicara cinta sebelum mengenal cinta Tuhan Yesus. Semua cinta yang tidak bersumber dari Tuhan adalah cinta gombal.

SELALU MENCINTAI-MU (Jason)
Sejak pertama bertemu dengan-MU, ada rasa getaran cinta, yang Kau pancarkan dari aura wajah-Mu. Kujatuh cinta pada diri-Mu.
Reff: Selalu Mencintai-Mu. Dalam hatiku, selamanya. Tiada cinta yang lain. Hanya kau satu, kaulah cintaku. oooo.... Engkaulah Cintaku.... Biarlah cinta itu ada dalam hati kita untuk selamanya.... Selalu Mencintai-Mu... Mencintai-Mu...

Related Posts:

  • Membantu Pebisnis dengan Jurus Aji MumpungBantulah Pebisnis yang Berada dalam Masalah Catatan Ibadah ke-3 Minggu 5 Juni 2016 Nah, lewat media elektronik ini aku juga akan berbagi info retreat Fourth Dimension kepada seorang pebisnis yang tampak bermasalah dan aku… Read More
  • Waktu Aku Takut Mata yang Melihat: Mata Iblis vs. Mata Tuhan Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Desember 2016 Semalam di kamar sendirian tiba-tiba terdengar bunyi pelan yang tak lazim. Pluk... (tengok kanan kiri tak ada siapapun) Pluk... (te… Read More
  • Lebih dari yang Kupinta Ibadah ke-4 Minggu, 15 Maret 2015 Tadi siang aku berharap lagu 'Manis Kau Dengar' dinyanyikan di gereja karena meskipun aku sudah menghafal liriknya tetapi aku tidak ingat nadanya. Mau download di internet, sinyalnya putu… Read More
  • Pendiam Bisa Bekerja Diam-diamTuhan Bekerja Melampaui Batas Doa dan Pemikiran Kita Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 20 Desember 2015 Menjelang kelulusan SMP diadakanlah karya wisata ke Pulau Dewata. Pembagian kamar hotel sudah ditentukan sedemikian rupa seh… Read More
  • Tidak Ada BinatangArti Keluarga (2) Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 13 Maret 2015 Ps.Edward Supit: "Manusia tidak dapat hidup seorang diri. Di dalam film 'The Prisoner' dikisahkan ada seorang terpidana dimasukkan ke ruang isolasi yang gelap tanp… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.