The Bridge
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Feb 2023
Dulu ada seseorang yang menyapa pak Andy
lalu memanggil beberapa pegawainya. Dia memberitahu mereka bahwa pak Andy
adalah pendeta. Lalu katanya, "Kalian ini tidak maju-maju karena kalian
tidak menerima Yesus, betul Pak Pendeta?"
Pak Andy pun merasa serba salah untuk
menjawabnya. Mengapa ada orang Kristen yang menepuk dada seperti itu? Dia
mengukur Yesus dari jumlah uang yang dia miliki. Padahal, jika telah menerima grace,
seharusnya tidak ada yang patut disombongkan.
Melayani orang lain juga membuat kita mengetahui
kehendak Tuhan dan kebenaran. Dulu pak Andy ingin
mengusir sebuah CG yang jemaatnya suka mabuk. Namun, karena nasehat istrinya,
dia tidak jadi melakukannya. Tujuh tahun kemudian mereka baru bertobat. Ini waktu yang lama. Pada tahun
ketiga rasanya sudah ingin mengusir mereka. Pada tahun kelima rasanya ingin api
neraka menyambar mereka.
Namun, dengan melayani mereka, pak Andy
belajar banyak. Dia belajar bersabar dan menyadari bahwa dia belum bisa
mengasihi mereka seperti Tuhan mengasihi mereka. Melayani akan mendewasakan
kita dan hal ini merupakan suatu kehormatan.
Kis 17:19-21
(BIMK) Lalu mereka membawa Paulus ke pertemuan di Bukit Areopagus. Di sana
mereka berkata kepadanya, “Kami ingin tahu pengajaran baru yang engkau
beritakan itu. Sebab engkau mengemukakan hal-hal yang kedengaran aneh pada
telinga kami. Oleh sebab itu kami ingin tahu artinya.” (Sebab semua orang Atena
dan orang-orang asing yang tinggal di situ sangat suka menghabiskan waktu
senggang mereka untuk mendengarkan dan berbicara tentang hal-hal yang terbaru.)
Dulu belum ada gereja. Paulus berbicara di
rumah orang Yahudi. Grace membuat Paulus merasa aman untuk berbicara.
Jika kita menemukan makanan yang enak, kita pasti ingin menceritakannya kepada
banyak orang. Jika kita telah menerima grace, seharusnya kita pun ingin
menceritakannya kepada orang-orang di sekitar kita.
Kis 17:22
(BIMK) Pada waktu Paulus berdiri di depan orang-orang yang berkumpul di
Areopagus itu, Paulus berkata, “Hai orang-orang Atena! Saya melihat bahwa dalam
segala hal kalian sangat beragama.
Yes, but No. Ketika melayani penyembah berhala, Paulus tidak menghakimi mereka. Paulus menemukan bahwa selalu ada hal baik dan buruk di dalam diri setiap orang. Dia pun memulai dari kebaikan yang ada di dalam diri mereka. Dia memuji keagamaan mereka yang beribadah kepada Allah yang tak dikenal. Sekalipun tidak ada kebenaran yang patut dipuji, Paulus masih menemukan alasan untuk memuji mereka.
Setelah itu barulah dia menjelaskan hal-hal
yang salah. Jika kita langsung menyatakan kesalahan seseorang, dia tidak akan
membuka dirinya. Maka, untuk menjangkau orang lain, kita harus mengawalinya
dengan 'Ya'. Selanjutnya, barulah menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai firman
Tuhan.
Kis 17:32-33
(BIMK) Ketika orang-orang itu mendengar tentang hidup kembali sesudah mati,
ada dari mereka yang menertawakan Paulus. Ada juga yang berkata, “Kami ingin
mendengar Saudara berbicara lagi mengenai hal ini.” Lalu Paulus meninggalkan
pertemuan itu.
Selain mengikis kesombongan, grace
membuat kita tidak takut ditolak atau pesimis. Ketika melayani, ada kalanya
kita mengalami penolakan atau hinaan. Paulus pun ditertawakan, tetapi dia tidak
menyerah. Alhasil, ada beberapa orang yang mau mendengarkannya.
Kis 17:34
(BIMK) Tetapi ada di antara mereka yang berpihak pada Paulus dan percaya
kepada Yesus, di antaranya: Dionisius anggota majelis Areopagus, dan seorang
wanita bernama Damaris, dan beberapa orang lagi.
Kita pun bisa menjadi jembatan bagi sesama
agar mereka bisa merasakan kasih Tuhan.
BESAR ANUGRAH-MU
Ku ada, sebagaimana ku ada,
berdiri menghadap tahta-Mu, Bapa. Semua kar'na anug'rah-Mu yang t'lah
s'lamatkanku.
Kuhidup dalam s'gala kelimpahan. Kulayak untuk melayani Tuhan. Semua kar'na
anug'rah-Mu tercurah bagiku.
Besar anug'rah-Mu, Berlimpah kasih-Mu. Semakin hari s'makin bertambah Besar
anug'rah-Mu.
0 komentar:
Post a Comment