Catatan Ibadah ke-1 Minggu 1 September 2024
Dari sejak awal penciptaan, Tuhan ingin
selalu menjalin hubungan dengan manusia. Namun, dosa membuat manusia
bersembunyi dari-Nya karena dosa membuat mereka merasa malu dan tidak layak
berjumpa dengan Tuhan.
Kejadian 3:9 (TB) Tetapi
TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah
engkau?"
Sekalipun manusia jatuh ke dalam dosa,
Tuhan tetap menanyakan keberadaan mereka. Dia tetap ingin berinteraksi dengan
manusia.
Kejadian 3:21 (TB) Dan
TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk
isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Pada saat itu tidak ada maut. Namun, demi
membuat pakaian untuk menutupi rasa malu manusia, Tuhan harus mengorbankan
binatang. Ini menunjukkan besarnya kasih Tuhan kepada manusia. Sekalipun
manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan tetap berusaha menyelamatkan manusia. Kasih
Tuhan juga dinyatakan lewat nabi Hosea.
Hosea 1:2 (TB) Ketika
TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea:
"Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak
sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."
Hosea diminta menikahi perempuan sundal
yang bernama Gomer. Seharusnya Gomer beruntung karena dinikahi oleh nabi yang
masih lajang. Mereka pun seharusnya bahagia karena telah memiliki tiga orang
anak. Namun, Gomer kembali bersundal.
Hosea 3:1 (TB) Berfirmanlah
TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal
dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka
berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis."
Meskipun demikian, Tuhan meminta Hosea
untuk mencintai Gomer lagi. Lagi, berarti sudah pernah melakukannya. Inilah
wujud kasih Tuhan kepada bangsa Israel yang tidak setia.
2 Timotius 2:13 (TB)
jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal
diri-Nya."
Jika pada awal penciptaan Tuhan berusaha menguduskan manusia dengan menutupi mereka secara lahiriah, pada akhirnya Tuhan mengorbankan putra tunggal-Nya untuk menguduskan hati manusia.
Ibrani 9:14 (TB) betapa
lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan
hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.
Pengorbanan Yesus merupakan wujud kasih
Tuhan yang teramat besar kepada manusia.
Yohanes 3:16 (TB) Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Maka, Paulus senantiasa berdoa agar kita
dapat memahami betapa dalam, lebar, dan besarnya kasih Tuhan. Setelah lama
menjadi Kristen, seharusnya kita sudah mengenal kasih Tuhan terhadap kita.
Efesus 3:18-19 (TB) Aku
berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami,
betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan
dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku
berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Jika kita belum mengenal kasih Tuhan, Dia
sendiri tetap berinisiatif untuk mendatangi kita. Dia akan senantiasa mengetuk
pintu hati kita. Jika kita mau membuka pintu untuk-Nya, Dia akan masuk dan
makan bersama kita.
Wahyu 3:20 (TB) Lihat,
Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar
suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan
bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Pernahkah kita mengetuk pintu selama lima
belas menit? Nah, jika kita tidak mau membuka pintu untuk-Nya, Tuhan akan tetap
mengetuk pintu hati kita karena Dia tidak akan pernah menyerah terhadap kita.
ROH-MU yang HIDUP
Verse 1: Roh-Mu yang hidup
penuhiku, Mengalir dalamku. Jiwaku tenang bersama-Mu, Dalam naungan-Mu.
Reff: Kubuka hati 'tuk jamahan-Mu, Berserah penuh di hadirat-Mu. Kau
ambil alih s'luruh hidupku. Di altar-Mu menyembah-Mu.
Verse 2: Roh-Mu yang kudus pulihkanku. Engkaulah damaiku. Kuhidup oleh
anug'rah-Mu yang menyertaiku.
Verse 3: Roh-Mu yang hidup penuhiku. Datang urapiku. Kusiap t'rima
kuasa-Mu. Hidupku bagi-Mu. Hidupku bagi-Mu.
0 komentar:
Post a Comment