Monday, May 5, 2014

Pengalaman ‘Memikul Salib’ Sambil Mengikuti Yesus

Sekitar awal tahun 2009 aku merasa tangan kananku sakit dan muncul benjolan kecil di leher kananku. Aku pun berhenti kerja karena berpikir bahwa aku kelelahan. Sebulan kemudian aku bekerja lagi karena tangan kanan sudah tak terlalu sakit. Namun, pertengahan tahun 2010 tangan kanan, punggung kanan, bahu kanan, dan perutku amat sangat sakit sehingga aku tak bisa tidur semalaman suntuk. Lalu esoknya aku ke dokter dan mendapati kenyataan bahwa aku kena TB kelenjar getah bening dan masa penyembuhannya harus minimal 6 bulan.

Namun, sekitar awal tahun 2011 aku mencapai puncak rasa sakitku karena beban kerja yang berlebih. Hampir sekujur tubuhku terasa amat sangat luar biasa sakit sekali hingga aku tak bisa tidur padahal hari telah larut. Perutku seperti diaduk-aduk dari dalam hingga aku teringat akan cerita kera sakti Sun Go Kong yang mengecilkan tubuhnya agar bisa masuk ke dalam perut musuhnya lalu sengaja mengaduk-aduk perut musuhnya dengan tongkat sakti agar musuhnya kesakitan. Tapi, aku ‘kan bukan musuhnya Sun Go Kong J.

Bahu kanan dan punggung kananku juga terasa amat sakit dan rasanya seperti memikul beban berat tak terlihat yang amat sangat berat. Namun, beban itu tak bisa kusingkirkan dan seperti menempel erat di pundak kananku. Meskipun begitu, aku juga tak mungkin berteriak-teriak membangunkan seisi rumah dan membuat mereka panik karena ini emang bukan gayaku.. bukan gayanya Miss Smile gitu lho... hehe...

mathetes: mata yang selalu tertuju kepada Yesus
Lalu tiba-tiba aku teringat akan Yesus yang telah lebih dulu mengalami sakit maha dahsyat di kayu salib. Aku pun menirukan teriakannya di kayu salib dengan segenap hatiku dan juga kutuliskan sebagai status Facebook (FB): "Eloi, Eloi, lama sabakhtani", yang berarti: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?" (Markus 15:34) Seketika itu juga aku merasa seperti dipeluk malaikat dan rasa sakitku makin lama makin menghilang sehingga aku bisa tidur nyenyak sampai pagi. Mungkin saat itu pembaca status FB-ku juga mendoakanku.
~Puji Tuhan~

Namun, ternyata sakitku hanya reda sementara agar malam itu aku bisa tidur. Selanjutnya aku masih harus menjalani masa terapi pengobatan yang panjang untuk benar-benar membebaskan tangan kananku dari bakteri TB.

Tentu saja aku tidak ingin mengalami semua ini.  Aku juga tidak paham mengapa semua ini harus kualami. Kemudian tiba-tiba aku teringat bahwa Yesus pun sempat merasa takut akan rasa sakit yang harus dialami-Nya (Matius 26:37-38). Namun, kesetiaan-Nya pada Tuhan jauh lebih besar daripada ketakutannya sehingga Dia bertahan. Jadi, aku mulai menirukan doa yang diucapkan-Nya di Taman Getsemani: "Ya Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaku, tetapi janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)

Bagaimanapun juga Yesus sadar bahwa Dia tidak bisa lari dari 'cawan' atau penderitaan-Nya. Aku pun menyadari hal yang sama bahwa tidak ada obat dewa yang akan menyembuhkanku seketika itu juga. Jadi, aku pun menirukan doa Yesus selanjutnya dengan segenap hatiku: "Ya Bapaku, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu." (Matius 26:42)

Kemudian perlahan tapi pasti sakitku berangsur pergi setelah melewati masa-masa kegelapan nan pahit itu. Kini tangan kananku bisa menulis lagi dan bisa mengetik lagi tanpa harus menahan sakit. Dengan demikian, aku pun bisa menorehkan nama Yesus dengan tangan kananku. Jadi, jika aku masih bisa tersenyum sampai sekarang, semua karena Yesus. Doa-Nya yang penuh keikhlasan untuk mewujudkan rencana Tuhan telah menguatkan aku dalam 'meminum cawanku' sendiri.

~Lirik Lagu: ‘Karena Yesus’ (dari lirik lagu ‘Karena Cinta’)~

Hari ini adalah lembaran baru bagiku. Ku di sini karna KAU yang memilihku.
Tak pernah kuragu akan cinta-Mu. Inilah diriku dengan melodi untuk-Mu.

Reff :
Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini bukan karna kuat dan hebatku.
Semua karena Yesus, semua karena Yesus...
Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih Yesus.
Inilah diriku dengan melodi untuk-Mu.

Kembali ke Reff
Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini bukan karna kuat dan hebatku.
Semua karena Yesus, semua karena Yesus...
Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih Yesus.
Terima kasih Yesus...

~Mathetes~

3 comments:

  1. Catatan:
    Pendeta yang menginspirasi tulisan ini dengan khotbahnya tentang Simon dari Kirene bernama Judy Koesmanto.

    ReplyDelete
  2. DI BILUR-MU (album 'Kupercaya Mujizat')

    Inilah hidupku yang Kau b'rikan bagiku
    Masa depanku dalam tangan-Mu Tuhan
    Hanya yang terbaik yang kuterima dari-Mu
    Syukur kepada-Mu Yesus Juru Selamatku

    Semuanya kar'na anugerah-Mu, Bukan kar'na kuatku
    Semuanya kar'na setia-Mu, yang kuperlu ada di salib-Mu

    Di bilur-Mu ada dosaku
    Di bilur-Mu ada kutukku
    Kau bebaskan

    Di bilur-Mu ada sakitku
    Di bilur-Mu ada tangisku
    Kau sembuhkan dan kusembuh

    ReplyDelete
  3. KAULAH TUHAN PENYEMBUHKU (album 'Kupercaya Mujizat')

    Kaulah Tuhan penyembuhku
    Kau sembuhkan sakitku
    Kau berfirman dan sembuhkanku
    Kau Tuhan penyembuhku

    ReplyDelete

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.