Sunday, January 29, 2023

Tidak Peduli

Memohon Bantuan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Jan 2023

Bos tidak langsung memanggilku dan hari itu ada sedikit masalah yang membuatku marah. "Jika seperti ini, moga-moga bos tidak mengabulkan permintaan mobil anjemku. Jelas-jelas itu ada di depan mata, tapi masa tidak ada yang peduli sama sekali?"

Mazmur 4:4 (4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela

Lalu aku berdoa, "Tuhan, aku ini sudah banyak membantu mereka. Aku sudah memberikan ini itu dan melakukan banyak hal. Ah, aku kesal. Aku jadi mengungkit-ungkit semua kebaikanku. Tapi, masa sih mereka tidak mau memberiku bantuan kecil? Kenapa mereka begitu egois? Jika seperti ini, lebih baik jangan biarkan bos itu menyetujui permintaanku. Aku kembali kerja di rumah saja."

Kemudian aku mengirim pesan kepada titi itu, "Bos itu bilang bahwa anjem hanya seminggu saja. Kalau tidak dapat anjem, aku tidak lanjut di sana. Apa kamu siap menghadapi bos itu?" Jawabnya, "no hard feeling." Hehehe ... oke deh kalau dia siap. Aku akan nego lagi.

Lukas 18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?

Lalu kudengar khotbah pdt. Samuel Handoko tentang kisah janda dan hakim yang lalim dengan ayat tersebut. Jadi, kuputuskan untuk mengulang-ulang doa yang sama, "Tuhan, jangan biarkan bos menyetujui permintaan anjemku" hingga aku tertidur.

Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Begitu bangun tidur, kulihat ayat harian itu yang nongol di layar ponsel. Aku pun hanya bisa tersenyum kecut. Hmm ... kok bisa ayat itu muncul sekarang? Benar sekali. Aku kerja untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Kalau aku kerja untuk manusia, pasti kecewa. Namun, kalau aku bekerja untuk Tuhan, justru malah takut mengecewakan-Nya karena Dia tidak pernah mengecewakanku.

Selanjutnya, dalam perjalanan ke kantor aku tetap mengulang-ulang doa yang sama. "Tuhan, jangan biarkan bos menyetujui permintaan anjemku. Sepertinya aku sudah salah mengambil keputusan. Namun, jika bos sampai mengabulkan permintaan anjem tanpa mengurangi gajiku, berarti Kau mau aku membantunya."

Namun, suara hatiku mengatakan bahwa bos akan menyetujui permintaanku. Jadi, aku berkata lagi, "Jika bos sampai menyetujuinya, akan kupastikan dia menerapkan single book. Jika masih double book, aku tidak mau. Bos Indonesia aja tidak kudukung apalagi bos asing. Masa kubiarkan dia mengambil sesuatu dari negaraku?"

WAKTU yang TERBAIKGMS Live
Saat ku tak mampu berharap, kekhawatiran menghimpit jiwaku. Kekuatanku datang dari-Mu, memampukanku kembali berharap.
Ajarku mengenal hati-Mu dan percaya jalan-Mulah yang terbaik. Di kelemahan kuasa-Mu sempurna. Kau Allah yang tak akan tinggalkan.
Kupercaya Engkau bekerja buat kebaikanku. Walau belum kumelihat namun kuasa-Mu sempurna.
Kupercaya pasti Tuhan bukakan jalanku. Di waktu-Mu yang terbaik s’turut kehendak-Mu.

Kemudian aku teringat pertemuan pertama kami. Bos itu berulang kali berkata, "Titi itu happy sekali memperkenalkan dirimu. Kamu jangan mengecewakan titi itu." Dia pun mengulang-ulang perkataan tersebut hingga sekitar lima kali, seperti guru onlineku yang suka mengulang-ulang 5P dan 5F.

Kala itu aku hanya mengangguk dan selalu menjawab dengan berkata, " (Hǎo)" berulang kali hingga teringat lagu 'Semua Baik'. Namun, dalam hati aku berkata, "Justru titi itu yang pernah mengecewakanku. Dia sering menghilang saat kubutuhkan bantuannya. Untunglah aku tidak pernah berharap terlalu banyak kepadanya sehingga kecewaku tidak berat." Yang berat tuh rindunya, rindu kemudahannya ... wkwwkw...

Maka, kataku lagi, "Tuhan, jangan biarkan bos menyetujui permintaan anjemku. Aku sudah terlanjur berjanji kepadanya untuk tidak mengecewakan titi itu. Aku tidak bisa menarik kembali kata-kataku. Aku tidak mungkin menjilat ludah sendiri. Jika bos yang membatalkan anjem, tentu saja bos itu yang mengecewakan si titi, bukan aku."

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.