Sekitar awal
tahun 2009 aku merasa tangan kananku sakit dan muncul benjolan kecil di leher
kananku. Aku pun berhenti kerja karena berpikir bahwa aku kelelahan. Sebulan
kemudian aku bekerja lagi karena tangan kanan sudah tak terlalu sakit. Namun,
pertengahan tahun 2010 tangan kanan, punggung kanan, bahu kanan, dan perutku
amat sangat sakit sehingga aku tak bisa tidur semalaman suntuk. Lalu esoknya
aku ke dokter dan mendapati kenyataan bahwa aku kena TB kelenjar getah bening
dan masa penyembuhannya harus minimal 6 bulan.
Namun,
sekitar awal tahun 2011 aku mencapai puncak rasa sakitku karena beban kerja
yang berlebih. Hampir sekujur tubuhku terasa amat sangat luar biasa sakit
sekali hingga aku tak bisa tidur padahal hari telah larut. Perutku seperti
diaduk-aduk dari dalam hingga aku teringat akan cerita kera sakti Sun Go Kong
yang mengecilkan tubuhnya agar bisa masuk ke dalam perut musuhnya lalu sengaja
mengaduk-aduk perut musuhnya dengan tongkat sakti agar musuhnya kesakitan. Tapi, aku
‘kan bukan musuhnya Sun Go Kong J.
Bahu kanan
dan punggung kananku juga terasa amat sakit dan rasanya seperti memikul beban berat tak terlihat yang
amat sangat berat. Namun, beban itu tak bisa kusingkirkan dan seperti menempel
erat di pundak kananku. Meskipun begitu, aku juga tak mungkin berteriak-teriak membangunkan
seisi rumah dan membuat mereka panik karena ini emang bukan gayaku.. bukan gayanya Miss Smile gitu lho... hehe...
Lalu
tiba-tiba aku teringat akan Yesus yang telah lebih dulu mengalami sakit maha
dahsyat di kayu salib. Aku pun menirukan teriakannya di kayu salib dengan
segenap hatiku dan juga kutuliskan
sebagai status Facebook (FB): "Eloi,
Eloi, lama sabakhtani", yang berarti: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan
aku?" (Markus 15:34) Seketika itu juga aku merasa seperti dipeluk
malaikat dan rasa sakitku makin lama makin menghilang sehingga aku bisa tidur
nyenyak sampai pagi. Mungkin saat itu pembaca status FB-ku juga mendoakanku.
~Puji Tuhan~
Namun, ternyata
sakitku hanya reda sementara agar
malam itu aku bisa tidur. Selanjutnya aku masih harus
menjalani masa terapi pengobatan yang panjang untuk benar-benar membebaskan
tangan kananku dari bakteri TB.
Tentu saja
aku tidak ingin mengalami semua ini. Aku
juga tidak paham mengapa semua ini harus kualami. Kemudian tiba-tiba aku
teringat bahwa Yesus pun sempat merasa takut akan rasa sakit yang harus
dialami-Nya (Matius 26:37-38). Namun, kesetiaan-Nya pada Tuhan jauh lebih besar
daripada ketakutannya sehingga Dia bertahan. Jadi, aku mulai menirukan doa yang
diucapkan-Nya di Taman Getsemani: "Ya Bapa,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaku, tetapi janganlah
seperti yang kukehendaki, melainkan seperti
yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)
Bagaimanapun
juga Yesus sadar bahwa Dia tidak bisa lari dari 'cawan' atau penderitaan-Nya.
Aku pun menyadari hal yang sama bahwa tidak ada obat dewa yang akan
menyembuhkanku seketika itu juga. Jadi, aku pun menirukan doa Yesus selanjutnya
dengan segenap hatiku: "Ya
Bapaku, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila aku meminumnya,
jadilah kehendak-Mu." (Matius 26:42)
Kemudian
perlahan tapi pasti sakitku berangsur pergi setelah melewati masa-masa
kegelapan nan pahit itu. Kini tangan kananku bisa menulis lagi dan bisa mengetik lagi tanpa
harus menahan sakit. Dengan demikian, aku pun bisa menorehkan nama Yesus dengan
tangan kananku. Jadi, jika aku masih bisa tersenyum sampai sekarang, semua karena
Yesus. Doa-Nya yang penuh keikhlasan untuk mewujudkan rencana Tuhan telah
menguatkan aku dalam 'meminum cawanku' sendiri.
~Lirik
Lagu: ‘Karena Yesus’ (dari lirik lagu ‘Karena Cinta’)~
Hari ini adalah lembaran baru bagiku. Ku di sini karna KAU yang
memilihku.
Tak pernah kuragu akan cinta-Mu. Inilah diriku dengan melodi untuk-Mu.
Reff :
Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini bukan karna kuat dan hebatku.
Semua karena Yesus, semua karena Yesus...
Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih Yesus.
Inilah diriku dengan melodi untuk-Mu.
Kembali ke Reff
Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini bukan karna kuat dan hebatku.
Semua karena Yesus, semua karena Yesus...
Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih Yesus.
Terima kasih Yesus...
~Mathetes~
Catatan:
ReplyDeletePendeta yang menginspirasi tulisan ini dengan khotbahnya tentang Simon dari Kirene bernama Judy Koesmanto.
DI BILUR-MU (album 'Kupercaya Mujizat')
ReplyDeleteInilah hidupku yang Kau b'rikan bagiku
Masa depanku dalam tangan-Mu Tuhan
Hanya yang terbaik yang kuterima dari-Mu
Syukur kepada-Mu Yesus Juru Selamatku
Semuanya kar'na anugerah-Mu, Bukan kar'na kuatku
Semuanya kar'na setia-Mu, yang kuperlu ada di salib-Mu
Di bilur-Mu ada dosaku
Di bilur-Mu ada kutukku
Kau bebaskan
Di bilur-Mu ada sakitku
Di bilur-Mu ada tangisku
Kau sembuhkan dan kusembuh
KAULAH TUHAN PENYEMBUHKU (album 'Kupercaya Mujizat')
ReplyDeleteKaulah Tuhan penyembuhku
Kau sembuhkan sakitku
Kau berfirman dan sembuhkanku
Kau Tuhan penyembuhku