Sunday, September 10, 2023

Serangan Jantung

Ketika Sehat, Jangan Sombong
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Sept 2023

Rabu kemarin menjelang tengah malam Marita japri lagi, "Sof, kamu ga maisong ex-bosmu?"

Softi langsung bertanya, "Siapa?" karena mantan bosnya banyak.

"WC."

"Dia meninggal? Kok kamu tahu? Bukankah dia sudah lama resign dari tempatmu? Sakit apa?"

Karena Marita tak jua menjawab, untuk terakhir kalinya Softi mencari dan mengintip dinding Facebook-nya. Di sana dia melihat banyak komentar tentang kebaikan hati WC dan menemukan penyebab kematiannya, yaitu sakit jantung.

Softi tak ingin berkomentar apapun di FB-nya. Biarlah mereka mengenang kebaikan hati WC. Dia memang orang yang baik, tetapi dia bukan atasan yang baik. Untuk apa aku maisong? Tak ada kenangan indah tentangnya dan aku tidak ingin mengenangnya. Biarlah dia beristirahat dengan tenang. Aku tidak bisa membangkitkannya.

Tak lama berselang Jeniar japri, "Kamu kenal cowok ini? Dia hanya setahun di atas kita." 

Jawab Softi, "Aku mengenalnya sebagai mantan atasanku dan aku resign karena dia."

"Loh! Dia kakak kelasku semasa SMA. Kokonya kenal baik dengan ceceku."

"Kudengar dia sempat bekerja di tempat Marita lalu resign dari sana karena sering sakit kepala. Kemarin aku juga dikabari Marita jika dia sudah meninggal.”

"Jadi dia memang sudah sakit ya?"

"Aku tidak tahu. Dulu dia resign karena sering sakit kepala, tetapi meninggalnya karena sakit jantung. Mungkin dia memang terbiasa menahan sakit karena dulu aku juga diminta menahan sakit demi pekerjaan yang tiada habisnya. Katanya, kalau perlu, aku harus mengganjal punggungku dengan kawat dan papan. Karena itu, aku resign dan sejak saat itu aku putus kontak darinya."

Lalu Jeniar mengirimkan foto WC bersama kokonya. Koko WC masih hidup dan cece Jeniar juga masih sempat berbincang dengan WC beberapa hari sebelum kematiannya.

Hmm ... sebenarnya untuk apa aku mengetahui akhir hidupnya? Aku tidak ingin mendengar apapun tentangnya. Suka dukanya bukanlah bagian hidupku. Jika dia pernah memintaku menunda rasa sakit, seharusnya dia tidak mati muda karena sakit. Tapi, kenapa begini?

Ah, Softi tak ingin mengenang apapun tentangnya. Dia akan kembali menghapus semua foto-fotonya. Biarlah semua berlalu dalam bayangan kelabu! Semua rasa sakit pasti berlalu. Beristirahatlah dalam damai!

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.