Matius 5:13-14 (TB) "Kamu
adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang
dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Setiap orang Kristen pasti sudah familiar
dengan ayat tersebut. Namun, suatu hari Lui harus belajar menjadi gula. Hal ini
benar-benar terasa janggal.
Kata Mr. Bright, "Mungkin Mr. Smart
lupa membicarakan masalahmu dengan bos karena dia masih sibuk menangani
masalah lain." Dengan agak kesal Lui pun menjawab, "Beberapa hari
lagi aku ada rapat dengan bos. Jika sampai hari itu tiba Mr. Smart masih lupa,
aku akan berbicara sendiri dengan bos."
Lalu salah satu bawahan Lui japri pula,
"Bagaimana jika permintaanmu ditolak bos?" Lui langsung
menjawab, "Ya kebacut (keterlaluan). Masa permintaan anak sendiri tidak
dikabulkan?" Dia pun tertawa karena memikirkan hubungan Mr. Smart dengan
papanya mungkin bisa seperti hubungan dia dengan anaknya.
Namun, Lui sendiri tidak memahami kedekatan
hubungan Mr. Smart dengan ayahnya. Dia menjawab seperti itu karena tiba-tiba
teringat pada perkataaan Bapanya di Surga.
Lukas 11:11-13a (TB)
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan
memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga!
Tiba-tiba Meoni japri lagi, "Bosku mau kamu kirim CV" padahal sehari sebelumnya Lui sudah menolak tawarannya karena sudah mendapat secercah harapan ketika Mr. Bright mengatakan bahwa Mr. Smart mau membantunya.
Eh, Mr. Smart malah terkesan lupa sehingga Lui
mulai tergoda untuk menerima tawaran Meoni. Pikir Lui, "Kesempatan
tidak datang 2 kali dan momennya amat pas."
Hati kecilnya berkata, "Kamu ini sudah
2 kali melamar kerja di salah satu cabang perusahaannya dan ditolak, kok masih
mau mencoba lagi?" Jawab Lui, "Beda. Pertama kali melamar di sana
sebagai staf lalu melamar kedua kalinya sebagai supervisor. Namun, keduanya
sama-sama melewati karyawannya dulu. Nah, kali ini di pusatnya dan langsung
sama bosnya."
"Dulu saya selalu dikecewakan oleh
banyak orang yang bekerja di sini. Saya harap ke depannya bisa makin baik.
Tolong kamu rapikan semua datanya." Begitulah curhat dan pesan Mr. Smart
saat pertama kali berbicara kepada Lui dengan wajah yang mengundang belas
kasih.
Saat itu Lui hanya bertanya-tanya, “Masa
sih? Sudah sering dikecewakan kok masih bisa mempercayai orang lain lagi? Hebat
juga orang ini. Kalau aku ada di posisinya, rasanya pasti sudah menyerah atau berhenti
percaya dan berhenti berharap.”
Lalu hati kecilnya berbisik, "Kamu ingat
hal itu? Bukankah Minggu lalu kamu pun diminta untuk bertindak seperti orang Samaria yang baik hati? Selama ini kamu selalu ditinggalkan oleh orang-orang
yang kamu harapkan untuk membantumu. Masa sekarang kamu tega meninggalkan
orang-orang yang membutuhkan bantuanmu?"







0 komentar:
Post a Comment