Saturday, March 30, 2024

Salib yang Asing

Salib Itu
Catatan Ibadah ke-1 Jumat Agung 29 Maret 2024

Jika aku menjadi Simon dari Kirene, aku akan bertanya, "Siapa orang ini? Andai kutahu begini jadinya, aku tak akan ke Yerusalem. Ah, sekarang aku terjebak di tempat asing dan harus memikul beban orang asing ini. Sebagai warga pendatang, aku tak punya pilihan."

Seringkali salib terasa berat pada saat pertama kali dipikul. Namun, setelah otot iman kita terlatih, lama-lama berat salib akan terasa ringan. Ini seperti atlet yang latihan angkat beban. Pada awalnya 10 kg mungkin terasa berat bagi atlet, tetapi setelah beberapa kali latihan, 10 kg menjadi ringan. Bebannya tetap sama 10 kg, tetapi kemampuan menanggung beban 10 kg bisa berubah. Beban pun bisa ditingkatkan secara bertahap. Bahkan, Paul Anderson (Amerika) bisa mengangkat beban hingga 6.270 kg.

Kata temanku, "Kelihatannya sekarang kamu lebih enak daripada yang dulu karena sekarang kamu bisa tertawa-tawa." Hah! Padahal, salibku sekarang lebih berat daripada yang dulu, tetapi sekarang otot imanku memang lebih terlatih daripada dulu.

Ayub 6:11-12 (TB) Apakah kekuatanku, sehingga aku sanggup bertahan, dan apakah masa depanku, sehingga aku harus bersabar? Apakah kekuatanku seperti kekuatan batu? Apakah tubuhku dari tembaga?

Dulu berat kurasa ketika hanya memikul salib pribadi hingga rasanya ingin mengambil jalan pintas agar bisa segera kembali ke rumah Bapa. Namun, akhirnya berhasil lulus setelah berkeluh kesah seperti Ayub... wkwwkw...

Bahkan, ketika harus memikul salib keluarga, awalnya aku merasa seperti sapi perah yang harus memberikan segalanya, tetapi tak dapat menikmati apapun. Namun, akhirnya lulus juga karena dengan iman aku percaya bahwa aku diberi kelebihan seperti Yusuf si tukang mimpi... xixixi...

Kejadian 48:22 (TB) Dan sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari pada saudara-saudaramu, suatu punggung gunung yang kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan orang Amori."

Yusuf diwarisi punggung gunung. Mau tak mau dia harus menjadi tulang punggung bagi keluarga besarnya agar mereka terhindar dari bencana kelaparan. Hal ini merupakan kelebihan yang bisa enak dan tidak enak, tergantung cara pandang kita.

Kejadian 50:20-21 (TB) Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.

Yusuf memilih untuk memandangnya secara positif. Jika Yusuf bisa menang, kenapa kita tidak bisa menang? Hehehe... terbukti bahwa seiring bertambahnya berkat, bertambah pula tanggung jawabnya. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Seiring bertambahnya tanggung jawab, bertambah pula berkatnya.

Mau diberkati? Beneran? Yakin? Beneran yakin? Ya udah, kalau sudah yakin, silahkan memintanya dan niscaya akan diberi tanggung jawab lebih... xixixi... Namun, sekalipun tidak memintanya, tetap saja Tuhan berikan. Masa sekarang aku harus memikul salib orang asing sih? Ini tak pernah terbersit di dalam benakku karena biasanya aku selalu menghindari orang-orang asing.

Selain itu, mereka tuh kreatif dalam membuat banyak masalah. Eh, kenapa aku yang harus menyelesaikannya? Kali ini apa ya rencana Tuhan? Ah, jalani saja dulu karena jika sudah berada di luar kemampuan, pasti Tuhan akan beri jalan keluar. Namun, jika masih sesuai batas kemampuan, Tuhan tidak akan memberi jalan keluar dan hanya memberi kelegaan. Fiuh...

Matius 11:28 (TB) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

KUYAKIN dan PERCAYA
Kuberjalan dengan imanku pada-Mu. Kudengar suara-Mu dan aku percaya. Kuterima janji-Mu dalam hidupku. Kumelihat dan kunyatakan Kau Tuhan.
Reff: Kuyakin dan percaya Kau sanggup mengubah malam menjadi siang. Kuyakin dan percaya Kau sanggup mengubah beban menjadi berkat.


0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.