Catatan Ibadah ke-1 Minggu 25 Feb 2024
Sebelum segala sesuatu tercipta, pasti ada dalam pikiran
terlebih dahulu. Ipad ada karena sebelumnya ada orang yang memikirkan
desainnya. Begitu pula dengan semua benda yang ada di sini. Semua bermula dari
pikiran.
Yeremia 29:11 (TB) Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Kita ada karena sebelumnya ada dalam pikiran Tuhan. Dia
merancang kita dengan rancangan damai, bukan kecelakaan. Dia merancang kita
dengan hari depan yang penuh harapan. Jadi, Tuhan merancang jalan kita pasti
aman.
Mazmur 139:17 (BIMK) Betapa sulitnya pikiran-Mu bagiku, ya
Allah, dan betapa banyak jumlahnya!
Untuk memahami rancangan Tuhan, kita perlu memahami pikiran-Nya. Namun, Daud mengatakan bahwa pikiran Tuhan sulit dimengerti. Oleh karena itu, kita harus hidup di dalam roh karena yang paling memahami kita adalah roh kita dan Tuhan. Jadi, yang bisa memahami pikiran Tuhan adalah roh-Nya juga. (Spirit Led Life)
Galatia 5:16 (TB) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka
kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Manusia terdiri dari roh, jiwa, dan tubuh. Ketika tahun
baru, seringkali kita membuat resolusi dengan roh. Namun, ketika kita melangkah
dan melihat jalan-jalan Tuhan, kita berpikir bahwa jalan-Nya tidak masuk akal. Maka, kita mulai berjalan dengan
daging. Kita berpikir untuk nyaman sehingga kita merancang jalan kita sendiri.
Padahal, rancangan Tuhan adalah membuat kita aman, bukan nyaman.
Yesaya 55:8 (TB) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Selama kita hidup keinginan daging memang tidak bisa
dihilangkan, tetapi harus dikendalikan dengan iman percaya. Jadi, sekalipun
kita tidak mengerti jalan Tuhan, kita akan tetap mempercayai-Nya.
JEJAK-MU TUHAN
Seringku tak mengerti
jalan-jalan-Mu Tuhan bagai di belantara yang kelam. Tanpa seribu tanya namun
tetap percaya. Jejak-Mu Tuhan sungguh sempurna.
Ajarku memahami semua yang Kau ingini agar hidupku puaskan hati-Mu. Bagi-Mu
aku rela sepenuh hati menghamba. Serahkan diri genapi karya-Mu.
0 komentar:
Post a Comment