Jembatan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Feb 2023
Di dalam sebuah mobil berpenumpang dua
orang terjadilah tanya jawab sepanjang perjalanan. Penumpang pria yang duduk di
samping sopir sempat bercerita kepada penumpang wanita yang duduk di belakang
sopir.
P: "Wanita yang kamu gantikan itu
pernah tidak masuk kerja. Sopir diusir kembali ke kantor karena dia tidak mau
dijemput dengan mobil Avanza ini."
W: "Oh, pantas saja saat hari pertama aku ditanya sopir apa aku keberatan
diantar dengan mobil Avanza."
P: "Iya, dia trauma karena pernah ditolak."
Dulu wanita itu pun sempat berkata kepada
sopir, "Tidak masalah. Kenapa?" Sopir sudah menjelaskan bahwa
pendahulunya tidak pernah mau naik Avanza, kecuali pada hari terakhirnya. Itu
pun dia terpaksa mau karena mobil Innova sedang dipakai oleh orang lain padahal
dia sudah mau pulang.
Nah, kalau ada kejadian seperti itu,
bagaimana menjadi the bride? Eh, the bridge. Hehehe … ternyata
saat kehilangan huruf g, jembatan bisa berubah menjadi mempelai wanita. Namun,
ada beberapa kata yang benar-benar berbeda, tetapi rasanya bisa tetap sama.
Rasa apakah itu? Apakah sebuah rasa yang telah hilang?
Lantas penumpang wanita itu sempat bertanya
kepada sopir, "Emang apa bedanya Innova dan Avanza?" Dia mengatakan
bahwa Avanza akan terasa bergoncang kalau melewati jalan tidak rata, tetapi
kalau naik Innova, goncangannya tidak terlalu terasa.
Meskipun sudah dijelaskan seperti itu, tetap saja penumpang wanita itu tidak jua memahami perbedaannya. Baginya, semua mobil terasa sama. Dia pernah naik mobil Range Rover dan Lexus yang katanya sangat mahal. Namun, dia tetap merasa mobil-mobil itu tak ada bedanya dengan Avanza.
Hahaha ... Baik mobil murah maupun mobil
mahal, rasanya tetap bikin pusing kalau kelamaan disinggahi, terutama
kalau angin AC-nya dinyalakan. Jadi, kalau perbedaan Innova dan Avanza hanya
seperti itu, dia pun tetap tidak bisa merasakan perbedaannya. Maka, dia
menjawab, "Bagiku tak masalah naik mobil apapun. (yang penting aman sampai
tujuan)"
Lalu penumpang pria juga menyetujui hal
tersebut. Mungkin wanita itu sudah terbiasa dengan goncangan sehingga dia tak
bisa terlalu merasakan perbedaannya. Hehehe ... Mungkin juga karena dia
mendapat karunia menikmati sekalipun belum ada karunia memiliki. Selain itu,
tidak semua orang memiliki keberuntungan semacam itu.
Pengkhotbah 6:2
(BIMK) Ada kalanya Allah memberi kekayaan, kehormatan dan harta benda kepada
seseorang, sehingga tak ada lagi yang diinginkannya. Tetapi Allah tidak
mengizinkan dia menikmati semua pemberian itu. Sebaliknya, orang yang tidak
dikenal-Nya akan menikmati kekayaan itu. Jadi, semua itu sia-sia dan
menyedihkan.
Orang yang diberi karunia untuk memiliki
juga belum tentu bisa menikmati harta miliknya. Karunia menikmati membuat kita
bisa menikmati mobil yang lengkap dengan sopirnya sekalipun tidak ikut
memilikinya.
Kalau diberi karunia memiliki mobil, justru
kita akan pusing saat mobil masuk bengkel. Mobil sakit, hati bisa ikut sakit
... wkwwkw ... Beberapa orang sering mengeluhkan hal ini. Mobil penumpang pria
itu pun sedang masuk bengkel. Walaupun dia tidak mengeluhkannya, tetapi pastilah
dia merasa repot juga jika tidak ada mobil. Namun, dengan karunia menikmati
kita tak perlu pusing akan hal tersebut karena perawatannya ada di tangan
pemiliknya...^.^...
SETIA SAMPAI AKHIR
Kubersyukur Kau memilihku menjadi
hamba-Mu, melayani-Mu. Seg'nap hidupku kuserahkan untuk kemuliaan-Mu.
Chorus: Kumau setia sampai akhir melayani seumur hidupku, Sampai
kudapatkan mahkota kehidupan di dalam k'rajaan-Mu.
0 komentar:
Post a Comment