Jalan Tuhan Tidak Enak
Catatan Ibadah ke-1
Minggu 18 Feb 2024
Yunus 1:1-3 (TB) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin
Amitai, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu,
berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN;
ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke
Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar
bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
Jika Tuhan menghendaki, tak ada yang bisa kabur dari
panggilan itu. Rencana Tuhan tak pernah gagal. Sebaliknya, rencana kita seperti
rencana Yunus yang bisa gagal. Namun, Tuhan memberi kesempatan kedua kepada
Yunus.
Yunus 3:1-3 (TB) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk
kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar
itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe
adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
Sepertinya saat ini hanya para misionaris Kristen yang
bermental seperti rasul Paulus. Mereka sengaja mendatangi tempat-tempat gelap
untuk menerangi tempat itu. Mereka pun siap dengan ketidaknyamanan yang ada di
sana.
Kisah Para Rasul 17:22 (TB)
Paulus pergi berdiri di atas Areopagus
dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal
kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.
Kenapa Paulus malah mencari masalah dengan mengatakan hal semacam itu? Seringkali orang Kristen masa kini tidak akan berani mengatakannya. Ini sebabnya beruntung sekali jika kita memiliki kesaksian pribadi.
Ketika berhadapan dengan para pemuja dewa-dewa, biasanya
penulis juga hanya bersaksi. Dulu dia berdoa: "Tuhan, aku percaya
kepada-Mu, tetapi juga percaya kepada dewa-dewi. Jika harus memilih, aku tak
tahu siapa yang harus kupilih." Lalu Yesus menjawabnya sehingga sejak saat
itu dia memilih ikut Yesus.
Namun, salah satu pemuja dewa-dewa bertanya, "Mengapa tak semua orang seberuntung dirimu?" Jawabnya, "Masih ada orang yang lebih beruntung dariku, tetapi memang masih ada yang lebih sial dariku. Tuhan memang punya rencana berbeda bagi setiap orang. Aku yakin Tuhan tidak pernah merancangkan hal yang buruk." Jika jalan ceritanya sama, penulis skenarionya pasti manusia. Kalau penulisnya Tuhan, ya jalan ceritanya pasti kreatif dan sangat personal.
Lanjutnya, "Jika ada hal buruk yang kita alami, ini
buah karya iblis yang ingin membuat kita meragukan Tuhan. Manusia juga memiliki
kehendak bebas untuk memilih cara Tuhan atau cara lain. Mengapa di dunia ini
banyak orang sakit padahal ada dokter? Sekalipun demikian, orang sakit tetap
mencari dokter. Jadi, orang yang menderita seharusnya juga tetap mencari
Tuhan."
Lagipula keberuntungan merupakan buah kesabaran dan
kegigihan dari segala kesialan. Sebenarnya
keberuntungan dan kesialan itu seperti dua sisi koin. Terserah kita mau
melihat ke sisi yang mana.
Pengkhotbah 3:4 (TB) ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk
tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari
WAKTU TUHAN (NDC Worship)
Bila Kau ijinkan sesuatu
terjadi, kupercaya semua untuk kebaikanku. Bila nanti telah tiba waktu-Mu, kupercaya
kuasa-Mu memulihkan hidupku.
Waktu Tuhan pasti yang terbaik walau kadang tak mudah dimengerti. Lewati
cobaan, kutetap percaya waktu Tuhan pasti yang terbaik.
0 komentar:
Post a Comment