New Hope
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 15 Des 2024
"Ma, tadi aku berbicara
dengan orang Cina dan Taiwan."
"Bukankah kamu tidak bisa
bahasa Cina?"
"Bisa, pakai HP. Ada aplikasi
penerjemah dari Google."
"Kok aneh ya zaman sekarang?
Bicara pakai HP?"
Hahaha...
aku ingin tertawa seperti Woody Woodpecker, tetapi aku tidak bisa, kecuali
memakai HP pula, "he eee... he eee... he eee... eeeee..."
Lalu aku
bercerita kepada memeku, "Dulu ko Philip mengatakan agar kita belajar bahasa asing agar bisa diutus ke bangsa-bangsa
lain, tetapi aku tidak suka bahasa asing dan tidak serius belajar. Eh, sekarang
aku malah bersaksi kepada orang-orang asing. Lihatlah (sesuatu yang baru)!"
Dia pun
membaca chat kesaksianku di Line yang menggunakan bahasa Inggris lalu dia
membaca tanggapan lawan bicaraku. "Hah! Kenapa tulisannya seperti ini? Aku
tidak paham. Kok kamu bisa menjawabnya?"
"Hahaha...
ini gunanya Google translate. Aku tinggal copy tulisan 汉字 ini lalu paste di Google translate.
Tada... artinya langsung keluar. Selanjutnya, aku tulis jawaban dalam bahasa
Indonesia dan Google akan mengubahnya jadi bahasa Inggris. Nah, aku copas
(copy paste) jawabanku ke Line."
"Astaga...
percakapanmu benar-benar aneh."
"Iya,
ini juga di luar pikiranku... wkwwkw..."
1 Korintus 2:9 (TB) Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul
di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi
Dia."
Selain itu, sekarang ada teknologi AI. Nah, ketika mengetahui seorang pria Taiwan sedang berkonflik dengan papanya, aku langsung memberi perintah kepada AI, "Buatlah copywriting ajakan untuk mengenal Yesus dalam bahasa mandarin." Nah, kebetulan di sana sudah ada GMS. Jadi, orang lain menanam, aku menyiram sedikit, dan Tuhan yang akan memberi pertumbuhan. Jadi, tugasku hanya copas sana sini... xixixi...
Wow, Tuhan
sungguh ajaib. Tak
pernah terpikir olehku bahwa Dia akan membuat seseorang menciptakan teknologi AI. Wow, AI
langsung menulis dengan sangat baik. Ketika kucek dengan Google translate,
wow aku tidak perlu mengedit apapun, kecuali menambahkan emoticon dan alamat gereja. Grammar dan tulisannya terlihat jauh lebih
baik daripada tulisanku.
Hal
tersebut juga lebih baik daripada meminta temanku yang menulisnya karena mereka
lebih suka cari aman daripada menyampaikan undangan ke gereja kepada jemaat
Budha atau penganut atheis. Sementara itu, teman wanita single akan
berkata, "Hati-hati! Jangan memberinya perhatian dengan alasan menginjili
karena nanti bisa jatuh cinta. Ingatlah dia duda dengan dua anak." Namun,
Tuhan seperti Boas yang tidak peduli dengan status Rut.
Amsal 3:5-6 (TB) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia
akan meluruskan jalanmu.
Bagi
Tuhan, masalah adalah kesempatan bagi kita untuk bersaksi tentang kuasa dan
kehebatan-Nya. Makin besar masalahnya, makin rumit hidupnya, tentu makin besar
mujizat yang bisa Tuhan kerjakan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya. Andaikata
aku salah jalan, Tuhan pasti menghentikanku seperti di masa lalu. Jadi, apa
yang harus kukhawatirkan? Tidak ada. Hal itu hanya menunjukkan kekuatirannya
saja. INFJ tuh beda.
Amsal 3:27 (TB) Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak
menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.
Beberapa
kali kedua ayat itu kuterima saat perjamuan kudus di gereja. Jadi, ketika dia
berkata, "Aku sedang tidak enak badan." Aku langsung berkata kepada
AI, "Sebutkan Matius 11 ayat 28 dalam bahasa Cina." Wuih... AI
langsung menuliskannya dengan baik.
Jadi, sebenarnya saat ini teknologi sangat mempermudah kehidupan. Anehnya di tengah zaman yang makin mudah, banyak orang mudah stres. Anak-anak muda pun sama. Ketika putus cinta, dia langsung tidak mau makan. Kerja pun asal-asalan. Padahal, zaman sekarang dunia tak selebar daun kelor loh. Semua sudah ada dalam genggaman.
Kisah Para Rasul 1:8 (TB) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Mau
bersaksi kepada orang asing, gunakan HP. Mau belanja, gunakan HP. Mau menonton
film, gunakan HP. Sampai-sampai ada film Korea yang bercerita tentang seorang
istri yang berkomunikasi dengan suaminya menggunakan HP karena istri mengidap
gangguan kecemasan yang disebut "Selective Mutism".
Mau
belajar bahasa asing, gunakan HP pula. Kalau guru manusia diminta
mengulang-ulang materi pelajaran, dia pasti ingin bernyanyi, "Geregetan, jadinya geregetan. Apa yang harus
kulakukan?" Hehehe... kalau belajar dengan HP, silahkan saja
diulang-ulang sampai bosan dan guru AI akan tetap tersenyum.
Namun,
untuk mencari jodoh, orang-orang muda tidak bisa menggunakan HP. Ini sebabnya
mereka mudah hancur seperti strawberry. Seharusnya mereka mencari Tuhan donk
supaya mendapat kekuatan baru, seperti rajawali.
NYATAKANLAH LAGI
Kami
t'lah mendengar perbuatan-Mu dahsyat di masa lalu. Kami t'lah mendengarkan
kemashyuran-Mu o Tuhan.
Nyatakanlah
lagi seperti dahulu perbuatan-Mu yang ajaib sehingga dunia tahu. Nyatakanlah
lagi di antara kami, ini doaku: "Nyatakanlah s'karang".
0 komentar:
Post a Comment