Sunday, August 25, 2024

Halfway Point ~ Ps. Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 25 Agustus 2024

Bagaikan dalam pertandingan lari maraton, saat ini kita semua berada di titik tengah. Pada titik awal semua pelari terlihat penuh semangat dan sukacita. Namun, bukan titik awal yang menentukan hasil akhirnya, melainkan titik tengah.

Pada titik tengah perjalanan kita mulai kehabisan energi, kehabisan makanan dan minuman. Namun, Tuhan mengatakan bahwa kita tidak boleh menyerah dan berdiam diri saja di titik ini karena titik tengah bukanlah titik kekalahan.

Kita harus tetap melanjutkan perjalanan. Maka, kita harus tetap kuat sampai akhir. Ketika bangsa Israel kabur meninggalkan Mesir, mereka merasa terjepit. Di depan mereka ada Laut Merah dan di belakang mereka ada barisan tentara Mesir yang ingin menangkap mereka.

Keluaran 14:12 (TB) Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini."

Ketika menghadapi keadaan sulit, bangsa Israel justru menoleh ke belakang. Karena menoleh ke belakang, mereka merasa takut. Bagaimana bisa mereka melawan para tentara yang amat mahir dalam berperang? Di Mesir mereka diperbudak sehingga harus bekerja keras dan mencari bahan baku sendiri. Anak mereka juga dibunuh. Meskipun demikian, mereka masih ingin kembali ke Mesir.

Agar bisa kuat sampai akhir, kita harus:

1. Firm in Faith: perhatian kita harus terpusat kepada Tuhan, bukan keadaan. Kekhawatiran timbul karena kita menempatkan keadaan sekitar di antara kita dan Tuhan.

Keluaran 14:13-14 (TB) Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Musa juga bisa memilih untuk meminta segenap Israel mengumpulkan batu dan kayu agar bisa menyerang tentara Mesir. Dia juga bisa memilih untuk menyerah kepada tentara Mesir dan kembali diperbudak oleh mereka. Namun, Musa memilih untuk fokus kepada Tuhan dan mendengarkan suara-Nya. Kita harus fokus kepada karakter Tuhan yang tak pernah berubah: kebaikan-Nya, kekuatan-Nya, kasih-Nya, perlindungan-Nya, dan penyertaan-Nya.

2. Act: Setelah fokus kepada Tuhan, kita harus melangkah atau bertindak dengan iman, bukan berdasarkan apa yang kita lihat.

Keluaran 14:15-16 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

Sekalipun tidak masuk akal, Musa mengangkat tongkatnya sesuai arahan Tuhan. Ketika kita taat mengikuti tuntunan Tuhan, mujizat terjadi. Iman timbul karena kita menempatkan Tuhan di antara kita dan keadaan sekitar.

3. Inner Strength. Izinkan Tuhan memperkuat kekuatan rohanimu agar kamu selalu menang atas keadaanmu.

4. Trust God's Timing. Kita harus mempercayai bahwa waktu Tuhan adalah yang terbaik. Janji Tuhan bisa menelan kita jika kita belum siap menerimanya.

5. Hope: menjaga harapan tetap menyala.

MUJIZAT-MU TERJADI (GMS Living Worship)
Kudatang kepada-Mu membawa hatiku, membawa asaku ke dalam tangan-Mu. Lewati lembah kelam kutetap percaya Kau selalu ada menuntun langkahku.
Tak ada yang mustahil bagi-Mu. Segenap harapanku kuletakkan di bawah kaki-Mu. Oh Yesusku, kupercaya Kau sanggup melakukan perkara yang besar. Mujizat-Mu terjadi.

Berusaha Kabur

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.