Jalan Hidup
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 29 Des 2024
Minggu
lalu sepulang ibadah kulihat seorang pria terkapar di jalan. Dia tidak bisa
bangun dan ada tiga pria berdiri di sekitarnya untuk menjaganya. Matanya yang
terbuka lebar berharap pertolongan segera datang dan ada beberapa luka di
sekitar wajahnya. “Ini bukan akhirnya. Dia masih hidup. Seperti kata pak Lukas,
“Hidup aku, hidup aku.”"
Beberapa
hari sebelumnya kudengar seorang pria juga mengalami kecelakaan karena
terpeleset pasir. Kebetulan pria ini celaka setelah membantu seorang wanita
dalam menghadapi Goliyat. Ketika ibadah Natal, tiba-tiba perasaanku juga tidak
enak.
Selesai ibadah segera kubuka HP dan kubaca adanya kabar buruk untuk mengonfirmasi perasaanku itu. Rupanya pada malam Natal wanita yang dibantu oleh pria tadi juga mengalami kecelakaan motor karena menabrak truk. Pagi hari sebelum kecelakaan kedua terjadi, aku mendengar meme bungsuku menyanyikan lagu pujian kepada Tuhan.
Saat itu
masih sekitar setengah enam pagi. Aku pun merasa agak aneh karena dia tidak
pernah bangun sepagi itu. Meskipun agak was-was, aku tetap bangun dari tidur
dan segera membuka pintu kamarku. Seketika meme berhenti bernyanyi. Aku makin
merasa aneh.
Ketika
malam tiba, aku pun menanyakan hal itu. Namun, dia mengatakan bahwa dia masih
tidur dan tidak ingat bahwa dia bernyanyi sepagi itu. Dia pun bertanya,
"Lagu apa yang kunyanyikan?" Ah, aku juga tidak ingat karena lagu itu
terdengar baru bagiku. Aku hanya ingat ada kata 'memuji Tuhan.' Nadanya dan
liriknya juga bernuansa Kristen.
Kataku,
"Saat itu mungkin kamu sedang mengigau. Jika tidak, mungkin ada malaikat
bernyanyi di kamarmu." Karena benar-benar tidak ingat, dia pun hanya bisa menjawab,
"Mungkin saja." Hehehe... sekalipun para malaikat penjagaku tampak
unyu-unyu dan suka bernyanyi, mereka adalah pasukan perang yang hebat di bawah
pimpinan Mikhael.
Mazmur 34:8 (TB) Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan
Dia, lalu meluputkan mereka.
Nah,
karena aku yang mengutus kedua korban kecelakaan itu untuk menghadapi Goliyat, mungkin
saja aku juga menjadi target iblis berikutnya. Maka, beberapa orang berpesan
kepadaku, "Kamu harus hati-hati!" Namun, kujawab, "Aku akan
mengendalikan segala sesuatu yang bisa kukendalikan. Untuk hal-hal yang tidak
bisa kukendalikan, ya terserah Tuhan."
Aku juga
pernah menggunakan jasa 'orang pintar' sehingga aku mengetahui cara kerjanya
dan pasti sad ending, kecuali orang-orang itu berbalik arah kepada
Tuhan. Jadi, untuk menghadapi Goliyat, aku tidak akan menggunakan cara yang sama.
Efesus 6:16 (TB) dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan
perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
Untuk
mengalahkan kuasa gelap, kuasa Terang harus dihadirkan. Aku pun meminta Tuhan
bertindak. Ketika
bangun tidur, aku pun dibangunkan dengan refrain lagu 'Dalam Tangan
Tuhan." Kemudian diingatkan pada kisah Daud lawan Goliat. Maka, dengan
yakin aku bisa menyerahkan hidupku kepada Tuhan.
Siapa
bilang tahun 2025 merupakan tahun yang gelap? Justru aku merasa tahun depan
akan terang karena kegelapan tidak bisa menguasai terang. Kita adalah terang
dunia yang tidak bisa dikuasai oleh kegelapan. Nah, mari kita terangi tahun 2025!
Yohanes 1:4-5 (TB) Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
GARAM dan TERANG DUNIA (Jonathan Prawira)
Kau
Tuhan Yang telah memanggil diriku untuk lakukan perkara besar bagi-Mu. Kau
Tuhan Yang telah memilih diriku untuk men'rima mahkota mulia dari-Mu.
Kumau
menjadi Garam dan Terang dunia yang memberikan arti bagi sesama. Kumau bersaksi
dimanapun kuada. Kaulah jawaban bagi dunia.
0 komentar:
Post a Comment