Hikmat Mempelai Kristus
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Agt 2023
Sekitar dua minggu lalu Bpk. Pooh meminta
implementasi program baru dihentikan. Dalam kekesalannya dia bertanya,
"Siapa yang meminta program baru dijalankan?"
Jawab Lui, "Aku". Namun, melihat
ketidakpercayaan di matanya, Lui segera melanjutkan, "Sebenarnya GM
meminta program ini dijalankan sejak pertengahan bulan lalu, tetapi baru bisa
kujalankan pada awal bulan ini."
Lantas dia berkata, "Jika GM datang
kemari, beritahu dia bahwa program itu tidak bisa dijalankan karena belum
sempurna."
Lui teringat bahwa GM pernah berkata
kepadanya, "Kalau kamu menunggu data itu, programnya tidak akan
selesai-selesai. Aku akan meminta Ms. Funni dan Mr. Bright mengajarimu cara
cepatnya." Namun, akhirnya tidak ada cara cepat yang bisa mereka
ajarkan kepada Lui.
Maka dari itu, Lui tetap menunggu data itu, tetapi dia mendorong penyedia data untuk segera menyelesaikan datanya. Nah, setelah data itu siap Lui langsung menjalankan program barunya. Eh, ketika dijalankan, ternyata masih ada kendala pada hal-hal detail.
Maka, Lui mengerti jika Bpk. Pooh meminta
programnya dihentikan. Namun, teringat pada perkataan GM, Lui tidak bisa
menurutinya. Lui pun berusaha meyakinkan Bpk. Pooh untuk menjalankan dua
program sambil terus menyempurnakan program baru. Sayangnya, dia tetap
keberatan karena tidak mau repot.
Nah, daripada ribut terus, Lui pun
mengambil jalan tengah. Dia mengizinkan Bpk. Pooh tetap menggunakan cara lama,
yaitu cara manual. Agar dia tidak menghambat jalannya program baru, Lui
terpaksa meminta departemen lain untuk mengambil alih bagian pekerjaannya
hingga program baru berjalan sempurna.
Masalah selesai dan Lui merasa tidak perlu
memberitahu GM. Namun, tiba-tiba Lui teringat bahwa GM menginginkan akurasi
data. Akurasi bisa berkaitan dengan kesempurnaan. Ah, bagaimana jika GM tidak
setuju dengan keputusannya?
HANYA YESUS
Verse: Sulitkah hidup yang
kau lalui? Rintangan dan cobaan tak pernah berhenti. Kau merasa lelah hadapi
semua. Tak ada yang mengerti hatimu. Segala macam cara telah kau lakukan 'tuk
dapat lepas dari belenggu masalah. Kau merasa hilang, tak dapat kembali, tak
ada yang pedulikanmu.
Chorus: Hanya Yesus yang sanggup menolongmu. Hanya Yesus yang sanggup
pulihkanmu. Berseru pada-Nya, memohon kasih-Nya Menjamah hidupmu. Hanya Yesus
yang sanggup menolongmu. Hanya Yesus yang sanggup pulihkanmu. Berserah
pada-Nya, percaya kasih-Nya. Mujizat 'kan kau rasakan sekarang. Sekarang,
sekarang.
Lui memprediksi bahwa GM tidak akan datang
dalam waktu dekat. Seperti kedatangan Yesus yang tak bisa dipastikan, mana bisa
hanya menunggu kedatangan GM tanpa berbuat apapun? Maka, Lui memberitahu Mr.
Bright perihal masalah yang terjadi dan keputusan yang sudah diambilnya. Lantas
dia meminta pendapat Mr. Bright.
Ternyata Mr. Bright meneguhkan keputusannya. Mereka sepakat bahwa segala sesuatu tidak akan sempurna pada tahap awal sehingga harus menjalankan dua program terlebih dahulu, tetapi yang penting perbaikan berkelanjutan tetap dilakukan dan masih sejalan dengan harapan GM.
Sambil tersenyum dalam diam, Lui pun berkata
dalam hati, "Oke, aku akan menjadi pembawa harapan, seperti doa Santo Fransikus dari Asisi. Biarpun dihambat, aku akan tetap merambat. Asalkan
tetap dalam jalur, rencana dan cara bisa kuubah, yang penting tujuan dan
harapan itu tetap tercapai."
Bpk. Pooh hanya bisa menyebutkan kekurangan
program dan tidak mau menyediakan data yang benar. Dia hanya menuntut
departemen lain untuk membetulkan datanya. Padahal, untuk membetulkan data
tersebut seorang diri, tentulah departemen lain akan membutuhkan banyak waktu.
Maka, Lui meminta bantuan Mr. Bright
mencarikan data yang benar agar bisa mempercepat perbaikan data tersebut.
Untunglah Mr. Bright juga tidak takut repot sehingga dia bisa mendapatkan data
itu dari sumbernya.
Jadi, Lui melihat ada dua jenis manusia
dalam meraih kesempurnaan, yaitu:
1. Penunggu. Jenis ini hanya bisa
menemukan kekurangan dan enggan memperbaikinya sekalipun mereka mengetahui hal
yang benar. Karena hanya memikirkan kenyamanan diri sendiri, mereka hanya
menunggu kesempurnaan itu datang. Padahal, untuk mencapai kesempurnaan itu, ada
orang-orang yang mau bersusah payah trial and error bagi mereka.
2. Pejuang. Jenis ini mau bersusah
payah mencari-cari kebenaran demi mengetahui letak kekurangannya. Sekalipun
sesekali harus mengeluh, mereka tidak berhenti begitu saja. Karena berfokus
pada kepentingan bersama, mereka pun tidak takut repot memperbaiki kekurangan
itu demi tercapainya kesempurnaan.
Nah, Anda ada di kelompok yang mana?
0 komentar:
Post a Comment